26.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Pertemuan IMF Telan Rp1 Triliun?

Presiden Joko Widodo saat berbelanja dengan Managing Director IMF Christine Legarde di Pasar Tanah Abang Blok A, akhir Februari lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani mengecam penyelenggaraan acara International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting Indonesia di Nusa Dua, Badung, Bali, Oktober 2018.

Pasalnya acara itu bakal menelan dana Rp 1 triliun.

Muzani mengakui memang itu sebuah perhelatan penting. Penunjukan Indonesia khususnya Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan even tersebut merupakan sebuah kehormatan dan wibawa.

“Tetapi kenapa perhelatan yang penting itu harus menelan biaya yang hampir Rp 1 triliun,” kata Muzani di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/3).

Muzani sangat keberatan dengan penggunaan uang negara untuk acara yang tidak sampai satu minggu tersebut.

Apalagi di tengah kondisi perekonomian negara yang belum membaik, bahkan semakin menurun.

“Itu even tidak lebih dari satu minggu, tapi dananya Rp 1 triliun. Itu yang menyebabkan kami keberatan,” ungkapnya.

Menurut Muzani, di sisi lain Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pontang-panting mendapatkan penerimaan negara.

Aparatur Ditjen Pajak terus menerus mengejar wajib pajak memenuhi kewajibannya.

“Rakyat terus menerus membayar pajak A, pajak B, pajak C. Tapi, di sisi lain pengeluaran keuangan negara menurut kami tidak dilakukan dgn cara-cara yang hati-hati,” katanya.

Anggota Komisi I DPR itu menegaskan IMF adalah forum penting. Namun, kata dia, jumlah Rp 1 triliun hanya dihabiskan untuk acara tersebut sangat berlebihan.

“Fraksi Partai Gerindra ingin agar dana Rp 1 triliun itu sebaiknya digunakan untuk membantu rakyat miskin dan para petani,” paparnya.

Dia mengatakan tidak perlu berlebihan menghormati tamu-tamu di forum negara-negara donor dan kaya tersebut.

“Biarlah hormati tamu itu dengan secukupnya, tidak perlu berlebih-lebihan,” ungkap Muzani. (boy/jpnn/ram)

 

Presiden Joko Widodo saat berbelanja dengan Managing Director IMF Christine Legarde di Pasar Tanah Abang Blok A, akhir Februari lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani mengecam penyelenggaraan acara International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting Indonesia di Nusa Dua, Badung, Bali, Oktober 2018.

Pasalnya acara itu bakal menelan dana Rp 1 triliun.

Muzani mengakui memang itu sebuah perhelatan penting. Penunjukan Indonesia khususnya Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan even tersebut merupakan sebuah kehormatan dan wibawa.

“Tetapi kenapa perhelatan yang penting itu harus menelan biaya yang hampir Rp 1 triliun,” kata Muzani di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/3).

Muzani sangat keberatan dengan penggunaan uang negara untuk acara yang tidak sampai satu minggu tersebut.

Apalagi di tengah kondisi perekonomian negara yang belum membaik, bahkan semakin menurun.

“Itu even tidak lebih dari satu minggu, tapi dananya Rp 1 triliun. Itu yang menyebabkan kami keberatan,” ungkapnya.

Menurut Muzani, di sisi lain Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pontang-panting mendapatkan penerimaan negara.

Aparatur Ditjen Pajak terus menerus mengejar wajib pajak memenuhi kewajibannya.

“Rakyat terus menerus membayar pajak A, pajak B, pajak C. Tapi, di sisi lain pengeluaran keuangan negara menurut kami tidak dilakukan dgn cara-cara yang hati-hati,” katanya.

Anggota Komisi I DPR itu menegaskan IMF adalah forum penting. Namun, kata dia, jumlah Rp 1 triliun hanya dihabiskan untuk acara tersebut sangat berlebihan.

“Fraksi Partai Gerindra ingin agar dana Rp 1 triliun itu sebaiknya digunakan untuk membantu rakyat miskin dan para petani,” paparnya.

Dia mengatakan tidak perlu berlebihan menghormati tamu-tamu di forum negara-negara donor dan kaya tersebut.

“Biarlah hormati tamu itu dengan secukupnya, tidak perlu berlebih-lebihan,” ungkap Muzani. (boy/jpnn/ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/