26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sinabung Erupsi, Awas Lahar Dingin

Foto: Dok. BNPB/Reza Effendi
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus pada Jumat (6/4/2018), pukul 16.07 WIB.

Tidak hanya awan panas, Sutopo juga mengingatkan, warga desa di sekitar Sinabung untuk mewaspadai lahar dingin. Apalagi jika seputaran Sinabung dilanda hujan deras. “Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar,” tambahnya.

Ancaman lahar dingin memang menunggu warga di sekitar Gunung Sinabung. Sebab, telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus. “Penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Lau Borus agar tetap menjaga kewaspadaan, karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, karena tidak kuat menahan volume air,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan BPBD Karo untuk melakukan sosialisasi ancaman banjir lahar dingin. “Kita sudah menginstruksikan BPBD Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus,” tegas dia.

Sutopo mengungkapkan pula, saat ini beberapa lokasi relokasi telah dibangun di kaki Gunung Sinabung. Sampai dengan Maret 2018, terdapat 30 lokasi relokasi. Proses pembangunan rumah-rumah di lokasi bervariasi. Ada yang sudah selesai, tetapi ada juga yang masih terus berproses menuju penyelesaian pembangunan. “Sebagai contoh di Nang Belawan 2, sebanyak 341 rumah telah berdiri gagah. Sementara di Surbakti 2, sebanyak 227 rumah sedang dibangun dengan proses pembangunan mencapai 63 perseb sampai dengan Maret 2018,” ujarnya.

Dua lokasi hamparan tersebut dan unit rumah yang dibangun adalah bagian dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) pascabencana erupsi atau letusan Sinabung. BNPB bekerja sama dengan BPBD Provinsi Sumatera Utara, BPBD Kabupaten Karo, kementerian/lembaga terkait, dan masyarakat yang melaksanakan pembangunan rumah-rumah tersebut.

BMKG Wilayah I Medan juga mengingatkan warga di sekitar Sinabung untuk mewaspadai banjir lahar. Pasalnya menurut perkiraan BMKG, hujan berpotensi terjadi di sekitar Sinabung dalam beberapa hari ke depan. “Menurut perkiraan, beberapa wilayah di Sumatera Utara berpotensi untuk hujan ringan dan lebat dalam beberapa hari ke depan. Jadi, warga di sekitar Sinabung dihimbau untuk tetap waspada,” sebut Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan kepada Sumut Pos, tadi malam.

Foto: Dok. BNPB/Reza Effendi
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus pada Jumat (6/4/2018), pukul 16.07 WIB.

Tidak hanya awan panas, Sutopo juga mengingatkan, warga desa di sekitar Sinabung untuk mewaspadai lahar dingin. Apalagi jika seputaran Sinabung dilanda hujan deras. “Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar,” tambahnya.

Ancaman lahar dingin memang menunggu warga di sekitar Gunung Sinabung. Sebab, telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus. “Penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Lau Borus agar tetap menjaga kewaspadaan, karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, karena tidak kuat menahan volume air,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan BPBD Karo untuk melakukan sosialisasi ancaman banjir lahar dingin. “Kita sudah menginstruksikan BPBD Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus,” tegas dia.

Sutopo mengungkapkan pula, saat ini beberapa lokasi relokasi telah dibangun di kaki Gunung Sinabung. Sampai dengan Maret 2018, terdapat 30 lokasi relokasi. Proses pembangunan rumah-rumah di lokasi bervariasi. Ada yang sudah selesai, tetapi ada juga yang masih terus berproses menuju penyelesaian pembangunan. “Sebagai contoh di Nang Belawan 2, sebanyak 341 rumah telah berdiri gagah. Sementara di Surbakti 2, sebanyak 227 rumah sedang dibangun dengan proses pembangunan mencapai 63 perseb sampai dengan Maret 2018,” ujarnya.

Dua lokasi hamparan tersebut dan unit rumah yang dibangun adalah bagian dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) pascabencana erupsi atau letusan Sinabung. BNPB bekerja sama dengan BPBD Provinsi Sumatera Utara, BPBD Kabupaten Karo, kementerian/lembaga terkait, dan masyarakat yang melaksanakan pembangunan rumah-rumah tersebut.

BMKG Wilayah I Medan juga mengingatkan warga di sekitar Sinabung untuk mewaspadai banjir lahar. Pasalnya menurut perkiraan BMKG, hujan berpotensi terjadi di sekitar Sinabung dalam beberapa hari ke depan. “Menurut perkiraan, beberapa wilayah di Sumatera Utara berpotensi untuk hujan ringan dan lebat dalam beberapa hari ke depan. Jadi, warga di sekitar Sinabung dihimbau untuk tetap waspada,” sebut Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan kepada Sumut Pos, tadi malam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/