31.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Penghuni Tantang Duel: Buka Seragammu, Ayok Main Kita!!

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Personel Kowad POM TNI-AD sempat dorong-dorongan dengan warga saat melakukan pengosongan rumah di Perkampungan Kodam I/Bukit Barisan Jalan Pancasila, Rabu (9/9). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan tersebut dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Personel Kowad POM TNI-AD sempat dorong-dorongan dengan warga saat melakukan pengosongan rumah di Perkampungan Kodam I/Bukit Barisan Jalan Pancasila, Rabu (9/9). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan tersebut dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengosongan rumah dinas TNI di Perkampungan Kodam I Bukit Barisan (I/BB) Jalan Sunggal, Medan Sunggal, berakhir ricuh, Rabu (9/9) siang. Seorang wanita yang tinggal di rumah milik pensiunan TNI, Ruslan Gani menolak dikosongkan. Bahkan, wanita yang diketahui bernama Eliani Gani itu menantang seorang petugas Polisi Militer (PM) wanita TNI AD, Lettu Eninta Dwi A untuk berduel. Beruntung, petugas TNI lainnya melerai keduanya yang nyaris baku hantam.

Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, awalnya puluhan pasukan TNI AD Kodam I/BB berseragam lengkap tiba di rumah bernomor K123 tersebut sekira pukul 09.30 WIB. Selanjutnya, petugas meminta penghuni rumah secara baik-baik untuk mengosongkan barang-barang yang ada. Akan tetapi, penghuni rumah tetap bertahan dan tak memperdulikan. Sehingga, sejumlah petugas pun menerobos masuk ke dalam rumah.

Saat hendak masuk, petugas pun dihalangi oleh beberapa penghuni rumah. Adu mulut pun terjadi hingga nyaris baku hantam. Namun, setelah diberi penjelasan dan surat edaran pengosongan oleh petugas, dengan terpaksa penghuni rumah menuruti perintah.

Meski begitu, penghuni rumah yang sebagian besar ibu-ibu tetap tak rela barang-barangnya diangkat. Mereka mencaci dan melontarkan kata-kata kasar kepada petugas.

“Mau dimana kami tinggal nanti, coba kalian pikir. Jangan seenaknya saja kami digusur, kami keberatan pokoknya,” ucap seorang penghuni rumah bernama Eliani Gani.

Mendengar ocehan itu, petugas tak memperdulikannya dan tetap mengangkat barang-barang yang ada di dalam lalu memindahkan ke truk yang terpakir di depan rumah.

Setelah mengosongkan barang yang ada di ruang utama hingga di dalam kamar, petugas pun berlanjut ke sebuah kamar yang berada di samping rumah itu sekira pukul 11.15 WIB. Namun, saat hendak membuka kamar tersebut ternyata dihalangi oleh Eliani Gani. Pasalnya, Eliani yang menempati kamar itu keberatan.

Kericuhan pun tak terhindarkan. Eli menolak dan meminta dikosongkan sendiri. Petugas kemudian memberi waktu 15 menit untuk mengosongkannya. Tetapi, setelah waktu yang diberikan Eli tak kunjung beranjak dan membuka pintu kamarnya.

“Kami sudah baik-baik, tolong ibu geser jangan menghalangi tugas kami. Karena, kami hanya menjalankan perintah pimpinan,” ucap petugas.

Eliani yang mendengar itu tak memperdulikan. Dengan menenteng balok kayu, wanita bertubuh gempal ini tetap bertahan di depan pintu kamarnya. “Kau pikir aku perampok, macam buronan saja aku. Kami menolak kalau hanya kami yang diusir. Enggak perduli kami, pokoknya kami mau bertahan,” celotehnya.

Melihat perempuan yang mengenakan setelan baju berwarna biru itu bersikukuh, petugas meminta sejumlah PM wanita untuk bernegosiasi. Akan tetapi, Eliani tak juga memperdulikannya. Tak lama, sekitar empat PM wanita tersebut menarik paksa Eli yang berdiri di depan kamarnya. PM wanita yang terlihat berang hendak membawanya ke area teras.

Spontan, Eli pun berontak dan meronta-ronta ketika ditarik petugas. Eli yang tampak kesal lalu menantang seorang PM wanita bernama Lettu Eninta Dwi A untuk berduel.

“Buka seragammu ayok main kita, biar tahu siapa aku. Jangan mentang-mentang pakai seragam sudah hebat kali,” tantang Eli.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Personel Kowad POM TNI-AD sempat dorong-dorongan dengan warga saat melakukan pengosongan rumah di Perkampungan Kodam I/Bukit Barisan Jalan Pancasila, Rabu (9/9). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan tersebut dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Personel Kowad POM TNI-AD sempat dorong-dorongan dengan warga saat melakukan pengosongan rumah di Perkampungan Kodam I/Bukit Barisan Jalan Pancasila, Rabu (9/9). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan tersebut dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengosongan rumah dinas TNI di Perkampungan Kodam I Bukit Barisan (I/BB) Jalan Sunggal, Medan Sunggal, berakhir ricuh, Rabu (9/9) siang. Seorang wanita yang tinggal di rumah milik pensiunan TNI, Ruslan Gani menolak dikosongkan. Bahkan, wanita yang diketahui bernama Eliani Gani itu menantang seorang petugas Polisi Militer (PM) wanita TNI AD, Lettu Eninta Dwi A untuk berduel. Beruntung, petugas TNI lainnya melerai keduanya yang nyaris baku hantam.

Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, awalnya puluhan pasukan TNI AD Kodam I/BB berseragam lengkap tiba di rumah bernomor K123 tersebut sekira pukul 09.30 WIB. Selanjutnya, petugas meminta penghuni rumah secara baik-baik untuk mengosongkan barang-barang yang ada. Akan tetapi, penghuni rumah tetap bertahan dan tak memperdulikan. Sehingga, sejumlah petugas pun menerobos masuk ke dalam rumah.

Saat hendak masuk, petugas pun dihalangi oleh beberapa penghuni rumah. Adu mulut pun terjadi hingga nyaris baku hantam. Namun, setelah diberi penjelasan dan surat edaran pengosongan oleh petugas, dengan terpaksa penghuni rumah menuruti perintah.

Meski begitu, penghuni rumah yang sebagian besar ibu-ibu tetap tak rela barang-barangnya diangkat. Mereka mencaci dan melontarkan kata-kata kasar kepada petugas.

“Mau dimana kami tinggal nanti, coba kalian pikir. Jangan seenaknya saja kami digusur, kami keberatan pokoknya,” ucap seorang penghuni rumah bernama Eliani Gani.

Mendengar ocehan itu, petugas tak memperdulikannya dan tetap mengangkat barang-barang yang ada di dalam lalu memindahkan ke truk yang terpakir di depan rumah.

Setelah mengosongkan barang yang ada di ruang utama hingga di dalam kamar, petugas pun berlanjut ke sebuah kamar yang berada di samping rumah itu sekira pukul 11.15 WIB. Namun, saat hendak membuka kamar tersebut ternyata dihalangi oleh Eliani Gani. Pasalnya, Eliani yang menempati kamar itu keberatan.

Kericuhan pun tak terhindarkan. Eli menolak dan meminta dikosongkan sendiri. Petugas kemudian memberi waktu 15 menit untuk mengosongkannya. Tetapi, setelah waktu yang diberikan Eli tak kunjung beranjak dan membuka pintu kamarnya.

“Kami sudah baik-baik, tolong ibu geser jangan menghalangi tugas kami. Karena, kami hanya menjalankan perintah pimpinan,” ucap petugas.

Eliani yang mendengar itu tak memperdulikan. Dengan menenteng balok kayu, wanita bertubuh gempal ini tetap bertahan di depan pintu kamarnya. “Kau pikir aku perampok, macam buronan saja aku. Kami menolak kalau hanya kami yang diusir. Enggak perduli kami, pokoknya kami mau bertahan,” celotehnya.

Melihat perempuan yang mengenakan setelan baju berwarna biru itu bersikukuh, petugas meminta sejumlah PM wanita untuk bernegosiasi. Akan tetapi, Eliani tak juga memperdulikannya. Tak lama, sekitar empat PM wanita tersebut menarik paksa Eli yang berdiri di depan kamarnya. PM wanita yang terlihat berang hendak membawanya ke area teras.

Spontan, Eli pun berontak dan meronta-ronta ketika ditarik petugas. Eli yang tampak kesal lalu menantang seorang PM wanita bernama Lettu Eninta Dwi A untuk berduel.

“Buka seragammu ayok main kita, biar tahu siapa aku. Jangan mentang-mentang pakai seragam sudah hebat kali,” tantang Eli.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/