25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Bripda Polisi Tembak Kepala usai Antar Calon Istri ke Kondangan

Begitu jenazah tiba di rumah duka, pelayat silih berganti datang mengucapkan belasungkawa secara langsung kepada keluarga di Dusun Talang Gelumbang, Kel. Seterio, Kec. Banyuasin III.

Mereka tak menyangka anak bungsu dari empat bersaudara itu mengakhiri hidupnya dengan cara menembak kepala sendiri. “Tidak ada firasat sama sekali,” ujar ayah almarhum, Panani.

Meski menyedihkan, tapi dia berusaha ikhlas. “Mungkin ini sudah jalan hidupnya karena dalam tugasnya sebagai polisi, selain menembak ya ditembak,” kata dia.

Dia dan keluarganya sudah merelakan dan menerima dengan lapang dada. “Ini sudah menjadi suratan takdir dari Sang Pencipta. Tidak ada yang kekal. Ini sudah jalannya,” tambah Panani.

Sebelum kejadian, putranya mengajak calon istrinya itu kondangan ke Palembang. Setelah itu langsung pulang ke Sungai Lilin, untuk kembali bertugas. Mengenai rencana pernikahan almarhum, Panani mengungkapkan kalau hal tersebut tidak perlu dibahas lagi. “Tidak perlu dibahas lagi, karena orangnya tidak ada lagi (meninggal dunia, red),” katanya.

Menurut Sarkoni, kerabat korban, Bripda Azan memang hendak melangsungkan pernikahan. Darinya diketahui kalau proses pertunangan antarkeduanya telah dilaksanakan pada 17 September 2017 lalu.

Rencananya almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Hamis Masri. “Tadi menunggu ayuknya pulang dari PALI,” imbuhnya seraya menambahkan kalau ibu kandung almarhum sudah meninggal dunia.

Dari penelusuran di media sosial, korban sempat menuliskan pesan terakhir pada dinding laman facebooknya. “Maaf atas semuanya selamat tinggal.” Status itu di-update-nya pada 8 Oktober, pukul 23.29 wib.

Status itu mendapat tanggapan dan komentar dari para sahabat serta kerabat korban. Status ini disukai lebih 200 dan mendapat tanggapan lebih dari 50 komentar. (jpnn)

Begitu jenazah tiba di rumah duka, pelayat silih berganti datang mengucapkan belasungkawa secara langsung kepada keluarga di Dusun Talang Gelumbang, Kel. Seterio, Kec. Banyuasin III.

Mereka tak menyangka anak bungsu dari empat bersaudara itu mengakhiri hidupnya dengan cara menembak kepala sendiri. “Tidak ada firasat sama sekali,” ujar ayah almarhum, Panani.

Meski menyedihkan, tapi dia berusaha ikhlas. “Mungkin ini sudah jalan hidupnya karena dalam tugasnya sebagai polisi, selain menembak ya ditembak,” kata dia.

Dia dan keluarganya sudah merelakan dan menerima dengan lapang dada. “Ini sudah menjadi suratan takdir dari Sang Pencipta. Tidak ada yang kekal. Ini sudah jalannya,” tambah Panani.

Sebelum kejadian, putranya mengajak calon istrinya itu kondangan ke Palembang. Setelah itu langsung pulang ke Sungai Lilin, untuk kembali bertugas. Mengenai rencana pernikahan almarhum, Panani mengungkapkan kalau hal tersebut tidak perlu dibahas lagi. “Tidak perlu dibahas lagi, karena orangnya tidak ada lagi (meninggal dunia, red),” katanya.

Menurut Sarkoni, kerabat korban, Bripda Azan memang hendak melangsungkan pernikahan. Darinya diketahui kalau proses pertunangan antarkeduanya telah dilaksanakan pada 17 September 2017 lalu.

Rencananya almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Hamis Masri. “Tadi menunggu ayuknya pulang dari PALI,” imbuhnya seraya menambahkan kalau ibu kandung almarhum sudah meninggal dunia.

Dari penelusuran di media sosial, korban sempat menuliskan pesan terakhir pada dinding laman facebooknya. “Maaf atas semuanya selamat tinggal.” Status itu di-update-nya pada 8 Oktober, pukul 23.29 wib.

Status itu mendapat tanggapan dan komentar dari para sahabat serta kerabat korban. Status ini disukai lebih 200 dan mendapat tanggapan lebih dari 50 komentar. (jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/