25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Belawan Masih Rawan Banjir Rob

Foto: FACHRUL ROZI/Sumut Pos
Seorang Warga mendayung sepeda melintasi genangan air akibat banjir rob di Belawan, beberapa waktu lalu.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pembangunan benteng atau tanggul untuk mengatasi banjir rob di pesisir Pantai Belawan belum jelas. Hingga saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang berencana membangun benteng sepanjang 12 kilometer (Km) dengan ketinggian 2,5 meter belum ada memberikan kepastian.

Bahkan Camat Medan Belawan, Ahmad SP mengakui bahwa mereka sudah pernah menerima konfirmasi rencana pembangunan benteng mengatasi banjir rob di Belawan, namun hingga kini belum jelas pelaksanaan.

“Wacana ini sudah 2 tahun lalu, tapi sampai saat ini kita belum terima jawaban kapan dibangun benteng itu. Memang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah melakukan survei dan melakukan pengukuran. Tapi, sampai saat ini tidak jelas juga kapan dibangun,” kata Ahmad, Senin (2/7).

Mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Medan Kota ini memaparkan, bahwa benteng yang rencananya akan dibangun di lokasi pesisir kawasan Kelurahan Sicanang Belawan I, Belawan II, dan Bagan Deli itu sebenarnya tidak seluruhnya dibangun di bagian pesisir. Tetapi, ada beberapa dermaga yang tidak ikut dibangun benteng. “Yang jelas, benteng itu untuk menutup akses luapan air pasang ke kawasan pemukiman warga,” pungkas Ahmad.

Mengenai kapan akan dibangun,  Ahmad  belum mengetahui, karena belum ada penjelasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara (Sumut). Apabila sudah ada konfirmasi, maka pembangunan itu akan diketahui waktunya.

“Yang jelas katanya, tahun ini juga dibangun, jadi kita masih menunggu konfirmasi untuk pemetaan batas, dan areal yang dibangun sudah dilakukan survei, jadi kita masih menunggu kapan pembangunan benteng itu terlaksana,” ungkap Ahmad.

Terpisah, Tokoh Nelayan Belawan, Alfian MY mengaggap pembangunan benteng sepanjang 12 Km di pesiri pantai Belawan terkesan sia-sia dan tidak bermanfaat.

Karena, pembangunan benteng itu tidak menutup seluruh pinggiran Pantai Belawan, sehingga air pasang tetap saja masuk ke daratan dan bakal sulit kembali surut ke laut.

Foto: FACHRUL ROZI/Sumut Pos
Seorang Warga mendayung sepeda melintasi genangan air akibat banjir rob di Belawan, beberapa waktu lalu.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pembangunan benteng atau tanggul untuk mengatasi banjir rob di pesisir Pantai Belawan belum jelas. Hingga saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang berencana membangun benteng sepanjang 12 kilometer (Km) dengan ketinggian 2,5 meter belum ada memberikan kepastian.

Bahkan Camat Medan Belawan, Ahmad SP mengakui bahwa mereka sudah pernah menerima konfirmasi rencana pembangunan benteng mengatasi banjir rob di Belawan, namun hingga kini belum jelas pelaksanaan.

“Wacana ini sudah 2 tahun lalu, tapi sampai saat ini kita belum terima jawaban kapan dibangun benteng itu. Memang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah melakukan survei dan melakukan pengukuran. Tapi, sampai saat ini tidak jelas juga kapan dibangun,” kata Ahmad, Senin (2/7).

Mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Medan Kota ini memaparkan, bahwa benteng yang rencananya akan dibangun di lokasi pesisir kawasan Kelurahan Sicanang Belawan I, Belawan II, dan Bagan Deli itu sebenarnya tidak seluruhnya dibangun di bagian pesisir. Tetapi, ada beberapa dermaga yang tidak ikut dibangun benteng. “Yang jelas, benteng itu untuk menutup akses luapan air pasang ke kawasan pemukiman warga,” pungkas Ahmad.

Mengenai kapan akan dibangun,  Ahmad  belum mengetahui, karena belum ada penjelasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara (Sumut). Apabila sudah ada konfirmasi, maka pembangunan itu akan diketahui waktunya.

“Yang jelas katanya, tahun ini juga dibangun, jadi kita masih menunggu konfirmasi untuk pemetaan batas, dan areal yang dibangun sudah dilakukan survei, jadi kita masih menunggu kapan pembangunan benteng itu terlaksana,” ungkap Ahmad.

Terpisah, Tokoh Nelayan Belawan, Alfian MY mengaggap pembangunan benteng sepanjang 12 Km di pesiri pantai Belawan terkesan sia-sia dan tidak bermanfaat.

Karena, pembangunan benteng itu tidak menutup seluruh pinggiran Pantai Belawan, sehingga air pasang tetap saja masuk ke daratan dan bakal sulit kembali surut ke laut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/