26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Jalur Layang KA hingga Danau Toba

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN_Kereta api melintasi areal pembangunan proyek rel layang di Stasiun Besar Medan, beberapa waktu lalu. Pembangunan rel layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu, Medan-Binjai, dan Medan-Belawan yang ditargetkan selesai akhir 2018 tersebut untuk mendukung kelancaran transportasi sekaligus menekan kemacetan.

Rute-Sumut-Aceh

Sementara itu, untuk mendukung program kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Trans Sumatera, Balai Tenik Perkeretaapian saat ini tengah membangun dan menghidupkan kembali rel mati rute Sumut-Aceh. Pengerjaan kita tengah berlangsung.

“Jalur KA Binjai-Besitang-Langsa sedang progres pembangunan. Kita menyambung yang ada. Program ini akan sampai ke Banda Aceh,” tandasnya.

Djarot Dorong Transportasi Berbasis Rel

Terkait jalur transportasi kereta api, calon Gubenur Sumatera Utara (Sumut), Djarot Saiful Hidayat bersama anggota DPR RI, Trimedya Panjaitan dan Nusyirwan Soejono, meninjau pembangunan jalur ganda layang kereta api di Kota Medan, Kamis (3/5).

Dalam kesempatan itu, Djarot menyebutkan, untuk mengurai kemacetan di Kota Medan di masa mendatang, angkutan massa sebaiknya didorong agar menggunakan transportasi berbasis rel.

Menurutnya, transportasi berbasis jalan raya, seperti Trans Jakarta di DKI saja, butuh waktu lama untuk pembebasan lahan. Apalagi untuk Kota Medan yang jalan-jalannya relatif sempit. Oleh sebab itu, menurut dia, solusinya adalah mendorong pembangunan kereta api ringan atau yang dikenal juga sebagai LRT (Light Rail Transit).

“Solusinya adalah mendorong penggunaan angkutan berbasis rel atau menggunakan sistem LRT,” ujarnya.

Kemudian, ditentukan titik di mana akan dibangun lokasi transit dengan konsep TOD (Transit Oriented Development). Tujuannya, untuk mengintegrasikan moda transportasi yang sudah ada, utamanya Medan, Deli Serdang dan Binjai. “Dengan cara seperti itu, kemacetan di Kota Medan akan teratasi karena kita dorong orang untuk naik kereta api,” kata Djarot.

Saat peninjauan tersebut, Djarot didampingi Galih, Penanggung Jawab Lapangan PT Wika. Pembangunan jalur kereta elevated atau kereta layang di Stasiun Medan rencananya akan diselesaikan pada November tahun ini. “Tadi disampaikan sudah on schedule ya, sudah selesai 94 persen. Tahun ini diharapkan sudah selesai,” ungkapnya.

Jalur kereta yang melintasi Kota Medan hingga Bandara Kuala Namu di Deli Serdang tersebut berjarak 32 kilometer. Namun 10,8 kilometer diantaranya akan selesai di Oktober atau November mendatang. (gus/bal)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN_Kereta api melintasi areal pembangunan proyek rel layang di Stasiun Besar Medan, beberapa waktu lalu. Pembangunan rel layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu, Medan-Binjai, dan Medan-Belawan yang ditargetkan selesai akhir 2018 tersebut untuk mendukung kelancaran transportasi sekaligus menekan kemacetan.

Rute-Sumut-Aceh

Sementara itu, untuk mendukung program kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Trans Sumatera, Balai Tenik Perkeretaapian saat ini tengah membangun dan menghidupkan kembali rel mati rute Sumut-Aceh. Pengerjaan kita tengah berlangsung.

“Jalur KA Binjai-Besitang-Langsa sedang progres pembangunan. Kita menyambung yang ada. Program ini akan sampai ke Banda Aceh,” tandasnya.

Djarot Dorong Transportasi Berbasis Rel

Terkait jalur transportasi kereta api, calon Gubenur Sumatera Utara (Sumut), Djarot Saiful Hidayat bersama anggota DPR RI, Trimedya Panjaitan dan Nusyirwan Soejono, meninjau pembangunan jalur ganda layang kereta api di Kota Medan, Kamis (3/5).

Dalam kesempatan itu, Djarot menyebutkan, untuk mengurai kemacetan di Kota Medan di masa mendatang, angkutan massa sebaiknya didorong agar menggunakan transportasi berbasis rel.

Menurutnya, transportasi berbasis jalan raya, seperti Trans Jakarta di DKI saja, butuh waktu lama untuk pembebasan lahan. Apalagi untuk Kota Medan yang jalan-jalannya relatif sempit. Oleh sebab itu, menurut dia, solusinya adalah mendorong pembangunan kereta api ringan atau yang dikenal juga sebagai LRT (Light Rail Transit).

“Solusinya adalah mendorong penggunaan angkutan berbasis rel atau menggunakan sistem LRT,” ujarnya.

Kemudian, ditentukan titik di mana akan dibangun lokasi transit dengan konsep TOD (Transit Oriented Development). Tujuannya, untuk mengintegrasikan moda transportasi yang sudah ada, utamanya Medan, Deli Serdang dan Binjai. “Dengan cara seperti itu, kemacetan di Kota Medan akan teratasi karena kita dorong orang untuk naik kereta api,” kata Djarot.

Saat peninjauan tersebut, Djarot didampingi Galih, Penanggung Jawab Lapangan PT Wika. Pembangunan jalur kereta elevated atau kereta layang di Stasiun Medan rencananya akan diselesaikan pada November tahun ini. “Tadi disampaikan sudah on schedule ya, sudah selesai 94 persen. Tahun ini diharapkan sudah selesai,” ungkapnya.

Jalur kereta yang melintasi Kota Medan hingga Bandara Kuala Namu di Deli Serdang tersebut berjarak 32 kilometer. Namun 10,8 kilometer diantaranya akan selesai di Oktober atau November mendatang. (gus/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/