31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Oalahh… Siswi Pembentak Polwan Ini Tak Diakui Sang Jenderal

Mereka tidak senang dengan dalih banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. “Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan,” protes mereka. Polwan dan dua polantas lain yang tengah bertugas itu mengaku akan tetap menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Saat itulah seorang siswi berambut panjang langsung emosi.

“Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking,” ucap siswi itu dengan nada lantang. Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya.

“Oke bu ya, aku nggak main-main ya bu. Kutandai ibu ya. Aku anak Arman Depari,” ucapnya.

Ipda Perida tak banyak berkomentar. “Iya, iya,” katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.

Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. “Bapak ini dari mana ya,” katanya bertanya pada Polantas lainnya.

Saat dikonfirmasi, apakah benar putri dari Irjen Pol Arman Depari, yang saat ini menjabat  Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar. Petugas akhirnya membiarkan para pelajar itu pergi.

“Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho,” ucap Ipda Perida Panjaitan Para siswa itu kemudian masuk mobil. Mereka berlalu, dengan kap belakang tertutup.

Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol T.Rizal Moelana mengaku pihaknya menindak 150 kendaraan yang tidak melengkapi surat-surat. “Sekitar 150 kendaraan kami tindak hari ini. Kebanyakan dari kendaraan siswa yang ditilang itu memakai sepeda motor. Kalau mobil, kebanyakan mereka berjalan dengan membuka kap belakang. Ini membahayakan bagi penumpang lainnya. Makanya kami hentikan,” ujarnya.

Salah seorang siswa SMA Negeri 17 Medan yang mengendarai sepeda motor BK 4506 AAQ, berboncengan 3 tanpa mengenakan helm mengaku bermaksud pulang ke rumah mereka dan meminta untuk tidak ditilang. “Kami mau pulang ke rumah pak. Kami minta jangan ditilang,” keluhnya.

“Bawa dulu surat-surat kenderaan ini, baru bisa sepeda motor itu kalian ambil,” ungkap Petugas yang memilang, pada ketiga Pelajar tersebut. (riz/bbs)

Mereka tidak senang dengan dalih banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. “Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan,” protes mereka. Polwan dan dua polantas lain yang tengah bertugas itu mengaku akan tetap menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Saat itulah seorang siswi berambut panjang langsung emosi.

“Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking,” ucap siswi itu dengan nada lantang. Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya.

“Oke bu ya, aku nggak main-main ya bu. Kutandai ibu ya. Aku anak Arman Depari,” ucapnya.

Ipda Perida tak banyak berkomentar. “Iya, iya,” katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.

Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. “Bapak ini dari mana ya,” katanya bertanya pada Polantas lainnya.

Saat dikonfirmasi, apakah benar putri dari Irjen Pol Arman Depari, yang saat ini menjabat  Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar. Petugas akhirnya membiarkan para pelajar itu pergi.

“Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho,” ucap Ipda Perida Panjaitan Para siswa itu kemudian masuk mobil. Mereka berlalu, dengan kap belakang tertutup.

Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol T.Rizal Moelana mengaku pihaknya menindak 150 kendaraan yang tidak melengkapi surat-surat. “Sekitar 150 kendaraan kami tindak hari ini. Kebanyakan dari kendaraan siswa yang ditilang itu memakai sepeda motor. Kalau mobil, kebanyakan mereka berjalan dengan membuka kap belakang. Ini membahayakan bagi penumpang lainnya. Makanya kami hentikan,” ujarnya.

Salah seorang siswa SMA Negeri 17 Medan yang mengendarai sepeda motor BK 4506 AAQ, berboncengan 3 tanpa mengenakan helm mengaku bermaksud pulang ke rumah mereka dan meminta untuk tidak ditilang. “Kami mau pulang ke rumah pak. Kami minta jangan ditilang,” keluhnya.

“Bawa dulu surat-surat kenderaan ini, baru bisa sepeda motor itu kalian ambil,” ungkap Petugas yang memilang, pada ketiga Pelajar tersebut. (riz/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/