30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Korban Azizi Travel Apatis ke Polisi

Foto: Dok SUMUT POS
Calon jamaah haji plus mendatangi kantor penyelenggara haji plus, Azizi Tour dan Travel di kawasan Jl. Sutomo Ujung Medan, Sumut, beberapa waktu lalu. Kedatangan calon jamaah karena mereka tak kunjung diberangkatkan sesuai jadwal yang dijanjikan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rasa apatis terhadap kinerja aparat kepolisian, menyelimuti para korban PT Azizi Kencana Tour and Travel. Pasalnya, beberapa korban pernah membuat laporan ke Polisi, namun tak membuahkan hasil.

Hal ini diakui Mulyadi, seorang korban penipuan PT Azizi. Dia mengaku enggan melapor ke Polisi karena sudah merasa apatis. Disebutnya, sudah banyak yang melapor, namun tidak juga ada pengungkapan.

Katanya, pPolisi di Medan tidak seperti Polisi di Jakarta yang mampu mengungkap kasus First Travel. “Upaya saya hanya minta ganti kepada Allah saja, karena Allah itu Maha Kaya. Segitu tidak ada apa-apanya sama Allah, ” ujar Mulyadi saat dihubungi Sumut Pos via telepon, Senin (4/9) siang.

Selain itu, Mulyadi mengaku dirinya juga menjadikan kejadian itu untuk intropeksi diri. Diakuinya, dirinya juga merasa ada salah sehingga Allah mencabut rezeki, uang miliknya yang dilarikan PT Azizi. Namun, Mulyadi juga merasa yakin jika Allah memiliki dan menyiapkan rencana lebih baik untuknya. Ditegaskannya jika ketetapan Allah paling baik. “Tapi kalau kawan-kawan korban lainnya mau aksi, saya diajak, saya akan ikut,” tambah Mulyadi.

Sebelum mengakhiri, pria berusia 72 tahun itu mengaku, sebagian uang untuk umroh yang dilarikan PT Azizi itu merupakan uang pensiunannya. Sementara sebagian lagi, merupakan utang. Saat ini, dia tinggal membayar utang tersebut dan belum lunas.

Sementara korban lainnya, Djamaludin Pohan mengaku sudah melapor ke Polisi dibantu oleh anggota DPRD Medan dari Fraksi PKS, Rajudin Sagala. Menurutnya, dia memang mengadukan kasus tersebut ke Rajudin. Oleh anggota dewan itu, ditindaklanjuti dengan melaporkan kasus tersebut ke Polsek Medan Timur. Namun hingga kini kasus itu tidak kunjung terungkap. Padahal Rajudin yang merupakan anggota DPRD, sudah beberapa kali mempertanyakan kasus itu.

“Sepertinya ada orang kuat di baliknya itu. Anggota dewan seperti Rajudin saja tak ditindaklanjuti hingga tuntas. Kantornya (PT Azizi) juga sampai sekarang tidak ada garis Polisi,” ujar Djamaludin.

Lebih lanjut, dia mengaku jika dirinya juga masih terus berupaya agar uangnya dikembalikan. Dikatakannya, upaya yang dilakukannya antara lain mendatangi rumah pria bernama Dedi di Jalan Kopi Raya, Medan Tuntungan. Disebutnya, berdasarkan Akte PT Azizi yang didapatnya, pria bernama Dedi itu menjabat sebagai Komisaris PT Azizi. Namun, disebutnya, dirinya belum pernah bertemu dengan Dedi.

“Sudah 2 kali saya datang ke sana, tapi nggak ketemu sama dia. Hanya ketemu isteri dan anaknya. Namun, isteri dan anaknya mengaku tidak tahu, ” ungkap Djamaludin mengakhiri.

Pemilik PT Azizi Tour and Travel, Naslah Lubis, yang dilaporkan telah menipu ribuan calon jemaah umrah.

Menyikapi sikap apatis para korban PT Azizi Tour and Travel ini, Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, bila memang masyarakat yang menjadi korban sudah melapor dan kasusnya lamban diproses, dia beranggapan mungkin karena kurang cukup bukti.

“Makanya itu kalau memang sudah pernah ada dilaporkan, coba ditanyakan lagi ke penyidiknya. Saya juga boleh minta kopian laporan korban, biar kita cek ke penyidiknya. Baik itu di Polrestabes Medan atau Polda Sumut,” kata Rina, Selasa (5/9).

Memang kata dia, tak cuma pelapor yang pro aktif untuk menanyakan laporannya. Penyidiknya pun juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). “Jadi dua-duanya juga harus saling pro aktif. Seperti kasus penipuan umroh dengan tersangka Nabila, kan kasusnya juga berlanjut baik di Polda maupun di Polrestabes. Cuma orangnya sudah kabur,” terang Rina.

Rina menyebutkan, polisi tak akan mengabaikan laporan. Menurutnya Polri saat ini terus berbenah untuk menjadi lebih baik. “Seperti moto yang digagas Kapolri menjadi polisi yang Promoter, profesional, modern dan terpercaya, ” tegas juru bicara Poldasu ini. (ain/dvs/adz)

Foto: Dok SUMUT POS
Calon jamaah haji plus mendatangi kantor penyelenggara haji plus, Azizi Tour dan Travel di kawasan Jl. Sutomo Ujung Medan, Sumut, beberapa waktu lalu. Kedatangan calon jamaah karena mereka tak kunjung diberangkatkan sesuai jadwal yang dijanjikan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rasa apatis terhadap kinerja aparat kepolisian, menyelimuti para korban PT Azizi Kencana Tour and Travel. Pasalnya, beberapa korban pernah membuat laporan ke Polisi, namun tak membuahkan hasil.

Hal ini diakui Mulyadi, seorang korban penipuan PT Azizi. Dia mengaku enggan melapor ke Polisi karena sudah merasa apatis. Disebutnya, sudah banyak yang melapor, namun tidak juga ada pengungkapan.

Katanya, pPolisi di Medan tidak seperti Polisi di Jakarta yang mampu mengungkap kasus First Travel. “Upaya saya hanya minta ganti kepada Allah saja, karena Allah itu Maha Kaya. Segitu tidak ada apa-apanya sama Allah, ” ujar Mulyadi saat dihubungi Sumut Pos via telepon, Senin (4/9) siang.

Selain itu, Mulyadi mengaku dirinya juga menjadikan kejadian itu untuk intropeksi diri. Diakuinya, dirinya juga merasa ada salah sehingga Allah mencabut rezeki, uang miliknya yang dilarikan PT Azizi. Namun, Mulyadi juga merasa yakin jika Allah memiliki dan menyiapkan rencana lebih baik untuknya. Ditegaskannya jika ketetapan Allah paling baik. “Tapi kalau kawan-kawan korban lainnya mau aksi, saya diajak, saya akan ikut,” tambah Mulyadi.

Sebelum mengakhiri, pria berusia 72 tahun itu mengaku, sebagian uang untuk umroh yang dilarikan PT Azizi itu merupakan uang pensiunannya. Sementara sebagian lagi, merupakan utang. Saat ini, dia tinggal membayar utang tersebut dan belum lunas.

Sementara korban lainnya, Djamaludin Pohan mengaku sudah melapor ke Polisi dibantu oleh anggota DPRD Medan dari Fraksi PKS, Rajudin Sagala. Menurutnya, dia memang mengadukan kasus tersebut ke Rajudin. Oleh anggota dewan itu, ditindaklanjuti dengan melaporkan kasus tersebut ke Polsek Medan Timur. Namun hingga kini kasus itu tidak kunjung terungkap. Padahal Rajudin yang merupakan anggota DPRD, sudah beberapa kali mempertanyakan kasus itu.

“Sepertinya ada orang kuat di baliknya itu. Anggota dewan seperti Rajudin saja tak ditindaklanjuti hingga tuntas. Kantornya (PT Azizi) juga sampai sekarang tidak ada garis Polisi,” ujar Djamaludin.

Lebih lanjut, dia mengaku jika dirinya juga masih terus berupaya agar uangnya dikembalikan. Dikatakannya, upaya yang dilakukannya antara lain mendatangi rumah pria bernama Dedi di Jalan Kopi Raya, Medan Tuntungan. Disebutnya, berdasarkan Akte PT Azizi yang didapatnya, pria bernama Dedi itu menjabat sebagai Komisaris PT Azizi. Namun, disebutnya, dirinya belum pernah bertemu dengan Dedi.

“Sudah 2 kali saya datang ke sana, tapi nggak ketemu sama dia. Hanya ketemu isteri dan anaknya. Namun, isteri dan anaknya mengaku tidak tahu, ” ungkap Djamaludin mengakhiri.

Pemilik PT Azizi Tour and Travel, Naslah Lubis, yang dilaporkan telah menipu ribuan calon jemaah umrah.

Menyikapi sikap apatis para korban PT Azizi Tour and Travel ini, Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, bila memang masyarakat yang menjadi korban sudah melapor dan kasusnya lamban diproses, dia beranggapan mungkin karena kurang cukup bukti.

“Makanya itu kalau memang sudah pernah ada dilaporkan, coba ditanyakan lagi ke penyidiknya. Saya juga boleh minta kopian laporan korban, biar kita cek ke penyidiknya. Baik itu di Polrestabes Medan atau Polda Sumut,” kata Rina, Selasa (5/9).

Memang kata dia, tak cuma pelapor yang pro aktif untuk menanyakan laporannya. Penyidiknya pun juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). “Jadi dua-duanya juga harus saling pro aktif. Seperti kasus penipuan umroh dengan tersangka Nabila, kan kasusnya juga berlanjut baik di Polda maupun di Polrestabes. Cuma orangnya sudah kabur,” terang Rina.

Rina menyebutkan, polisi tak akan mengabaikan laporan. Menurutnya Polri saat ini terus berbenah untuk menjadi lebih baik. “Seperti moto yang digagas Kapolri menjadi polisi yang Promoter, profesional, modern dan terpercaya, ” tegas juru bicara Poldasu ini. (ain/dvs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/