30 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Festival Kemerdekaan Pesona Danau Toba Dinilai Terburu-buru

Foto: istimewa Menko Polhukam Luhut Panjaitan diulosi, didampingi Gubsu T Erry Nuradi, usai penandatanganan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Kawasan Danau Toba Tahun 2016-2018, di Grand Aston Medan, Senin (25/7).
Foto: istimewa
Menko Polhukam Luhut Panjaitan diulosi, didampingi Gubsu T Erry Nuradi, usai penandatanganan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Kawasan Danau Toba Tahun 2016-2018, di Grand Aston Medan, Senin (25/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam waktu dekat, pemerintah melalui Kementrian Pariwisata akan menggelar kegiatan Festival Kemerdekaan Pesona Danau Toba. Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir ke acara yang rencananya digelar pada 26 dan 27 Agustus 2016 mendatang. Tentunya, acara ini menjadi rangkaian program pemerintah dalam mengembangkan wisata Danau Toba.

Namun, DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Sumut pesimistis menyambut agenda tersebut. Kumpulan para pengusaha travel di Sumut itu kurang yakin festival tersebut akan berhasil menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebabnya, persiapan dan promosi yang dilakukan Kementrian Pariwisata serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut yang sangat minim.

“Sebenarnya saya tidak bisa bicara banyak dalam kesempatan ini, karena belum pernah dilibatkan dalam agenda besar ini,” kata Ketua DPD ASITA Sumut, Solahudin Nasution saat rapat dengar pendapat bersama Komisi B DPRD Sumut dan perwakilan 7 kabupaten/kota yang berada di sekitar Danau Toba di gedung dewan Jalan Imam Bonjol, Senin (25/7).

Dia menilai, pelaksanaan Festival Kemerdekaan Danau Toba terlalu terburu-buru. Apalagi, Solihun memiliki keyakinan kegiatan yang dilaksanakan dengan terburu-buru tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.

“Menjual atau mempromosikan pariwisata itu tidak mudah, bisa saja dipromosikan hari ini. Tapi, wisatawan mancanegaranya muncul dua tahun kemudian,” ungkapnya.

“Bagaimana mau kami jual event ini kepada wisatawan mancanegara, sementara kami tidak tahu apa-apa. informasinya, kegiatan ini akan dihadiri delegasi negara tetangga, diliput oleh media nasional serta internasional. Jadi ini bukan acara main-main,” tambahnya.

“Pengurus DPD ASITA Sumut yang hadir full team, ada saya sebagai Ketua, Sekretaris dan Wakil Ketua. Artinya, kami sangat mendukung pengembangan wisata di Sumut. Dari dulu kami sudah meminta agar ada agenda tahunan bertaraf internasional yang diselenggarakan, agar event tersebut dapat ditawarkan kepada wisatawan dalam paket travel,” lanjutnya lagi.

Foto: istimewa Menko Polhukam Luhut Panjaitan diulosi, didampingi Gubsu T Erry Nuradi, usai penandatanganan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Kawasan Danau Toba Tahun 2016-2018, di Grand Aston Medan, Senin (25/7).
Foto: istimewa
Menko Polhukam Luhut Panjaitan diulosi, didampingi Gubsu T Erry Nuradi, usai penandatanganan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Kawasan Danau Toba Tahun 2016-2018, di Grand Aston Medan, Senin (25/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam waktu dekat, pemerintah melalui Kementrian Pariwisata akan menggelar kegiatan Festival Kemerdekaan Pesona Danau Toba. Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir ke acara yang rencananya digelar pada 26 dan 27 Agustus 2016 mendatang. Tentunya, acara ini menjadi rangkaian program pemerintah dalam mengembangkan wisata Danau Toba.

Namun, DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Sumut pesimistis menyambut agenda tersebut. Kumpulan para pengusaha travel di Sumut itu kurang yakin festival tersebut akan berhasil menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebabnya, persiapan dan promosi yang dilakukan Kementrian Pariwisata serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut yang sangat minim.

“Sebenarnya saya tidak bisa bicara banyak dalam kesempatan ini, karena belum pernah dilibatkan dalam agenda besar ini,” kata Ketua DPD ASITA Sumut, Solahudin Nasution saat rapat dengar pendapat bersama Komisi B DPRD Sumut dan perwakilan 7 kabupaten/kota yang berada di sekitar Danau Toba di gedung dewan Jalan Imam Bonjol, Senin (25/7).

Dia menilai, pelaksanaan Festival Kemerdekaan Danau Toba terlalu terburu-buru. Apalagi, Solihun memiliki keyakinan kegiatan yang dilaksanakan dengan terburu-buru tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.

“Menjual atau mempromosikan pariwisata itu tidak mudah, bisa saja dipromosikan hari ini. Tapi, wisatawan mancanegaranya muncul dua tahun kemudian,” ungkapnya.

“Bagaimana mau kami jual event ini kepada wisatawan mancanegara, sementara kami tidak tahu apa-apa. informasinya, kegiatan ini akan dihadiri delegasi negara tetangga, diliput oleh media nasional serta internasional. Jadi ini bukan acara main-main,” tambahnya.

“Pengurus DPD ASITA Sumut yang hadir full team, ada saya sebagai Ketua, Sekretaris dan Wakil Ketua. Artinya, kami sangat mendukung pengembangan wisata di Sumut. Dari dulu kami sudah meminta agar ada agenda tahunan bertaraf internasional yang diselenggarakan, agar event tersebut dapat ditawarkan kepada wisatawan dalam paket travel,” lanjutnya lagi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/