26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Pemilik Sibuk Siapkan THR, Usaha Mebel Ini Malah Terbakar

Foto: Ilham/PM Rumah dan usaha mebel di Jalan Karya Sakti, Desa Bandar Klippa, Pasar X Tembung, dilalap si jago merah, Senin (6/7).
Foto: Ilham/PM
Rumah dan usaha mebel di Jalan Karya Sakti, Desa Bandar Klippa, Pasar X Tembung, dilalap si jago merah, Senin (6/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah dan usaha mebel di Jalan Karya Sakti, Desa Bandar Klippa, Pasar X Tembung, rata dengan tanah akibat dilalap si jago merah, Senin (6/7). Pemiliknya, Risman (50) yang menetap di Jl. Bustaman, tak jauh dari lokasi, menduga ada kesengajaan.

Sebab, aktifitas di industri mebel lagi libur karena Risman tengah sibuk mempersiapkan THR bagi pekerjanya. “Gak tau kami dari mana apinya bang. Tapi di sini tadi gak ada korsleting listrik dari lampu. Kami pun taunya api sudah berkobar besar di bagian samping dan belakang rumah itu,” terang Iqbal, warga sekitar.

Usaha warga memadamkan api dengan alat seadanya, tak begitu berpengaruh. Sebab banyak barang-barang di dalam yang mudah terbakar. Barulah, setelah 4 mobil pemadam kebakaran datang, api berhasil dipadamkan 30 menit kemudian.

“Kami coba memadamkan api pakai air campur pasir dan air parit. Tapi angin kencang, dan banyak bahan dari kayu di pabrik itu. Padahal lagi maju-majunya pabrik ini. Pemiliknya Pak Risman, di sini cuma tempat usahanya aja. Terus warga menghubungi polisi dan memanggil pemadam kebakaran,” terang warga lain.

Tak hanya mebel dan kayu, api juga menghanguskan 1 pikap, genset besar, sanyo dan tempahan mebel yang akan selesai dikerjakan. Pasca mendapat kabar, Risman dan istrinya, Nur’aini, datang ke lokasi. Istri Risman, sempat histeris meratapi usahanya serta seisinya sudah menjadi abu.

“Saya sampai di sini, semua udah terbakar. Terkejut saya melihatnya, seperti gak percaya. Soalnya di dalam gak ada yang kerja, karena diliburkan mau ngambil THR pekerjanya. Tapi, memang ada yang jaga, anak kami Umar, Faisal dan menantu, si Wiwid,” ungkap Nur’aini.

Risman sendiri tidak mengetahui pasti mengapa tempat usahanya yang sudah berjalan 6 tahunan itu terbakar. Apalagi, saat itu sedang tutup dan tidak ada pekerja yang merokok di dalamnya. Malah, sekitar pukul 18.00, dia merencanakan membayarkan THR kepada 21 pekerjanya.

Dia juga menduga ada unsur kesengajaan dalam kasus itu. “Kalau saingan bisnis dalam 2 bulan ini banyak. Sampai-sampai ada yang ingin mengambil barang pesanan sekitar Rp 85 juta tapi belum diambil. Pas saya telfon lagi udah gak aktif. Yah itu hanya dugaan, belum pasti karena saya pun gak tau. Yang jelas saya gak ditempat sekatu kejadian. Soalnya saya lagi ngurus uang THR bagi 21 pekerja saya,” jelasnya.

Risman mengaku mengalami kerugian yang ditaksir Rp 350 juta. “Sekitar Rp350 juta lah. Itu sudah termasuk pikap, soalnya bulan semalam baru lunas,” pungkasnya. Warga juga iba melihat Risman. “Kasihan Pak Man, terbakar tempat usahanya tanpa sisa. Padahal dia orang baik dan dermawan,” ucap Endang. Ditanya tentang kebaikan Risman, “Kalo tetangga yang butuh kerja mau dibantunya, baiklah pokoknya Bang,” ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Luhut Sihombing, mengaku masih menyelidiki. “Penyebab kebakarannya masih kita selidiki. Tapi dugaan sementara, korsleting listrik,” ucapnya singkat.(mag8/trg)

Foto: Ilham/PM Rumah dan usaha mebel di Jalan Karya Sakti, Desa Bandar Klippa, Pasar X Tembung, dilalap si jago merah, Senin (6/7).
Foto: Ilham/PM
Rumah dan usaha mebel di Jalan Karya Sakti, Desa Bandar Klippa, Pasar X Tembung, dilalap si jago merah, Senin (6/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah dan usaha mebel di Jalan Karya Sakti, Desa Bandar Klippa, Pasar X Tembung, rata dengan tanah akibat dilalap si jago merah, Senin (6/7). Pemiliknya, Risman (50) yang menetap di Jl. Bustaman, tak jauh dari lokasi, menduga ada kesengajaan.

Sebab, aktifitas di industri mebel lagi libur karena Risman tengah sibuk mempersiapkan THR bagi pekerjanya. “Gak tau kami dari mana apinya bang. Tapi di sini tadi gak ada korsleting listrik dari lampu. Kami pun taunya api sudah berkobar besar di bagian samping dan belakang rumah itu,” terang Iqbal, warga sekitar.

Usaha warga memadamkan api dengan alat seadanya, tak begitu berpengaruh. Sebab banyak barang-barang di dalam yang mudah terbakar. Barulah, setelah 4 mobil pemadam kebakaran datang, api berhasil dipadamkan 30 menit kemudian.

“Kami coba memadamkan api pakai air campur pasir dan air parit. Tapi angin kencang, dan banyak bahan dari kayu di pabrik itu. Padahal lagi maju-majunya pabrik ini. Pemiliknya Pak Risman, di sini cuma tempat usahanya aja. Terus warga menghubungi polisi dan memanggil pemadam kebakaran,” terang warga lain.

Tak hanya mebel dan kayu, api juga menghanguskan 1 pikap, genset besar, sanyo dan tempahan mebel yang akan selesai dikerjakan. Pasca mendapat kabar, Risman dan istrinya, Nur’aini, datang ke lokasi. Istri Risman, sempat histeris meratapi usahanya serta seisinya sudah menjadi abu.

“Saya sampai di sini, semua udah terbakar. Terkejut saya melihatnya, seperti gak percaya. Soalnya di dalam gak ada yang kerja, karena diliburkan mau ngambil THR pekerjanya. Tapi, memang ada yang jaga, anak kami Umar, Faisal dan menantu, si Wiwid,” ungkap Nur’aini.

Risman sendiri tidak mengetahui pasti mengapa tempat usahanya yang sudah berjalan 6 tahunan itu terbakar. Apalagi, saat itu sedang tutup dan tidak ada pekerja yang merokok di dalamnya. Malah, sekitar pukul 18.00, dia merencanakan membayarkan THR kepada 21 pekerjanya.

Dia juga menduga ada unsur kesengajaan dalam kasus itu. “Kalau saingan bisnis dalam 2 bulan ini banyak. Sampai-sampai ada yang ingin mengambil barang pesanan sekitar Rp 85 juta tapi belum diambil. Pas saya telfon lagi udah gak aktif. Yah itu hanya dugaan, belum pasti karena saya pun gak tau. Yang jelas saya gak ditempat sekatu kejadian. Soalnya saya lagi ngurus uang THR bagi 21 pekerja saya,” jelasnya.

Risman mengaku mengalami kerugian yang ditaksir Rp 350 juta. “Sekitar Rp350 juta lah. Itu sudah termasuk pikap, soalnya bulan semalam baru lunas,” pungkasnya. Warga juga iba melihat Risman. “Kasihan Pak Man, terbakar tempat usahanya tanpa sisa. Padahal dia orang baik dan dermawan,” ucap Endang. Ditanya tentang kebaikan Risman, “Kalo tetangga yang butuh kerja mau dibantunya, baiklah pokoknya Bang,” ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Luhut Sihombing, mengaku masih menyelidiki. “Penyebab kebakarannya masih kita selidiki. Tapi dugaan sementara, korsleting listrik,” ucapnya singkat.(mag8/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/