30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Marpaung, Istri, dan Putrinya Tewas Terbakar

“Warga lain masih sempat berusaha menolong. Mungkin karena kebingungan, tidak satupun mendobrak jendela atau pintu. Ada juga sempat membuka jendela tetapi asap langsung keluar. Makanya makin takut warga. Mobil masih sempat diselamatkan karena ada kuncinya tertinggal. Kereta juga diangkut rame-rame,” ucap seorang perempuan.

Penuturan sejumlah saksi, istri Togu yakni Frida boru Butar-butar yang merupakan guru SD 122374 dan putrinya terbakar di kamar.

“Kan api datang dari bagian belakang bangunan yang lantainya terbuat dari papan. Mungkin karena kepanasan dan susah bernafaslah orang itu (ketiga korban) baru tahu ada kebakaran. Jadi sudah kebakaran dulu beberapa bagian baru sadar,” kata Togar Pangaribuan, tetangga.

Berdasarkan data dikumpulkan, Togu dan Frida dikaruniai 4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Mereka tersebar di beberapa tempat perantauan. Diantaranya, Medan, Jakarta dan Kalimantan. Sementara anak perempuan bernama Asima yang ikut menjadi korban kebakaran rencananya akan berangkat ke Kalimantan bersama suaminya bermarga Sitohang.

Namun saat kejadian, Sitohang bersama anaknya Daniel Sitohang berusia 4 tahun, sedang berangkat ke daerah Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Asima dengan suaminya berencana ke Kalimantan menjumpai adiknya. Disana mereka mau bekerja. Sebelum berangkat ke Kalimantan, Pak Daniel dengan anaknya ke Parlilitan mau pamit sama orangtuanya. Tapi yang ada malah terjadi kebakaran,” kata seorang kerabat bermarga Panjaitan. (pam/ms/ras)

“Warga lain masih sempat berusaha menolong. Mungkin karena kebingungan, tidak satupun mendobrak jendela atau pintu. Ada juga sempat membuka jendela tetapi asap langsung keluar. Makanya makin takut warga. Mobil masih sempat diselamatkan karena ada kuncinya tertinggal. Kereta juga diangkut rame-rame,” ucap seorang perempuan.

Penuturan sejumlah saksi, istri Togu yakni Frida boru Butar-butar yang merupakan guru SD 122374 dan putrinya terbakar di kamar.

“Kan api datang dari bagian belakang bangunan yang lantainya terbuat dari papan. Mungkin karena kepanasan dan susah bernafaslah orang itu (ketiga korban) baru tahu ada kebakaran. Jadi sudah kebakaran dulu beberapa bagian baru sadar,” kata Togar Pangaribuan, tetangga.

Berdasarkan data dikumpulkan, Togu dan Frida dikaruniai 4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Mereka tersebar di beberapa tempat perantauan. Diantaranya, Medan, Jakarta dan Kalimantan. Sementara anak perempuan bernama Asima yang ikut menjadi korban kebakaran rencananya akan berangkat ke Kalimantan bersama suaminya bermarga Sitohang.

Namun saat kejadian, Sitohang bersama anaknya Daniel Sitohang berusia 4 tahun, sedang berangkat ke daerah Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Asima dengan suaminya berencana ke Kalimantan menjumpai adiknya. Disana mereka mau bekerja. Sebelum berangkat ke Kalimantan, Pak Daniel dengan anaknya ke Parlilitan mau pamit sama orangtuanya. Tapi yang ada malah terjadi kebakaran,” kata seorang kerabat bermarga Panjaitan. (pam/ms/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/