28.4 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

TNI AL Amankan 2 Kapal Bermuatan Barang Ilegal

Kapal bermuatan barang ilegal yang ditangkap Tim WFQR I Koarmabar.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tim WFQR I Koarmabar berhasil tangkap 2 kapal bermuatan barang ilegal, beras ketan dan ballpress. Keduanya ditangkap Senin (6/11) kemarin.

Kapal kargo kayu berama KM bintang timur GT 60 dengan nomor 275/QQD bermuatan beras ketan, ditangkap di perairan muara sungai Air Masin, Desa Airmasin Kec. Seruwai Kab Aceh Tamiang dan kapal KM Usaha Nelayan GT 5 no 2013 phb S7 Bermuatan Ballpress senin (6/11).

Penangkapan kapal KM bintang Timur berawal dari tim WFQR I Koarmabar yang mendapat laporan intelijen, bahwa di sekitar perairan Idie Rayeuk dan Peurlak Aceh timur akan ada kapal yang akan membawa barang ilegal dari Thailand, yaitu beras ketan, Sabtu (4/11) pukul 17.00 WIB.

Tim WFQR I Koarmabar membentuk 3 tim dan tiap im beranggotakan 4 personel. Setelah dibentuk, maka setiap tim bergerak ke daerah tugas masing masing.

Sabtu kemarin, sekira pukul 23.00 wib, Tim 3 yg berada di sekitar perairan Air Masin, melihat siluet 3 kapal kargo kayu sedang berlayar menuju kuala sungai Air Masin. Kemudian tim 3 berkoordinasi dengan Kapal Angkatan Laut (KAL) Pulau Siba II-1-65.

Sekira pukul 23.30 WIB, KAL Pulau Siba II-1-65 bersama Tim WFQR I Koarmabar mengejar 3 kapal Kargo kayu tersebut. saat dikejar, salah satu kapal bermanuver yang membahayakan, sehingga diberikan tembakan peringatan. Akhirnya kapal yang diketahui bernama KM Bintang Timur ini mematikan mesin, dan tim WFQR I Koarmabar berhasil onboard dan memeriksa KM Bintang Timur

Setelah pemeriksaan pendahuluan dilakukan terhadap KM Bintang Timur, diperoleh keterangan bahwa kapal tersebut sudah berada di Pelabuhan Satun Thailand kurang lebih 26 hari. lalu berangkat dari Pelabuhan Satun Thailand menuju kuala Air Masin, Jumat 03 Oktober dengan muatan barang ilegal kurang lebih 60 ton beras ketan. Selain itu, juga ditemukan 4 karung pupuk, serta 7 ABK. Para ABK itu adalah; Suhendri (34), Slamet (45), Edy Syahputra (34), Abdul K (45), Mislan (43), Anuar (34), Abdul Halim (21). Sementara Nahkoda Kapal berinisial N melarikan diri dengan cara melompat ke laut saat ditangkap.

Sementara Kapal Usaha nelayan yang ditangkap Tim WFQR I Koarmabar di tempat berbeda, tepatnya di perairan Tanjung Balai Asahan, berdasarkan laporan intelijen, bahwa akan ada kapal yang masuk dari Port Klang Malaysia bermuatan barang ilegal. Sabtu Pukul 19.00 WIB tim WFQR I Koarmabar, berkoordinasi dengan Danlanal TBA Letkol Laut (P) Bagus Badari Amarullah ,SE. selanjutnya mereka berpatroli terbatas dengan diperkuat unsur Lantamal I dan Guskamlabar.

Mako Danlanal Tanjung Balai Asahan memerintahkan Patkamla TBA II-1-161 untuk berpatroli terbatas di perairan Tanjungbalai Asahan. Lalu, sekira pukul 03.00 WIB tim WFQR I Koarmabar dan Patkamla TBA II-1-161 mencurigai sebuah kapal yang melintas di sungai Bagan Asahan. Selanjutnya mereka berhasil mengehentikan kapal tersebut. saat dicek, ternyata kapal tersebut bermuatan 50 ballpress. Kadispen Lantamal I, Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan kapal tersebut dan sekarang berada di Mako Lantamal I Belawan (wal/tob)

Kapal bermuatan barang ilegal yang ditangkap Tim WFQR I Koarmabar.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tim WFQR I Koarmabar berhasil tangkap 2 kapal bermuatan barang ilegal, beras ketan dan ballpress. Keduanya ditangkap Senin (6/11) kemarin.

Kapal kargo kayu berama KM bintang timur GT 60 dengan nomor 275/QQD bermuatan beras ketan, ditangkap di perairan muara sungai Air Masin, Desa Airmasin Kec. Seruwai Kab Aceh Tamiang dan kapal KM Usaha Nelayan GT 5 no 2013 phb S7 Bermuatan Ballpress senin (6/11).

Penangkapan kapal KM bintang Timur berawal dari tim WFQR I Koarmabar yang mendapat laporan intelijen, bahwa di sekitar perairan Idie Rayeuk dan Peurlak Aceh timur akan ada kapal yang akan membawa barang ilegal dari Thailand, yaitu beras ketan, Sabtu (4/11) pukul 17.00 WIB.

Tim WFQR I Koarmabar membentuk 3 tim dan tiap im beranggotakan 4 personel. Setelah dibentuk, maka setiap tim bergerak ke daerah tugas masing masing.

Sabtu kemarin, sekira pukul 23.00 wib, Tim 3 yg berada di sekitar perairan Air Masin, melihat siluet 3 kapal kargo kayu sedang berlayar menuju kuala sungai Air Masin. Kemudian tim 3 berkoordinasi dengan Kapal Angkatan Laut (KAL) Pulau Siba II-1-65.

Sekira pukul 23.30 WIB, KAL Pulau Siba II-1-65 bersama Tim WFQR I Koarmabar mengejar 3 kapal Kargo kayu tersebut. saat dikejar, salah satu kapal bermanuver yang membahayakan, sehingga diberikan tembakan peringatan. Akhirnya kapal yang diketahui bernama KM Bintang Timur ini mematikan mesin, dan tim WFQR I Koarmabar berhasil onboard dan memeriksa KM Bintang Timur

Setelah pemeriksaan pendahuluan dilakukan terhadap KM Bintang Timur, diperoleh keterangan bahwa kapal tersebut sudah berada di Pelabuhan Satun Thailand kurang lebih 26 hari. lalu berangkat dari Pelabuhan Satun Thailand menuju kuala Air Masin, Jumat 03 Oktober dengan muatan barang ilegal kurang lebih 60 ton beras ketan. Selain itu, juga ditemukan 4 karung pupuk, serta 7 ABK. Para ABK itu adalah; Suhendri (34), Slamet (45), Edy Syahputra (34), Abdul K (45), Mislan (43), Anuar (34), Abdul Halim (21). Sementara Nahkoda Kapal berinisial N melarikan diri dengan cara melompat ke laut saat ditangkap.

Sementara Kapal Usaha nelayan yang ditangkap Tim WFQR I Koarmabar di tempat berbeda, tepatnya di perairan Tanjung Balai Asahan, berdasarkan laporan intelijen, bahwa akan ada kapal yang masuk dari Port Klang Malaysia bermuatan barang ilegal. Sabtu Pukul 19.00 WIB tim WFQR I Koarmabar, berkoordinasi dengan Danlanal TBA Letkol Laut (P) Bagus Badari Amarullah ,SE. selanjutnya mereka berpatroli terbatas dengan diperkuat unsur Lantamal I dan Guskamlabar.

Mako Danlanal Tanjung Balai Asahan memerintahkan Patkamla TBA II-1-161 untuk berpatroli terbatas di perairan Tanjungbalai Asahan. Lalu, sekira pukul 03.00 WIB tim WFQR I Koarmabar dan Patkamla TBA II-1-161 mencurigai sebuah kapal yang melintas di sungai Bagan Asahan. Selanjutnya mereka berhasil mengehentikan kapal tersebut. saat dicek, ternyata kapal tersebut bermuatan 50 ballpress. Kadispen Lantamal I, Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan kapal tersebut dan sekarang berada di Mako Lantamal I Belawan (wal/tob)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/