25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Demokrat dan PKPI Tak Mau Jadi Penonton

Blokade

Sementara, amatan di kantor DPD Partai Demokrat Sumut Jalan Abdullah Lubis Medan siang kemarin, puluhan relawan JR-Ance melakukan aksi blokade jalan dan mencabut umbul-umbul yang memuat foto JR dan Ance. Mereka kecewa dan menganggap JR Saragih ditinggalkan oleh pengurus partai.

Secara bergantian, massa berorasi. Kebanyakan aspirasi berisi kekcewaan terhadap pengurus DPD dan DPP yang terkesan mengabaikan JR Saragih selama proses hukum. Bahkan, ada ancaman dari para relawan untuk meninggalkan Partai Demokrat jika JR Saragih tidak didampingi saat proses kasasi di Mahkamah Agung.

“Bila tidak ada keseriusan pendampingan secara luar biasa mereka di MA. Bila keputusan MA tetap menolak tapi mereka sudah maksimal mendukung JR Ance, kami akan tetap menjadi Demokrat, PKB dan PKPI kata Aprinop Saragih, Ketua Relawan JR Saragih-Ance Selian di sela aksi, Selasa (27/3).

“Tapi bila kita lihat dalam proses itu tidak terjadi, kami juga tidak melarang relawan ini akan mundur menjadi anggota partai,” lanjutnya.

Aprinop juga mengatakan, JR Saragih sudah berpesan kepada relawan agar tetap menjaga kekondusifan pascaputusan di PTTUN. Dia tidak ingin terjadi kegaduhan setelah putusan itu. Dia pun mengungkapkan, akan ada sesuatu yang luar biasa terjadi di Mahkamah Agung nantinya. Mereka tetap yakin JR Saragih masuk sebagai Calon Gubernur Sumut pada pemilihan Juni mendatang.

“Kami percaya, bila tiga partai pengusung PKB, PKPI dan Demokrat bersama sama bersatu besama-sama mendampingi JR-Ance di MA sebagai kuasa hukum yang luar biasa. Kami yakin Pak JR-Ance lolos menjadi calon gubernur,” pungkasnya.

Menyikapi aksi relawan JR-Ance ini, Herri mengimbau agar semua pihak tidak bersikap anarkis apalagi melanggar aturan. Pihaknya bahkan sempat menggelar rapat internal sebelum massa relawan ‘menduduki’ kantor, paskamendengar putusan PT TUN yang menolak gugatan JR Saragih. “Apapun itu hasilnya, kita tentu harus legowo menerima. Jangan sekali-sekali melakukan tindakan anarkis dan di luar ketentuan. Jaga kondusifitas Sumut dan Kota Medan,” harapnya. (prn/bal)

Blokade

Sementara, amatan di kantor DPD Partai Demokrat Sumut Jalan Abdullah Lubis Medan siang kemarin, puluhan relawan JR-Ance melakukan aksi blokade jalan dan mencabut umbul-umbul yang memuat foto JR dan Ance. Mereka kecewa dan menganggap JR Saragih ditinggalkan oleh pengurus partai.

Secara bergantian, massa berorasi. Kebanyakan aspirasi berisi kekcewaan terhadap pengurus DPD dan DPP yang terkesan mengabaikan JR Saragih selama proses hukum. Bahkan, ada ancaman dari para relawan untuk meninggalkan Partai Demokrat jika JR Saragih tidak didampingi saat proses kasasi di Mahkamah Agung.

“Bila tidak ada keseriusan pendampingan secara luar biasa mereka di MA. Bila keputusan MA tetap menolak tapi mereka sudah maksimal mendukung JR Ance, kami akan tetap menjadi Demokrat, PKB dan PKPI kata Aprinop Saragih, Ketua Relawan JR Saragih-Ance Selian di sela aksi, Selasa (27/3).

“Tapi bila kita lihat dalam proses itu tidak terjadi, kami juga tidak melarang relawan ini akan mundur menjadi anggota partai,” lanjutnya.

Aprinop juga mengatakan, JR Saragih sudah berpesan kepada relawan agar tetap menjaga kekondusifan pascaputusan di PTTUN. Dia tidak ingin terjadi kegaduhan setelah putusan itu. Dia pun mengungkapkan, akan ada sesuatu yang luar biasa terjadi di Mahkamah Agung nantinya. Mereka tetap yakin JR Saragih masuk sebagai Calon Gubernur Sumut pada pemilihan Juni mendatang.

“Kami percaya, bila tiga partai pengusung PKB, PKPI dan Demokrat bersama sama bersatu besama-sama mendampingi JR-Ance di MA sebagai kuasa hukum yang luar biasa. Kami yakin Pak JR-Ance lolos menjadi calon gubernur,” pungkasnya.

Menyikapi aksi relawan JR-Ance ini, Herri mengimbau agar semua pihak tidak bersikap anarkis apalagi melanggar aturan. Pihaknya bahkan sempat menggelar rapat internal sebelum massa relawan ‘menduduki’ kantor, paskamendengar putusan PT TUN yang menolak gugatan JR Saragih. “Apapun itu hasilnya, kita tentu harus legowo menerima. Jangan sekali-sekali melakukan tindakan anarkis dan di luar ketentuan. Jaga kondusifitas Sumut dan Kota Medan,” harapnya. (prn/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/