33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Gaji Guru SD Negeri 060939 Medan Amplas Akhirnya Dicairkan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS SD 060939_Suasana di lingkungan sekolah SD 060939 Jalan Turi Timbang Deli Medan Amplas, Senin (5/12) Guru guru disekolah tersebut mengaku sudah tidak menerima gaji hampir 2 bulan.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SD 060939_Suasana di lingkungan sekolah SD 060939 Jalan Turi Timbang Deli Medan Amplas, Senin (5/12) Guru guru disekolah tersebut mengaku sudah tidak menerima gaji hampir 2 bulan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Gaji sejumlah guru SD Negeri 060939 Jalan Turi Kelurahan Timbang Deli, Medan Amplas, yang sempat ditahan oleh kepala sekolahnya, KW, akhirnya dicairkan. Gaji guru tersebut dicairkan melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Medan Amplas.

Salah seorang guru yang gajinya ditahan mengatakan, gaji yang belum dibayarkan itu dicairkan pada hari ini (kemarin, red). Bahkan, sebelumnya dua orang guru telah memperolehnya pada akhir pekan lalu.

“Sudah dua guru yang dicairkan gajinya kemarin itu (akhir pekan lalu, Red), sekarang tinggal dua guru lagi. Kabarnya hari ini sudah bisa diambil (di Kantor UPT Medan Amplas, red),” ujar guru yang ingin dirahasiakan identitasnya saat ditemui di sekolah, Senin (5/12).

Dia menyebutkan, gaji yang belum dicairkan itu merupakan gaji bulan November dan Oktober. Namun, untuk bulan Oktober hanya separuhnya saja. Sebab, separuh lagi telah diberikan kepala sekolah tersebut. Para guru di sekolahnya biasa menerima gaji setiap bulan pada tanggal 5, dan gaji diambil di sekolah. Tapi, ketika tanggal 5 hingga beberapa kemudian, ternyata dirinya dan 3 guru lagi tak memperoleh gaji.”Hanya 4 guru aja yang bermasalah gajinya, guru yang lain lancar. Kami bingung juga kok bisa seperti itu, padahal kami tidak memiliki masalah dengan ibu itu sebelumnya,” ucapnya.

Diutarakan dia, persoalan gajinya yang ditahan tersebut bukan baru kali ini saja. Melainkan, sejak kepala sekolah menjabat, sekitar hampir 10 tahun yang lalu. Sebab, selama ini dirinya diam saja dan takut karena diintimidasi oleh kepala sekolah itu.

“Alasannya enggak jelas, enggak tahu kami kenapa belum dibayar gaji kami. Soalnya, pas kami tagih gaji kami diancamnya kalau uang sertifikasi bakalan tidak keluar. Makanya, kami takut dan memilih diam. Tapi, karena terus-terusan seperti ini dan mau sampai kapan, kami memberanikan diri untuk dipublis ke media agar pemerintah (Dinas Pendidikan Kota Medan) tahu persoalan tersebut,” ungkap guru yang sudah mengajar lebih dari 10 tahun ini.

Ia menuturkan, setelah gajinya ditahan, kepala sekolah itu jarang muncul. Bahkan, hampir sebulan tak datang-datang ke sekolah. “Hampir sebulan juga enggak datang ke sekolah. Itulah, tumben tadi pagi (kemarin, red) dia datang. Tapi, enggak lama (sekitar pukul 10.00 WIB) keluar lagi,” tuturnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS SD 060939_Suasana di lingkungan sekolah SD 060939 Jalan Turi Timbang Deli Medan Amplas, Senin (5/12) Guru guru disekolah tersebut mengaku sudah tidak menerima gaji hampir 2 bulan.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SD 060939_Suasana di lingkungan sekolah SD 060939 Jalan Turi Timbang Deli Medan Amplas, Senin (5/12) Guru guru disekolah tersebut mengaku sudah tidak menerima gaji hampir 2 bulan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Gaji sejumlah guru SD Negeri 060939 Jalan Turi Kelurahan Timbang Deli, Medan Amplas, yang sempat ditahan oleh kepala sekolahnya, KW, akhirnya dicairkan. Gaji guru tersebut dicairkan melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Medan Amplas.

Salah seorang guru yang gajinya ditahan mengatakan, gaji yang belum dibayarkan itu dicairkan pada hari ini (kemarin, red). Bahkan, sebelumnya dua orang guru telah memperolehnya pada akhir pekan lalu.

“Sudah dua guru yang dicairkan gajinya kemarin itu (akhir pekan lalu, Red), sekarang tinggal dua guru lagi. Kabarnya hari ini sudah bisa diambil (di Kantor UPT Medan Amplas, red),” ujar guru yang ingin dirahasiakan identitasnya saat ditemui di sekolah, Senin (5/12).

Dia menyebutkan, gaji yang belum dicairkan itu merupakan gaji bulan November dan Oktober. Namun, untuk bulan Oktober hanya separuhnya saja. Sebab, separuh lagi telah diberikan kepala sekolah tersebut. Para guru di sekolahnya biasa menerima gaji setiap bulan pada tanggal 5, dan gaji diambil di sekolah. Tapi, ketika tanggal 5 hingga beberapa kemudian, ternyata dirinya dan 3 guru lagi tak memperoleh gaji.”Hanya 4 guru aja yang bermasalah gajinya, guru yang lain lancar. Kami bingung juga kok bisa seperti itu, padahal kami tidak memiliki masalah dengan ibu itu sebelumnya,” ucapnya.

Diutarakan dia, persoalan gajinya yang ditahan tersebut bukan baru kali ini saja. Melainkan, sejak kepala sekolah menjabat, sekitar hampir 10 tahun yang lalu. Sebab, selama ini dirinya diam saja dan takut karena diintimidasi oleh kepala sekolah itu.

“Alasannya enggak jelas, enggak tahu kami kenapa belum dibayar gaji kami. Soalnya, pas kami tagih gaji kami diancamnya kalau uang sertifikasi bakalan tidak keluar. Makanya, kami takut dan memilih diam. Tapi, karena terus-terusan seperti ini dan mau sampai kapan, kami memberanikan diri untuk dipublis ke media agar pemerintah (Dinas Pendidikan Kota Medan) tahu persoalan tersebut,” ungkap guru yang sudah mengajar lebih dari 10 tahun ini.

Ia menuturkan, setelah gajinya ditahan, kepala sekolah itu jarang muncul. Bahkan, hampir sebulan tak datang-datang ke sekolah. “Hampir sebulan juga enggak datang ke sekolah. Itulah, tumben tadi pagi (kemarin, red) dia datang. Tapi, enggak lama (sekitar pukul 10.00 WIB) keluar lagi,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/