30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Pasutri: Kami Yakin Citra Aulia Masih Hidup

Foto Metro Binjai/SMG Orangtua Citra Aulia (kiri) yakin putri mereka Citra Aulia (kanan) masih hidup.
Foto Metro Binjai/SMG
Orangtua Citra Aulia (kiri) yakin putri mereka Citra Aulia (kanan) yang menghilang masih hidup.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Abdul Thalib (39) dan istrinya Nurasiah (35), sangat yakin jasad korban mutilasi yang ditemukan di perkebunan tebu PTPN II Kebun Tunggurono Jalan Diponegoro Kel. Tunggurono (sebelumnya disebut Sei Mencirim) Kec. Binjai Timur, Selasa (14/10) lalu, bukan putri mereka, Citra Aulia (8).

Keyakinan itu ditegaskan pasangan suami istri yang bermukim di Jalan Letjend Djamin Ginting, Gang Al Kausar, Ling. I, Kel. Tanah Seribu, Kec. Binjai Selatan itu mengatakan, ciri-ciri tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan di kebun tebu tersebut sangat berbada jauh dengan kondisi fisik anak ketiganya itu.

“Kami yakin (tengkorak) itu bukan dia (Citra Aulia). Kami yakin Citra Aulia masih hidup. Sebab sudah kami cek kemarin di rumah sakit. Dan memang ciri-cirinya berbeda. Lagi pula kami tidak punya firasat apapun saat pertama kali tengkorak itu ditemukan di lokasi,” jelas Abdul Thalib, saat ditemui wartawan di kediamannya, Kamis (16/10).

Dijelaskan Abdul Thalib, keyakinannya itu seketika muncul setelah dia bersama istri dan beberapa kerabatnya datang ke Kamar Jenazah RSUD Dr Pirngadi Medan, dan melihat langsung kondisi fisik tengkorak tersebut sebelum diotopsi, Rabu (15/10) malam.

“Keyakinan kami muncul, sesaat setelah melihat bentuk dan ukuran rambut, serta ciri-ciri celana dalamnya. Sebab anak kami rambutnya hanya sepanjang leher. Sedangkan (rambut pada temuan tengkorak) itu terlalu panjang. Celana dalamnya juga beda, karena terlalu besar untuk ukuran anak umur delapan tahun,” ucapnya.

Menurut Abdul Thalib dan istri, anak ketiganya itu sudah 15 hari tidak diketahui keberadaannya. Pelajar kelas III SD itu dilaporkan hilang oleh kedua orang tuanya terhitung sejak Kamis, 2 Oktober 2014 silam, setelah sang putri tidak kunjung kembali ke rumah usai pulang dari sekolahnya di SD Negeri 020617 Kelurahan Tanah Seribu.

Sayangnya meski pasangan suami-istri itu sudah maksimal melakukan upaya pencarian, termasuk mencari informasi melalui jasa paranormal, hingga kini keberadaan dan nasib sang anak belum juga diketahui.

Disinggung mengenai perasaan mereka saat ini, Abdul Thalib dan Nurasiah sang istri mengaku, sangat merindukan kehadiran putrinya itu. Sebab menurut Abdul Thalib, jika dibandingkan dengan kedua kakak laki-lakinya, Citra Aulia justru dinilai sebagai sosok anak yang lebih patuh, santun, dan peduli pada orangtua.

“Jelas sangat rindu. Pasti itu. Namanya juga anak kandung sendiri. Jangankan 15 hari ditinggalkan seperti sekarang, sehari saja tidak jumpa perasaan kita itu aneh,” tutur Abdul Thalib dengan rona wajah yang terlihat sedih.

Meski pun demikian, Abdul Thalib masih memiliki keyakinan kuat, bila sang putri mereka satu-satunya itu hingga kini masih hidup. “Sampai sekarang pun, kami yakin dia itu hidup. Tapi mungkin kondisi kesehatannya yang berkurang. Sebab itu firasat kami sebagai orang tua,” pungkasnya.

Foto Metro Binjai/SMG Orangtua Citra Aulia (kiri) yakin putri mereka Citra Aulia (kanan) masih hidup.
Foto Metro Binjai/SMG
Orangtua Citra Aulia (kiri) yakin putri mereka Citra Aulia (kanan) yang menghilang masih hidup.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Abdul Thalib (39) dan istrinya Nurasiah (35), sangat yakin jasad korban mutilasi yang ditemukan di perkebunan tebu PTPN II Kebun Tunggurono Jalan Diponegoro Kel. Tunggurono (sebelumnya disebut Sei Mencirim) Kec. Binjai Timur, Selasa (14/10) lalu, bukan putri mereka, Citra Aulia (8).

Keyakinan itu ditegaskan pasangan suami istri yang bermukim di Jalan Letjend Djamin Ginting, Gang Al Kausar, Ling. I, Kel. Tanah Seribu, Kec. Binjai Selatan itu mengatakan, ciri-ciri tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan di kebun tebu tersebut sangat berbada jauh dengan kondisi fisik anak ketiganya itu.

“Kami yakin (tengkorak) itu bukan dia (Citra Aulia). Kami yakin Citra Aulia masih hidup. Sebab sudah kami cek kemarin di rumah sakit. Dan memang ciri-cirinya berbeda. Lagi pula kami tidak punya firasat apapun saat pertama kali tengkorak itu ditemukan di lokasi,” jelas Abdul Thalib, saat ditemui wartawan di kediamannya, Kamis (16/10).

Dijelaskan Abdul Thalib, keyakinannya itu seketika muncul setelah dia bersama istri dan beberapa kerabatnya datang ke Kamar Jenazah RSUD Dr Pirngadi Medan, dan melihat langsung kondisi fisik tengkorak tersebut sebelum diotopsi, Rabu (15/10) malam.

“Keyakinan kami muncul, sesaat setelah melihat bentuk dan ukuran rambut, serta ciri-ciri celana dalamnya. Sebab anak kami rambutnya hanya sepanjang leher. Sedangkan (rambut pada temuan tengkorak) itu terlalu panjang. Celana dalamnya juga beda, karena terlalu besar untuk ukuran anak umur delapan tahun,” ucapnya.

Menurut Abdul Thalib dan istri, anak ketiganya itu sudah 15 hari tidak diketahui keberadaannya. Pelajar kelas III SD itu dilaporkan hilang oleh kedua orang tuanya terhitung sejak Kamis, 2 Oktober 2014 silam, setelah sang putri tidak kunjung kembali ke rumah usai pulang dari sekolahnya di SD Negeri 020617 Kelurahan Tanah Seribu.

Sayangnya meski pasangan suami-istri itu sudah maksimal melakukan upaya pencarian, termasuk mencari informasi melalui jasa paranormal, hingga kini keberadaan dan nasib sang anak belum juga diketahui.

Disinggung mengenai perasaan mereka saat ini, Abdul Thalib dan Nurasiah sang istri mengaku, sangat merindukan kehadiran putrinya itu. Sebab menurut Abdul Thalib, jika dibandingkan dengan kedua kakak laki-lakinya, Citra Aulia justru dinilai sebagai sosok anak yang lebih patuh, santun, dan peduli pada orangtua.

“Jelas sangat rindu. Pasti itu. Namanya juga anak kandung sendiri. Jangankan 15 hari ditinggalkan seperti sekarang, sehari saja tidak jumpa perasaan kita itu aneh,” tutur Abdul Thalib dengan rona wajah yang terlihat sedih.

Meski pun demikian, Abdul Thalib masih memiliki keyakinan kuat, bila sang putri mereka satu-satunya itu hingga kini masih hidup. “Sampai sekarang pun, kami yakin dia itu hidup. Tapi mungkin kondisi kesehatannya yang berkurang. Sebab itu firasat kami sebagai orang tua,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/