27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Korban Pohon Tumbang Merdeka Walk Dapat Ganti Rugi

Dirinya juga menyayangkan kondisi pohon di area Merdeka Walk yang sangat memprihatinkan. Di mana tidak dipikirkan kelangsungan atau perkembangan hidup pohon-pohon itu. “Ini sudah kering sekali ini. Ruangnya sangat sempit sehingga akar pohon tidak dapat berkembang. Makanya kedepan kita akan bikin paving block seperti di halaman Kantor Wali Kota Medan untuk lantai Merdeka Walk ini. Biar pengairannya lebih baik. Jadi enggak kering sampai kayak gini,” jelas Akhyar.

Pengelola Merdeka Walk Yogi Asimin mengakui pihaknya telah lalai dalam hal ini. Pasalnya, meski mengakui sudah melakukan perawatan rutin terhadap pohon-pohon di sana, namun kurang memerhatikan ruang gerak dari keberlangsungan pohon itu sendiri.

“Seperti tadi kata Pak Wakil Walikota, kami setuju agar dicek dulu semua kondisi pohon yang ada. Soal pemeliharaan memang ada kita buat lubang resapan. Kita juga kasih pupuk. Setiap hari kita siram. Tapi memang bagaimana mestinya kita buat posisi pohon, kami tak mengerti karena bukan orang pertanian,” ujarnya.

Selain mendukung langkah Pemko untuk mengevaluasi kondisi pohon yang ada, pihaknya menyatakan siap mengganti kerugian kendaraan yang dialami para korban.  “Kita partisipasi bersama Pemko untuk ganti ruginya,” katanya.

Dia juga menyebutkan sejak dulu pohon trembesi sudah menjadi ikon Medan, terutama di area Merdeka Walk. “Di sini kan pusat kota, ikonnya Medan juga. Justru kalau tempat duduk-duduk di sini tidak ada pohon, akan terlihat gersang,” ujarnya seraya menambahkan, sekitar delapan pohon trembesi ada pihaknya tanam di area itu sejak 2005 silam.

Sementara itu, mobil yang rusak tertimpa pohon bisa mendapat klaim asuransi, meski kebijakan tersebut tak sama berlaku di masing-masing perusahaan asuransi. “Klaim kerusakan kendaraan akibat bencana alam bisa diperoleh apabila konsumen mendaftarkannya termasuk tertimpa pohon tumbang. Namun, jika tak didaftarkan maka sudah tentu tidak mendapatkan,” ujar pegawai Asuransi Raksa.

Kat Arif, pihak asuransi kendaraan telah memperluas cakupan bisnisnya dengan tidak lagi hanya meng-cover atau mengklaim kecelakaan atau kehilangan saja. Melainkan, konsumen yang menjadi korban bencana alam misalnya banjir, gempa bumi, kebakaran, dan sebagainya.

Hal senada juga diutarakan pegawai asuransi lainnya, Hery dari KSK Insurance. Kata Hery, klaim tersebut bisa didapatkan ketika konsumen mendaftarkan kendaraannya pada pihak asuransi. Artinya, konsumen ingin kendaraannya mendapat asuransi ketika terjadi sesuatu selain dari kecelakaan atau kehilangan.

“Biasanya sih dapat (klaim) kalau bencana alam. Tapi, tergantung dari juga dari pihak asuransi, apakah menampung juga masalah bencana alam. Makanya, kembali lagi dari konsumen itu sendiri. Apakah sejak pertama mengasuransikan kendaraannya, kerusakan akibat bencana alam ditampung atau tidak,” ujarnya. (prn/ris)

Dirinya juga menyayangkan kondisi pohon di area Merdeka Walk yang sangat memprihatinkan. Di mana tidak dipikirkan kelangsungan atau perkembangan hidup pohon-pohon itu. “Ini sudah kering sekali ini. Ruangnya sangat sempit sehingga akar pohon tidak dapat berkembang. Makanya kedepan kita akan bikin paving block seperti di halaman Kantor Wali Kota Medan untuk lantai Merdeka Walk ini. Biar pengairannya lebih baik. Jadi enggak kering sampai kayak gini,” jelas Akhyar.

Pengelola Merdeka Walk Yogi Asimin mengakui pihaknya telah lalai dalam hal ini. Pasalnya, meski mengakui sudah melakukan perawatan rutin terhadap pohon-pohon di sana, namun kurang memerhatikan ruang gerak dari keberlangsungan pohon itu sendiri.

“Seperti tadi kata Pak Wakil Walikota, kami setuju agar dicek dulu semua kondisi pohon yang ada. Soal pemeliharaan memang ada kita buat lubang resapan. Kita juga kasih pupuk. Setiap hari kita siram. Tapi memang bagaimana mestinya kita buat posisi pohon, kami tak mengerti karena bukan orang pertanian,” ujarnya.

Selain mendukung langkah Pemko untuk mengevaluasi kondisi pohon yang ada, pihaknya menyatakan siap mengganti kerugian kendaraan yang dialami para korban.  “Kita partisipasi bersama Pemko untuk ganti ruginya,” katanya.

Dia juga menyebutkan sejak dulu pohon trembesi sudah menjadi ikon Medan, terutama di area Merdeka Walk. “Di sini kan pusat kota, ikonnya Medan juga. Justru kalau tempat duduk-duduk di sini tidak ada pohon, akan terlihat gersang,” ujarnya seraya menambahkan, sekitar delapan pohon trembesi ada pihaknya tanam di area itu sejak 2005 silam.

Sementara itu, mobil yang rusak tertimpa pohon bisa mendapat klaim asuransi, meski kebijakan tersebut tak sama berlaku di masing-masing perusahaan asuransi. “Klaim kerusakan kendaraan akibat bencana alam bisa diperoleh apabila konsumen mendaftarkannya termasuk tertimpa pohon tumbang. Namun, jika tak didaftarkan maka sudah tentu tidak mendapatkan,” ujar pegawai Asuransi Raksa.

Kat Arif, pihak asuransi kendaraan telah memperluas cakupan bisnisnya dengan tidak lagi hanya meng-cover atau mengklaim kecelakaan atau kehilangan saja. Melainkan, konsumen yang menjadi korban bencana alam misalnya banjir, gempa bumi, kebakaran, dan sebagainya.

Hal senada juga diutarakan pegawai asuransi lainnya, Hery dari KSK Insurance. Kata Hery, klaim tersebut bisa didapatkan ketika konsumen mendaftarkan kendaraannya pada pihak asuransi. Artinya, konsumen ingin kendaraannya mendapat asuransi ketika terjadi sesuatu selain dari kecelakaan atau kehilangan.

“Biasanya sih dapat (klaim) kalau bencana alam. Tapi, tergantung dari juga dari pihak asuransi, apakah menampung juga masalah bencana alam. Makanya, kembali lagi dari konsumen itu sendiri. Apakah sejak pertama mengasuransikan kendaraannya, kerusakan akibat bencana alam ditampung atau tidak,” ujarnya. (prn/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/