27.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Pengguna Jasa Merugi, Jadwal Kapal Kacau Balau

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Sandar : Kapal tanker bermuatan crude palm oil (CPO) sandar di
pelabuhan Belawan. Pasca PT Pelindo I menerapan sistem pelayanan online, pelayanan jasa kepelabuhan lambat dan dikeluhkan pengusaha.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Pengusaha pelayaran masih mengeluhkan soal pelayanan inaportnet PT Pelindo I Cabang Belawan. Sistem baru berbasis internet tersebut, dinilai masih lelet. Akibatnya, pengguna jasa terpaksa merugi karena jadwal kapal tiba dan berangkat kacau, Jumat (8/9) kemarin.

Informasi diperoleh Sumut Pos, kacaunya pelayanan internet jasa ke pelabuhan di Belawan terjadi sejak satu bulan terakhir. Kerusakan pada sistem aplikasi, membuat sejumlah kapal yang berencana sandar membongkar muatan, serta berangkat meninggalkan pelabuhan tertahan lama. “Katanya pelayan online bisa cepat dan mempermudah. Tapi, kenapa aplikasinya tidak bisa dibuka,” keluh Gunawan pengusaha pelayaran kapal di Belawan.

Kekesalan pengguna jasa memuncak, lantaran proses dokumen yang biasanya cukup diselesaikan satu jam. Namun sekarang lebih dari satu hari baru tuntas. Dampaknya, aktivitas kapal terlambat.”Pengajuan PPKB online dan pelayanan pandu lama baru direspon. Inikan jelas merugikan pengguna jasa,” katanya.

Senada dikatakan Branch Manager PT Bahari Sandi Pratama, Dedi Ainal mengaku sangat kecewa dengan kejadian ini. Pasalnya, baik kapal maupun muatan barangnya tidak bisa diterima tepat waktu dan berpotensi merugikan pengusaha.

“Kalau seperti ini pengusaha dirugikan, belum dikomplain pemilik kapal dan barang. Kalau Pelindo untung karena kapal lebih lama sandar,” tutur Dedi.

Sebelumnya, dampak dari rusaknya sistem aplikasi pelayanan jasa kepelabuhan, juga menyebabkan kapal asing BG Ewan Falcon berbendera Singapura harus tertahan 18 jam di dermaga Citra Pelabuhan Belawan. Kapal tidak bisa keluar pelabuhan akibat respon dari jasa kepanduan Pelindo lambat.

“Kami tak terima didenda atas lambatnya sistem inaportnet. Kalau Pelindo belum siap dengan teknologi, kenapa harus pakai pelayanan online. Sementara yang manual bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya membenarkan terjadi gangguan teknis pada sistem pelayanan online jasa kepelabuhanan di Belawan. Saat ini, Pelindo masih memperbaiki kerusakan tersebut.”Saya masih di Padang, belum tahu pasti berapa kapal yang terhambat dalam menerima pelayanan,” kata Ulya.

Ulya mengakui jika perubahan dari sistem pelayanan manual ke online membutuhkan penyesuaian waktu. Ini sebut dia, tentunya menimbulkan dampak keterlambatan pada sistem pelayanan di pelabuhan Belawan.”Kita masih masa transisi selama 3 bulan, kemungkinan di bulan Oktober mendatang sudah ready semualah,” tandasnya dari seberang selular.(rul/ila)

 

 

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Sandar : Kapal tanker bermuatan crude palm oil (CPO) sandar di
pelabuhan Belawan. Pasca PT Pelindo I menerapan sistem pelayanan online, pelayanan jasa kepelabuhan lambat dan dikeluhkan pengusaha.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Pengusaha pelayaran masih mengeluhkan soal pelayanan inaportnet PT Pelindo I Cabang Belawan. Sistem baru berbasis internet tersebut, dinilai masih lelet. Akibatnya, pengguna jasa terpaksa merugi karena jadwal kapal tiba dan berangkat kacau, Jumat (8/9) kemarin.

Informasi diperoleh Sumut Pos, kacaunya pelayanan internet jasa ke pelabuhan di Belawan terjadi sejak satu bulan terakhir. Kerusakan pada sistem aplikasi, membuat sejumlah kapal yang berencana sandar membongkar muatan, serta berangkat meninggalkan pelabuhan tertahan lama. “Katanya pelayan online bisa cepat dan mempermudah. Tapi, kenapa aplikasinya tidak bisa dibuka,” keluh Gunawan pengusaha pelayaran kapal di Belawan.

Kekesalan pengguna jasa memuncak, lantaran proses dokumen yang biasanya cukup diselesaikan satu jam. Namun sekarang lebih dari satu hari baru tuntas. Dampaknya, aktivitas kapal terlambat.”Pengajuan PPKB online dan pelayanan pandu lama baru direspon. Inikan jelas merugikan pengguna jasa,” katanya.

Senada dikatakan Branch Manager PT Bahari Sandi Pratama, Dedi Ainal mengaku sangat kecewa dengan kejadian ini. Pasalnya, baik kapal maupun muatan barangnya tidak bisa diterima tepat waktu dan berpotensi merugikan pengusaha.

“Kalau seperti ini pengusaha dirugikan, belum dikomplain pemilik kapal dan barang. Kalau Pelindo untung karena kapal lebih lama sandar,” tutur Dedi.

Sebelumnya, dampak dari rusaknya sistem aplikasi pelayanan jasa kepelabuhan, juga menyebabkan kapal asing BG Ewan Falcon berbendera Singapura harus tertahan 18 jam di dermaga Citra Pelabuhan Belawan. Kapal tidak bisa keluar pelabuhan akibat respon dari jasa kepanduan Pelindo lambat.

“Kami tak terima didenda atas lambatnya sistem inaportnet. Kalau Pelindo belum siap dengan teknologi, kenapa harus pakai pelayanan online. Sementara yang manual bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya membenarkan terjadi gangguan teknis pada sistem pelayanan online jasa kepelabuhanan di Belawan. Saat ini, Pelindo masih memperbaiki kerusakan tersebut.”Saya masih di Padang, belum tahu pasti berapa kapal yang terhambat dalam menerima pelayanan,” kata Ulya.

Ulya mengakui jika perubahan dari sistem pelayanan manual ke online membutuhkan penyesuaian waktu. Ini sebut dia, tentunya menimbulkan dampak keterlambatan pada sistem pelayanan di pelabuhan Belawan.”Kita masih masa transisi selama 3 bulan, kemungkinan di bulan Oktober mendatang sudah ready semualah,” tandasnya dari seberang selular.(rul/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/