26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bujuk Ayah Pulang ke Rumah Istri Tua Supriadi Dipijak-pijak Adik Tiri

Keluarga yang ikut bersama mereka berusaha memisah, namun Aris dan teman temannya tak peduli dan terus memijak-mijak Supriadi.

Istri Supriadi, Sugiati yang berteriak ingin menolong suaminya juga tak dihiraukan. “Saya teriak kenapa suami saya dipukuli dan dikeroyok, tapi mereka tidak menghiraukan perkataan saya. Mereka terus saja memukuli suami saya sampai babak belur,” sambung Sugiati, istri korban.

Setelah tak berdaya, pelaku dan kawan-kawannya pergi. Sementara Supriadi dibawa adik , istri dan warga ke rumahnya. Di rumah itu, Supriadi hanya terbaring lemah di kursi ruang tamu. Tak berapa lama, Supriadi diboyong keluarga dan warga dengan mobil pick up ke Mapolsek Pancurbatu.

Pantauan wartawan koran ini ,  Supriadi , Yuswardi  beserta istri dan keluarganya langsung diterima membuat laporan kasus penganiayaan. Usai dimintai keterangan, Supriadi kemudian disuruh polisi untuk visum ke rumah sakit. Tapi, di tengah perjalanan Supriadi pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.

Di rumah sakitkorban langsung dimasukkan ke ruangan IGD. Sugiati meminta supaya suaminya dirongen dan diopname, namun dokter jaga mengatakan suaminya tidak ada masalah. Selanjutnya, Supriadi di antar ke puskesmas Pancurbatu guna perawatan lanjutan.

Anak Supriadi, Cici Pramita Sari saat ditemui di depan ruang IGD Rumah Sakit Adam Malik mengaku, ayah pekerja bangunan di Siantar. “Bapak itu sosok orangtua yang baik,” kata pelajar kelas 2 SMK Era Utama Pancurbatu itu.

Makanya, saat tahu ayahnya pingsan dipukuli, Cici terkejut. “Sebelum kejadian bapak nggak kerja karena niat mau membujuk kakek untuk kembali sama nenek di rumah kami. Tapi, begini jadinya,” kata Cici.

Cici berharap, polisi segera menangkap pelaku pengerokan bapaknya.

Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu, Iptu Sehat Tarigan mengaku, laporan Supriadi telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti. (cr-03)

 

 

 

 

Keluarga yang ikut bersama mereka berusaha memisah, namun Aris dan teman temannya tak peduli dan terus memijak-mijak Supriadi.

Istri Supriadi, Sugiati yang berteriak ingin menolong suaminya juga tak dihiraukan. “Saya teriak kenapa suami saya dipukuli dan dikeroyok, tapi mereka tidak menghiraukan perkataan saya. Mereka terus saja memukuli suami saya sampai babak belur,” sambung Sugiati, istri korban.

Setelah tak berdaya, pelaku dan kawan-kawannya pergi. Sementara Supriadi dibawa adik , istri dan warga ke rumahnya. Di rumah itu, Supriadi hanya terbaring lemah di kursi ruang tamu. Tak berapa lama, Supriadi diboyong keluarga dan warga dengan mobil pick up ke Mapolsek Pancurbatu.

Pantauan wartawan koran ini ,  Supriadi , Yuswardi  beserta istri dan keluarganya langsung diterima membuat laporan kasus penganiayaan. Usai dimintai keterangan, Supriadi kemudian disuruh polisi untuk visum ke rumah sakit. Tapi, di tengah perjalanan Supriadi pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.

Di rumah sakitkorban langsung dimasukkan ke ruangan IGD. Sugiati meminta supaya suaminya dirongen dan diopname, namun dokter jaga mengatakan suaminya tidak ada masalah. Selanjutnya, Supriadi di antar ke puskesmas Pancurbatu guna perawatan lanjutan.

Anak Supriadi, Cici Pramita Sari saat ditemui di depan ruang IGD Rumah Sakit Adam Malik mengaku, ayah pekerja bangunan di Siantar. “Bapak itu sosok orangtua yang baik,” kata pelajar kelas 2 SMK Era Utama Pancurbatu itu.

Makanya, saat tahu ayahnya pingsan dipukuli, Cici terkejut. “Sebelum kejadian bapak nggak kerja karena niat mau membujuk kakek untuk kembali sama nenek di rumah kami. Tapi, begini jadinya,” kata Cici.

Cici berharap, polisi segera menangkap pelaku pengerokan bapaknya.

Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu, Iptu Sehat Tarigan mengaku, laporan Supriadi telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti. (cr-03)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/