30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Instagram & Snapchat Dinilai sebagai Media Sosial ‘Terburuk’

Foto: Reuters
YouTube Red dinilai paling positif.

Menurut RSPH, YouTube adalah yang paling positif, diikuti oleh Twitter, Facebook, Snapchat, dan Instagram.

“Media sosial secara dramatis telah mengubah cara kita bersosialisasi, berkomunikasi, dan membangun hubungan antara satu dengan yang lain,” ujar Laci Green, seorang profesional di bidang kesehatan sekaligus YouTuber dengan pengikut sebesar 1,5 juta orang. “Dampaknya tidak bisa diremehkan.”

Ia menambahkan oleh karena Instagram dan Facebook “menyajikan versi kumpulan dari orang-orang yang kita ketahui dan dunia di sekeliling kita, mudah bagi perspektif realitas kita untuk terdistorsi.”

Untuk menanggulangi pengaruh negatif media sosial, para peneliti merekomendasikan untuk menambahkan jendela pop-up yang memperingati para pengguna apabila mereka menggunakan situs itu terlalu lama, yang didukung oleh 71 persen dari responden survei.

Rekomendasi lainnya adalah bagi perusahaan-perusahaan media sosial untuk menilai postingan pengguna apabila meeka sedang berada dalam tekanan dan secara pribadi mengarahkan mereka untuk mendapatkan pertolongan. Rekomendasi ii didukung oleh 80 persen responden. Akhirnya, hampir 70 persen mengatakan situs-situs media sosial harus memperhatikan apabila sebuah foto telah dimanipulasi.

“Sejalan dengan makin banyaknya bukti adanya potensi bahaya dari penggunaan media sosial yang berlebihan dan saat kami memperbaharui status kesehatan mental di tengah masyarakat, penting agar kita memiliki sarana untuk memeriksa dan menjaga keseimbangan agara media sosial tidak lagi menjadi hutan rimba terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan kesehatan mental kawula muda,” ujar Cramer. “Kami ingin meningkatkan dan mendorong banyak aspek positif dari sarana untuk memperluas hubungan dan mencegah situasi yang mengarah pada kegilaan pada media sosial yang berpotensi untuk membuat kehidupan kawula muda menjadi suram.” (voa)

Foto: Reuters
YouTube Red dinilai paling positif.

Menurut RSPH, YouTube adalah yang paling positif, diikuti oleh Twitter, Facebook, Snapchat, dan Instagram.

“Media sosial secara dramatis telah mengubah cara kita bersosialisasi, berkomunikasi, dan membangun hubungan antara satu dengan yang lain,” ujar Laci Green, seorang profesional di bidang kesehatan sekaligus YouTuber dengan pengikut sebesar 1,5 juta orang. “Dampaknya tidak bisa diremehkan.”

Ia menambahkan oleh karena Instagram dan Facebook “menyajikan versi kumpulan dari orang-orang yang kita ketahui dan dunia di sekeliling kita, mudah bagi perspektif realitas kita untuk terdistorsi.”

Untuk menanggulangi pengaruh negatif media sosial, para peneliti merekomendasikan untuk menambahkan jendela pop-up yang memperingati para pengguna apabila mereka menggunakan situs itu terlalu lama, yang didukung oleh 71 persen dari responden survei.

Rekomendasi lainnya adalah bagi perusahaan-perusahaan media sosial untuk menilai postingan pengguna apabila meeka sedang berada dalam tekanan dan secara pribadi mengarahkan mereka untuk mendapatkan pertolongan. Rekomendasi ii didukung oleh 80 persen responden. Akhirnya, hampir 70 persen mengatakan situs-situs media sosial harus memperhatikan apabila sebuah foto telah dimanipulasi.

“Sejalan dengan makin banyaknya bukti adanya potensi bahaya dari penggunaan media sosial yang berlebihan dan saat kami memperbaharui status kesehatan mental di tengah masyarakat, penting agar kita memiliki sarana untuk memeriksa dan menjaga keseimbangan agara media sosial tidak lagi menjadi hutan rimba terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan kesehatan mental kawula muda,” ujar Cramer. “Kami ingin meningkatkan dan mendorong banyak aspek positif dari sarana untuk memperluas hubungan dan mencegah situasi yang mengarah pada kegilaan pada media sosial yang berpotensi untuk membuat kehidupan kawula muda menjadi suram.” (voa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/