25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kodam I/BB Minta Maaf Terkait Oknum TNI AD yang Serang Markas BNN

Sertu Muhibat saat diamankan Polisi Militer.
Sertu Muhibat saat diamankan Polisi Militer.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Aksi arogan Sertu Muhabat, menyerang markas BNN Kota Tanjungbalai hingga berujung pemukulan terhadap seorang polisi, kemarin (27/12), dinilai telah mencoreng instansi TNI.

Anggota TNI AD yang bertugas di bagian Administrasi Veteran Cadangan, inipun mendapat ganjaran akan dipecat dari kedinasan bila terbukti terlibat dengan narkoba. Karena ulahnya juga, mewakili Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kodam I/BB), Kepala Staf Kodam I/BB, Mayjend TNI Tiopan Aritonang menyatakan permohonan maaf atas tingkah laku anak Sertu Muhabat.

Berdasar petunjuk Panglima Kodam I/BB, kata Tiopan, tidak ada ampun bagi anggota yang terlibat dengan narkoba. Baik itu sebagai pemakai, maupun pengedar hingga membekingi Bandar narkoba.

“Saat ini kasusnya sedang ditangani Pomdam I/BB. Kami dari Kodam, memohon maaf. Jika memang terbukti, yang bersangkutan akan dipecat. Tidak ada ampun,”tegas Tiopan di Mapolda Sumut, Kamis (29/12).

Agar kejadian serupa tidak terulang, Tiopan meminta untuk memberikan informasi jika memang ada oknum TNI AD yang terlibat dalam pusaran gelap narkotika. “Yang menonjol memang masalah narkoba, daripada kasus lain. PTDH adalah kasus tertinggi karena narkoba, bukan disersi, kasus pembunuhan atau yang lainnya,”kata jenderal bintang satu dipundaknya itu.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumut, Brigjend Pol Andi loedianto menyatakan, kondisi Bripka Darwan Girsang sudah mulai membaik. Bahkan, Darwan yang mendapat sepuluh jahitan atas luka-luka di tubuhnya, sudah pulang dari rumah sakit. “Korban mengalami luka di bagian kening, hingga harus mendapatkan sepuluh jahitan,”ungkap Andi.

Andi menambahkan, Sertu Muhabat tanpa sebab melakukan tindakan arogan itu.  “Saat razia, kita indikasi ada 15 orang. Lalu dibawa ke kantor untuk tes urine. Saat pelaksanaan tes urine itu, datang oknum itu tanpa sebab yang kemudian melakukan perlawanan,”katanya seraya menambahkan jika razia tersebut dilakukan secara bersinergi dengan pihak lain.

“Upaya ke depan, kita terus tingkatkan pengamanan, bersinergi lagi,” sambungnya lagi.

Diketahui melalui video yang beredar, Muhabat masuk ke dalam sebuah gedung lengkap dengan seragam dan topi. Tanpa basa-basi, kedatangan oknum TNI ini kemudian langsung memukuli semua orang yang ada di dalam gedung tersebut.

Orang-orang yang diserang secara membabibuta itu, tampak menggunakan seragam bertulisan BNN. Akibat aksi keberingasan Muhibat, Bripka Darwan Girsang menjadi korban.

Darwan mengalami luka di bagian jidatnya lantaran dipukul dengan sepotong besi. Alhasil, kejadian menghebohkan ini membuat petugas BNN berusaha menenangkan Muhibat.

Begitu Muhibat tenang, tangan yang bersangkutan kemudian diborgol dan langsung dijebloskan ke dalam sel. Polisi Militer yang menerima informasi pun menjemput Sertu Muhibat untuk menjalani pemeriksaan. (ted/han)

Sertu Muhibat saat diamankan Polisi Militer.
Sertu Muhibat saat diamankan Polisi Militer.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Aksi arogan Sertu Muhabat, menyerang markas BNN Kota Tanjungbalai hingga berujung pemukulan terhadap seorang polisi, kemarin (27/12), dinilai telah mencoreng instansi TNI.

Anggota TNI AD yang bertugas di bagian Administrasi Veteran Cadangan, inipun mendapat ganjaran akan dipecat dari kedinasan bila terbukti terlibat dengan narkoba. Karena ulahnya juga, mewakili Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kodam I/BB), Kepala Staf Kodam I/BB, Mayjend TNI Tiopan Aritonang menyatakan permohonan maaf atas tingkah laku anak Sertu Muhabat.

Berdasar petunjuk Panglima Kodam I/BB, kata Tiopan, tidak ada ampun bagi anggota yang terlibat dengan narkoba. Baik itu sebagai pemakai, maupun pengedar hingga membekingi Bandar narkoba.

“Saat ini kasusnya sedang ditangani Pomdam I/BB. Kami dari Kodam, memohon maaf. Jika memang terbukti, yang bersangkutan akan dipecat. Tidak ada ampun,”tegas Tiopan di Mapolda Sumut, Kamis (29/12).

Agar kejadian serupa tidak terulang, Tiopan meminta untuk memberikan informasi jika memang ada oknum TNI AD yang terlibat dalam pusaran gelap narkotika. “Yang menonjol memang masalah narkoba, daripada kasus lain. PTDH adalah kasus tertinggi karena narkoba, bukan disersi, kasus pembunuhan atau yang lainnya,”kata jenderal bintang satu dipundaknya itu.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumut, Brigjend Pol Andi loedianto menyatakan, kondisi Bripka Darwan Girsang sudah mulai membaik. Bahkan, Darwan yang mendapat sepuluh jahitan atas luka-luka di tubuhnya, sudah pulang dari rumah sakit. “Korban mengalami luka di bagian kening, hingga harus mendapatkan sepuluh jahitan,”ungkap Andi.

Andi menambahkan, Sertu Muhabat tanpa sebab melakukan tindakan arogan itu.  “Saat razia, kita indikasi ada 15 orang. Lalu dibawa ke kantor untuk tes urine. Saat pelaksanaan tes urine itu, datang oknum itu tanpa sebab yang kemudian melakukan perlawanan,”katanya seraya menambahkan jika razia tersebut dilakukan secara bersinergi dengan pihak lain.

“Upaya ke depan, kita terus tingkatkan pengamanan, bersinergi lagi,” sambungnya lagi.

Diketahui melalui video yang beredar, Muhabat masuk ke dalam sebuah gedung lengkap dengan seragam dan topi. Tanpa basa-basi, kedatangan oknum TNI ini kemudian langsung memukuli semua orang yang ada di dalam gedung tersebut.

Orang-orang yang diserang secara membabibuta itu, tampak menggunakan seragam bertulisan BNN. Akibat aksi keberingasan Muhibat, Bripka Darwan Girsang menjadi korban.

Darwan mengalami luka di bagian jidatnya lantaran dipukul dengan sepotong besi. Alhasil, kejadian menghebohkan ini membuat petugas BNN berusaha menenangkan Muhibat.

Begitu Muhibat tenang, tangan yang bersangkutan kemudian diborgol dan langsung dijebloskan ke dalam sel. Polisi Militer yang menerima informasi pun menjemput Sertu Muhibat untuk menjalani pemeriksaan. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/