26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Menhub Minta KNKT Selidiki Insiden Lion Air vs Wings Air

Foto: Istimewa
Sayap pesawat terbang milik maskapai Lion Air JT 197 patah usai bersenggolan dengan pesawat Wings Air, di Bandara Internasional Kualanamu, Kamis (3/8). KNKT turun tangan melakukan investigasi .

Kecelakaan di landasan pacu itu mendapat perhatian dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pihaknya meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki hal tersebut. ”KNKT akan melakukan pengawasan ini kecerobohan siapa,” ucap Budi Karya.

Selanjutnya mantan Dirut PT Angkasa Pura 2 itu mengatakan, setelah ada hasil dari KNKT akan ditentukan reward and punishment bagi pihak-pihak yang terlibat. Dia juga mengimbau agar pilot selalu berhati-hati. Budi Karya tak ingin hal ini terulang kembali.

Sementara pemerhati transportasi Sukrinaldi mengatakan, peristiwa pesawat yang bersenggolan di Bandara Kualanamu merupakan hal yang tidak lazim. Apalagi dengan luasan bandara berstandar internasional. “Ya, ini hal yang jarang terjadi. Ada aturan dan acuan yang sebenarnya sudah dipahami pilot dan co-pilot,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Menurutnya, kronologi atas hasil monitoring peristiwa yang dirilis pihak otoritas bandara benar adanya, dan sesuai fakta yang terjadi. “Nah, nantinya dari percakapan antara pilot dan co-pilot itu baru diketahui apa sebenarnya terjadi. Apakah sudah ada aba-aba sebelumnya atau tidak. Kalau tidak aba-aba kenapa dia jalan,” katanya.

Ketua Lembaga Studi Advokasi Transportasi (LSAT) Sumut ini menyebut, kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. “Tetapi bedanya runway di Halim itu memang, runway sama teksinya berdekatan, jadi wajar. Kalau di Kualanamu begitu lebarnya bisa ‘nyenggol’, sudah keterlaluan itu,” katanya.

Apalagi, sebut dia, Kualanamu International Airport itu merupakan sembilan bandara terbesar di dunia. Namun anehnya, Kualanamu bukanlah bandara terpadat dari yang terbesar. “Di bandara lain justru tidak pernah terjadi hal demikian. Jadi ini gak wajar,” katanya. (jpg/mag-2/btr/prn/adz)

Foto: Istimewa
Sayap pesawat terbang milik maskapai Lion Air JT 197 patah usai bersenggolan dengan pesawat Wings Air, di Bandara Internasional Kualanamu, Kamis (3/8). KNKT turun tangan melakukan investigasi .

Kecelakaan di landasan pacu itu mendapat perhatian dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pihaknya meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki hal tersebut. ”KNKT akan melakukan pengawasan ini kecerobohan siapa,” ucap Budi Karya.

Selanjutnya mantan Dirut PT Angkasa Pura 2 itu mengatakan, setelah ada hasil dari KNKT akan ditentukan reward and punishment bagi pihak-pihak yang terlibat. Dia juga mengimbau agar pilot selalu berhati-hati. Budi Karya tak ingin hal ini terulang kembali.

Sementara pemerhati transportasi Sukrinaldi mengatakan, peristiwa pesawat yang bersenggolan di Bandara Kualanamu merupakan hal yang tidak lazim. Apalagi dengan luasan bandara berstandar internasional. “Ya, ini hal yang jarang terjadi. Ada aturan dan acuan yang sebenarnya sudah dipahami pilot dan co-pilot,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Menurutnya, kronologi atas hasil monitoring peristiwa yang dirilis pihak otoritas bandara benar adanya, dan sesuai fakta yang terjadi. “Nah, nantinya dari percakapan antara pilot dan co-pilot itu baru diketahui apa sebenarnya terjadi. Apakah sudah ada aba-aba sebelumnya atau tidak. Kalau tidak aba-aba kenapa dia jalan,” katanya.

Ketua Lembaga Studi Advokasi Transportasi (LSAT) Sumut ini menyebut, kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. “Tetapi bedanya runway di Halim itu memang, runway sama teksinya berdekatan, jadi wajar. Kalau di Kualanamu begitu lebarnya bisa ‘nyenggol’, sudah keterlaluan itu,” katanya.

Apalagi, sebut dia, Kualanamu International Airport itu merupakan sembilan bandara terbesar di dunia. Namun anehnya, Kualanamu bukanlah bandara terpadat dari yang terbesar. “Di bandara lain justru tidak pernah terjadi hal demikian. Jadi ini gak wajar,” katanya. (jpg/mag-2/btr/prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/