31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Lerai Keributan Kuping Dibacok

Foto: Sormin/PM
Korban yang dibacok residivis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Dibacok mantan napi, Putra Sianturi (28) warga Jalan Kiwi Perumnas Mandala Medan mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Jumat (19/5) sekira pukul 11.00 wib.

Kepada wartawan, pria yang sehari-hari bekerja mocok-mocok ini mengatakan, pembacokan dilakukan USM (31) warga yang sama dipicu persoalan sepele.

Dijelaskan, Rabu (17/5) lalu dia melihat USM cekcok dengan sepupunya bermarga Simbolon. Tak ingin ribut, apalagi masih tetangga, dia lantas mencoba melerai.

“Dia (tersangka—red) ribut dengan sepupuku. Lalu kulerai, mungkin ia tak terima sehingga aku dibacok,” ujar Putra.

Ditambahkan Putra, sepupunya yang bekerja sebagai tukang cor bangunan itu tak mau memberikan apa yang diminta tersangka. “Tak mau aku mengasih apa yang dimintanya. Aku yang capek, dia mau tenang-tenang saja,” ujar Simbolon seperti ditirukan Putra.

Merasa persoalan sudah selesai, Putra pulang ke rumah. Namun pada Jumat (19/5) sekira pukul 09.00 wib, tersangka yang baru tiga bulan bebas dari tahanan terkait kasus penikaman datang ke rumah Putra sambil membawa kelewang.

Dengan emosi yang meluap-luap, tersangka menyerang korban dan sabeltan kelewang mengenai kupingnya. Korban berusaha melawan dan menangkap kelewang tersangka, sehingga tangannya terluka.

Menghindari hal-hal yang tak diinginkan, korban berlari ke luar rumah dengan kuping berdarah-darah. “Dia baru keluar dari penjara dan sering membuat onar di kampung kami. Masyarakat sudah resah dibuatnya,” tambah Putra.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip Purba membenarkan adanya laporan pengaduan korban. “Kita akan segera memanggil saksi-saksi,” ujarnya. (sor/ras)

 

Foto: Sormin/PM
Korban yang dibacok residivis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Dibacok mantan napi, Putra Sianturi (28) warga Jalan Kiwi Perumnas Mandala Medan mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Jumat (19/5) sekira pukul 11.00 wib.

Kepada wartawan, pria yang sehari-hari bekerja mocok-mocok ini mengatakan, pembacokan dilakukan USM (31) warga yang sama dipicu persoalan sepele.

Dijelaskan, Rabu (17/5) lalu dia melihat USM cekcok dengan sepupunya bermarga Simbolon. Tak ingin ribut, apalagi masih tetangga, dia lantas mencoba melerai.

“Dia (tersangka—red) ribut dengan sepupuku. Lalu kulerai, mungkin ia tak terima sehingga aku dibacok,” ujar Putra.

Ditambahkan Putra, sepupunya yang bekerja sebagai tukang cor bangunan itu tak mau memberikan apa yang diminta tersangka. “Tak mau aku mengasih apa yang dimintanya. Aku yang capek, dia mau tenang-tenang saja,” ujar Simbolon seperti ditirukan Putra.

Merasa persoalan sudah selesai, Putra pulang ke rumah. Namun pada Jumat (19/5) sekira pukul 09.00 wib, tersangka yang baru tiga bulan bebas dari tahanan terkait kasus penikaman datang ke rumah Putra sambil membawa kelewang.

Dengan emosi yang meluap-luap, tersangka menyerang korban dan sabeltan kelewang mengenai kupingnya. Korban berusaha melawan dan menangkap kelewang tersangka, sehingga tangannya terluka.

Menghindari hal-hal yang tak diinginkan, korban berlari ke luar rumah dengan kuping berdarah-darah. “Dia baru keluar dari penjara dan sering membuat onar di kampung kami. Masyarakat sudah resah dibuatnya,” tambah Putra.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip Purba membenarkan adanya laporan pengaduan korban. “Kita akan segera memanggil saksi-saksi,” ujarnya. (sor/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/