26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Dijambret, Guru SMKN 10 Dioksigen di RS Ananda

jambret_ilustrasi

DELITUA, SUMUTPOS.CO  – Benturan di kepalanya membuat Enitya Arefa (50) harus bernafas dengan bantuan oksigen di RS Matherna, usai jatuh dari boncengan ketika berusaha mempertahankan tasnya dari rampasan jambret.

Aksi jambret tersebut berlangsung pada Selasa (21/3) pagi kemarin di Jalan Jamin Ginting, Kel. Mangga, Medan Tuntungan. Ketika itu, guru SMK Negeri 10 Medan ini berniat mengawas ujian di SMK Telkom.

Dari rumah, warga Jalan Rotan, Kel. Mangga, ini berangkat naik kereta matic warna Hitam sekira pukul 06.30 wib dengan dibonceng putranya, Martin Panolo Daili (22).

Ketika melintasi TKP, tiba-tiba mereka dipepet 2 pria berboncengan naik Yamaha Vixion. Berikutnya pelaku yang berada di boncengan meraih dan menarik paksa tas yang dipegang Enitya.

Sambil berteriak minta tolong, korban terus berupaya mempertahankan tas sandangnya. Upaya itu justru jadi petaka baginya. Karena kalah tenaga, ibu paruh baya ini tidak bisa duduk stabil di boncengan dan akhirnya jatuh. Seiring jatuhnya dia, tas juga sukses dirampas pelaku.

Melihat kejadian tersebut, beberapa warga dan pengguna jalan coba melakukan pengejaran namun tidak berhasil. Sementara warga lainnya membantu Martin membawa ibunya (korban) ke klinik terdekat.

Setelah memberikan pertolongan pertama, pihak klinik selanjutnya merujuk korban ke RS Ananda Murni Medan untuk dirawat secara intensif. Beberapa jam kemudian, tepatnya sekira pukul 15.00 wib, Martin membuat pengaduan ke Polsek Delitua.

Kapolsek Delitua, Kompol Wira Prayatna membenarkan adanya laporan korban jambret dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. (irw/ras)

jambret_ilustrasi

DELITUA, SUMUTPOS.CO  – Benturan di kepalanya membuat Enitya Arefa (50) harus bernafas dengan bantuan oksigen di RS Matherna, usai jatuh dari boncengan ketika berusaha mempertahankan tasnya dari rampasan jambret.

Aksi jambret tersebut berlangsung pada Selasa (21/3) pagi kemarin di Jalan Jamin Ginting, Kel. Mangga, Medan Tuntungan. Ketika itu, guru SMK Negeri 10 Medan ini berniat mengawas ujian di SMK Telkom.

Dari rumah, warga Jalan Rotan, Kel. Mangga, ini berangkat naik kereta matic warna Hitam sekira pukul 06.30 wib dengan dibonceng putranya, Martin Panolo Daili (22).

Ketika melintasi TKP, tiba-tiba mereka dipepet 2 pria berboncengan naik Yamaha Vixion. Berikutnya pelaku yang berada di boncengan meraih dan menarik paksa tas yang dipegang Enitya.

Sambil berteriak minta tolong, korban terus berupaya mempertahankan tas sandangnya. Upaya itu justru jadi petaka baginya. Karena kalah tenaga, ibu paruh baya ini tidak bisa duduk stabil di boncengan dan akhirnya jatuh. Seiring jatuhnya dia, tas juga sukses dirampas pelaku.

Melihat kejadian tersebut, beberapa warga dan pengguna jalan coba melakukan pengejaran namun tidak berhasil. Sementara warga lainnya membantu Martin membawa ibunya (korban) ke klinik terdekat.

Setelah memberikan pertolongan pertama, pihak klinik selanjutnya merujuk korban ke RS Ananda Murni Medan untuk dirawat secara intensif. Beberapa jam kemudian, tepatnya sekira pukul 15.00 wib, Martin membuat pengaduan ke Polsek Delitua.

Kapolsek Delitua, Kompol Wira Prayatna membenarkan adanya laporan korban jambret dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. (irw/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/