Sepupu korban, Rusman yang ditemui wartawan di lokasi kejadian mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB, ia sempat mendengar teriakan minta tolong 2 kali dari dalam rumah Syamsul.
“Sempat mau kulihat, tapi rumah itu terkunci dan tidak ada orang, sehingga akhirnya aku mendiamkannya,” ujar Rusman.
Kapolsek Delitua AKP Daniel Marunduri mengatakan, dari hasil olah TKP pihaknya tak ada menemukan barang bukti apapun. Barang berharga milik korban juga tak ada yang hilang. “Belum kita ketahui apa di balik motif kematian korban. Kuat dugaan korban tewas dibunuh. Karena terdapat luka memar bekas jeratan tali di lehernya,” katanya.
Saat ini lanjut Daniel, pihaknya tengah memburu pacar korban berinisial WN.
Hal ini juga dibenarkan Kepling setempat bernama Wahyudi. Sepengetahuannya, selama ini korban memang pacaran dengan WN yang diketahui tinggal di kawasan Jalan Setia Delitua itu. Sementara itu, keterangan berbeda dikatakan Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Martualesi Sitepu.
Hingga kemarin malam, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. “Hanya gembok yang kita amankan sebagai barang bukti dari TKP. Itu setelah ayah korban mencongkel rumahnya dengan obeng hingga menemukan anaknya telah tewas,” ujar Martualesi.
Ketika ditanya dugaan apakah korban tengah hamil? Martualesi mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari tim medis. Sedangkan data yang dihimpun kru koran ini dari Rudi, petugas medis Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu Medan. Korban tewas karena paru-parunya mengalami penyempitan.
“Paru paru korban sepertinya mengalami penyempitan karena dadanya membusung dan ada luka memar di lehernya,”ujar Rudi. (cr-6/mri/deo)