34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Jembatan Sicanang Putus, Pembangunan Gedung SD Terhambat

Jembatan alternatif (Titi dua) Kelurahan Sicanang yang putus yang berimbas pada pembangunan Gedung SD Inpres, SMPN, Rumah Sakit Pembantu maupun program Kota ku jadi terhambat.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Putusnya jembatan alternatif (Titi dua) Kelurahan Sicanang, tak hanya berdampak pada aktifitas perekonomian belasan ribu warga. Pembangunan Gedung SD Inpres, SMPN, Rumah Sakit Pembantu maupun program Kota ku jadi terhambat.

Hingga Rabu (8/11) siang, jembatan darurat yang putus itu belum juga diperbaiki. Diperkirakan, kondisi ini akan terjadi 1 atau 2 minggu kedepan.

Kabar putusnya jembatan alternatif ini masih hangat dibicarakan masyarakat. Bahkan, masyarakat dari luar Kecamatan Medan Belawan mendatangi lokasi kejadian. Berbagai ungkapan keluar dari mulut warga yang berada di lokasi tersebut.

Warga yang melihat kejadian itu sangat menyayangkan pembuatan jembatan dengan tidak memperkirakan kondisi alam yang tergolong ekstrim. Air pasang yang terbilang besar kerap melanda kawasan jembatan utama.

“Seharusnya pemborong dan orang PU Bina Marga Medan harus memperhatikan kondisi alam di sini. Arus yang deras dan sering pasang surut jadi perhatian utama dan jembatan alternatif harus dibuat sekuat mungkin,” sebut Samsiah, salah seorang aktivis masyarakat Sicanang.

Putusnya jembatan alternatif ini memaksa warga memarkirkan kenderaannya di sisi timur maupun barat jembatan. “Kami harus memarkirkan kenderaan pada sisi jembatan, karena jembatan gak bisa dilalui. Esok harinya waktu mau kerja harus jalan kaki dan mengambil kendaraannya,” sebut warga di sana.

Begitu pula dengan angkot yang terjebak di dalam pemukiman yang belum sempat keluar dan angkot yang belum masuk ke dalam pemukiman. Mereka harus memarkirkan kendaraannya di sisi jembatan.

Tak hanya perekonomian warga yang terganggu. Pembangunan gedung Sekolah Dasar Inpres maupun Sekolah Menengah Pertama Negeri, pembangunan Rumah Sakit Pembantu maupun program Pemko Medan “Kotaku”, tak bisa dilanjutkan untuk sementara waktu. Truk pengangkut material tak bisa memasuki areal pekerjaan.

“Yang kita sayangkan, perekonomian warga di sini yang berjumlah sekitar 3700 KK, terdiri dari 11 ribu dewasa dengan total 19 ribu jiwa, jadi korban ketidakbecusan pembuatan titi alternatif,” sebut Samsiah.

Selain itu, lanjut Samsiah, terhambatnya pembangunan gedung sekolah dan rumah sakit pembantu maupun program kota ku juga berdampak pada pelayanan terhadap masyarakat. “Semua kena imbasnya, ujung ujungnya masyarakat juga yang jadi korban,” sesal Samsiah.

Diperkirakan, kondisi ini akan terus berlanjut hingga 1 minggu kedepan. Belum terlihat tanda-tanda signifikan akan diperbaikinya jembatan alternatif tersebut. Untuk sementara waktu, warga memanfaatkan beberapa batang kayu balok yang disusun untuk jalan keluar masuk pemukiman. Meski balok balok tersebut tergolong curam (kemiringan 30 derajat), warga harus ekstra hati-hati melintasinya, sebab salah sedikit, warga akan kecebur ke dalam kubangan yang mengarah langsung ke alur sungai.(ian/tob)

Jembatan alternatif (Titi dua) Kelurahan Sicanang yang putus yang berimbas pada pembangunan Gedung SD Inpres, SMPN, Rumah Sakit Pembantu maupun program Kota ku jadi terhambat.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Putusnya jembatan alternatif (Titi dua) Kelurahan Sicanang, tak hanya berdampak pada aktifitas perekonomian belasan ribu warga. Pembangunan Gedung SD Inpres, SMPN, Rumah Sakit Pembantu maupun program Kota ku jadi terhambat.

Hingga Rabu (8/11) siang, jembatan darurat yang putus itu belum juga diperbaiki. Diperkirakan, kondisi ini akan terjadi 1 atau 2 minggu kedepan.

Kabar putusnya jembatan alternatif ini masih hangat dibicarakan masyarakat. Bahkan, masyarakat dari luar Kecamatan Medan Belawan mendatangi lokasi kejadian. Berbagai ungkapan keluar dari mulut warga yang berada di lokasi tersebut.

Warga yang melihat kejadian itu sangat menyayangkan pembuatan jembatan dengan tidak memperkirakan kondisi alam yang tergolong ekstrim. Air pasang yang terbilang besar kerap melanda kawasan jembatan utama.

“Seharusnya pemborong dan orang PU Bina Marga Medan harus memperhatikan kondisi alam di sini. Arus yang deras dan sering pasang surut jadi perhatian utama dan jembatan alternatif harus dibuat sekuat mungkin,” sebut Samsiah, salah seorang aktivis masyarakat Sicanang.

Putusnya jembatan alternatif ini memaksa warga memarkirkan kenderaannya di sisi timur maupun barat jembatan. “Kami harus memarkirkan kenderaan pada sisi jembatan, karena jembatan gak bisa dilalui. Esok harinya waktu mau kerja harus jalan kaki dan mengambil kendaraannya,” sebut warga di sana.

Begitu pula dengan angkot yang terjebak di dalam pemukiman yang belum sempat keluar dan angkot yang belum masuk ke dalam pemukiman. Mereka harus memarkirkan kendaraannya di sisi jembatan.

Tak hanya perekonomian warga yang terganggu. Pembangunan gedung Sekolah Dasar Inpres maupun Sekolah Menengah Pertama Negeri, pembangunan Rumah Sakit Pembantu maupun program Pemko Medan “Kotaku”, tak bisa dilanjutkan untuk sementara waktu. Truk pengangkut material tak bisa memasuki areal pekerjaan.

“Yang kita sayangkan, perekonomian warga di sini yang berjumlah sekitar 3700 KK, terdiri dari 11 ribu dewasa dengan total 19 ribu jiwa, jadi korban ketidakbecusan pembuatan titi alternatif,” sebut Samsiah.

Selain itu, lanjut Samsiah, terhambatnya pembangunan gedung sekolah dan rumah sakit pembantu maupun program kota ku juga berdampak pada pelayanan terhadap masyarakat. “Semua kena imbasnya, ujung ujungnya masyarakat juga yang jadi korban,” sesal Samsiah.

Diperkirakan, kondisi ini akan terus berlanjut hingga 1 minggu kedepan. Belum terlihat tanda-tanda signifikan akan diperbaikinya jembatan alternatif tersebut. Untuk sementara waktu, warga memanfaatkan beberapa batang kayu balok yang disusun untuk jalan keluar masuk pemukiman. Meski balok balok tersebut tergolong curam (kemiringan 30 derajat), warga harus ekstra hati-hati melintasinya, sebab salah sedikit, warga akan kecebur ke dalam kubangan yang mengarah langsung ke alur sungai.(ian/tob)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/