27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Cari Investor Cable Car 4 Km dari Pantai Cimpago ke Gunung Padang

Tak kalah pentingnya, Mahyeldi menjelaskan tentang konsep ke depan pengembangan kawasan wisata terpadu (KWT) Gunung Padang. Sebab Pemko Padang era Mahyeldi terbilang sukses dalam memulai pembenahan KWT Gunung Padang. Dia membagi kawasan tersebut menjadi empat titik wisata. Yakni Pantai Padang, Padang Lama, Jembatan Siti Nurbaya serta Gunung Padang, dan Pantai Air Manis. “Empat kawasan wisata kami ini, memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi untuk diketahui pengunjungnya,” ujar Mahyeldi.

Mula pembenahan kawasan Pantai Padang, Mahyeldi menjelaskan kepada para Pemred RPG se-Sumatera dan Gubernur Kepri, bahwa upayanya terbilang mendapat dukungan banyak pihak. Sehingga penertiban pedagang kaki lima (PKL) saat pembenahan area Pantai Padang berlangsung aman. Setelah penertiban tersebut, kata Mahyeldi, pihaknya langsung melakukan relokasi terhadap PKL di bagian timur sisi pantai dengan membangun Lapau Panjang Cimpago (LPC).

“Kami juga menyediakan sarana berdagang yang lebih representatif bagi PKL. Yakni memfasilitasi gerobak untuk berdagang. Selain itu, kami memanjakan dan menyamankan wisatawan dengan membangun fasilitas pedistrian, amphiteater, tempat parkir, taman, dan penerangan,” ujarnya sembari memperlihatkan gambar KWT Kota Padang sesudah dan sebelum revitalisasi.

Tahun 2016 ini, lanjut Mahyeldi, akan dilangsungkan pembangunan infrastruktur LPC dan dua blok LPC. Selain itu, pembangunan jalan di Pantai Cimpago akan dilaksanakan pula. Selanjutnya dilakukan pemasangan cctv di sepanjang Pantai Padang, Pantai Air Manis, dan Taman Hutan Raya, guna pemantauan objek wisata. “Sedangkan untuk penataan lokasi pantai antara Simpang Hang Tuah dan Olo Ladang, DED sudah selesai tahun anggaran 2015 dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 14 milyar. Direncanakan pelaksanaannya tahun 2017 mendatang,” ujarnya.

Kata Mahyeldi, pembangunan lain di KWT Kota Padang tahun 2017, yaitu rehabilitasi pendistrian dan taman di Pantai Padang segmen Jalan Samudera, penataan serta pembangunan infrastruktur segmen Pantai Muaro, membuat tagline Padang Kota Tercinta berukuran raksasa serta penataan dan pembangunan taman serta infrastruktur di Muaro Lasak. “Tahun 2017, kami akan melakukan perbaikan infrastruktur wisata dan pembangunan landscape taman di Gunung Padang. Selain itu, membangun sarana dan prasarana wisata di Pantai Air Manis,” paparnya.

Mahyeldi juga menjelasakan upaya pihaknya menyelesaikan permasalahan dalam pengembangan kawasan wisata Padang Lama. Yakni dengan melakukan pengerukan sedimen di Sungai Batang Arau, penyusunan peraturan daerah untuk bangunan cagar budaya, menata pedagang kaki lima yang menempati jembatan dan sarana lalu lintas, dan menata Sungai Batang Arau sebagai pelabuhan wisata. “Kami menjadikan Padang Kota Lama ini sebagai kawasan heritage dan wisata kuliner,” katanya.

Dalam penutupan presentasinya, Mahyeldi mengungkapkan kemudahan berinvestasi di Kota Padang. Yakni investasi di atas Rp 1 triliun pihaknya memberikan insentif pajak dan retribusi 100 persen, investasi Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun insentif pajak dan retribusinya 80 persen, Rp 100 hingga Rp 500 miliar insentif pajak dan retribusinya 60 persen, Rp50 miliar hingga Rp 100 miliar insentif pajak dan retribusinya 40 persen. Semua insentif tersebut berlaku selama 2 tahun sesuai Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009.

“Untuk peluang investasi, kami membuka untuk pemodal yang berniat menjadi penyediaan wahana air di Pantai Padang, wahana kereta gantung dari Pantai Cimpago menuju Gunung Padang sepanjang 4 kilometer, bangunan tua sebagai tempat pengembangan usaha kuliner, lahan 4,4 ha untuk pembangunan hotel atau restouran di kawasan Gunung Padang,” jelas Mahyeldi mendapat tepuk tangan meriah dari Pemred RPG se- Sumatera usai presentasi. (*)

Tak kalah pentingnya, Mahyeldi menjelaskan tentang konsep ke depan pengembangan kawasan wisata terpadu (KWT) Gunung Padang. Sebab Pemko Padang era Mahyeldi terbilang sukses dalam memulai pembenahan KWT Gunung Padang. Dia membagi kawasan tersebut menjadi empat titik wisata. Yakni Pantai Padang, Padang Lama, Jembatan Siti Nurbaya serta Gunung Padang, dan Pantai Air Manis. “Empat kawasan wisata kami ini, memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi untuk diketahui pengunjungnya,” ujar Mahyeldi.

Mula pembenahan kawasan Pantai Padang, Mahyeldi menjelaskan kepada para Pemred RPG se-Sumatera dan Gubernur Kepri, bahwa upayanya terbilang mendapat dukungan banyak pihak. Sehingga penertiban pedagang kaki lima (PKL) saat pembenahan area Pantai Padang berlangsung aman. Setelah penertiban tersebut, kata Mahyeldi, pihaknya langsung melakukan relokasi terhadap PKL di bagian timur sisi pantai dengan membangun Lapau Panjang Cimpago (LPC).

“Kami juga menyediakan sarana berdagang yang lebih representatif bagi PKL. Yakni memfasilitasi gerobak untuk berdagang. Selain itu, kami memanjakan dan menyamankan wisatawan dengan membangun fasilitas pedistrian, amphiteater, tempat parkir, taman, dan penerangan,” ujarnya sembari memperlihatkan gambar KWT Kota Padang sesudah dan sebelum revitalisasi.

Tahun 2016 ini, lanjut Mahyeldi, akan dilangsungkan pembangunan infrastruktur LPC dan dua blok LPC. Selain itu, pembangunan jalan di Pantai Cimpago akan dilaksanakan pula. Selanjutnya dilakukan pemasangan cctv di sepanjang Pantai Padang, Pantai Air Manis, dan Taman Hutan Raya, guna pemantauan objek wisata. “Sedangkan untuk penataan lokasi pantai antara Simpang Hang Tuah dan Olo Ladang, DED sudah selesai tahun anggaran 2015 dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 14 milyar. Direncanakan pelaksanaannya tahun 2017 mendatang,” ujarnya.

Kata Mahyeldi, pembangunan lain di KWT Kota Padang tahun 2017, yaitu rehabilitasi pendistrian dan taman di Pantai Padang segmen Jalan Samudera, penataan serta pembangunan infrastruktur segmen Pantai Muaro, membuat tagline Padang Kota Tercinta berukuran raksasa serta penataan dan pembangunan taman serta infrastruktur di Muaro Lasak. “Tahun 2017, kami akan melakukan perbaikan infrastruktur wisata dan pembangunan landscape taman di Gunung Padang. Selain itu, membangun sarana dan prasarana wisata di Pantai Air Manis,” paparnya.

Mahyeldi juga menjelasakan upaya pihaknya menyelesaikan permasalahan dalam pengembangan kawasan wisata Padang Lama. Yakni dengan melakukan pengerukan sedimen di Sungai Batang Arau, penyusunan peraturan daerah untuk bangunan cagar budaya, menata pedagang kaki lima yang menempati jembatan dan sarana lalu lintas, dan menata Sungai Batang Arau sebagai pelabuhan wisata. “Kami menjadikan Padang Kota Lama ini sebagai kawasan heritage dan wisata kuliner,” katanya.

Dalam penutupan presentasinya, Mahyeldi mengungkapkan kemudahan berinvestasi di Kota Padang. Yakni investasi di atas Rp 1 triliun pihaknya memberikan insentif pajak dan retribusi 100 persen, investasi Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun insentif pajak dan retribusinya 80 persen, Rp 100 hingga Rp 500 miliar insentif pajak dan retribusinya 60 persen, Rp50 miliar hingga Rp 100 miliar insentif pajak dan retribusinya 40 persen. Semua insentif tersebut berlaku selama 2 tahun sesuai Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009.

“Untuk peluang investasi, kami membuka untuk pemodal yang berniat menjadi penyediaan wahana air di Pantai Padang, wahana kereta gantung dari Pantai Cimpago menuju Gunung Padang sepanjang 4 kilometer, bangunan tua sebagai tempat pengembangan usaha kuliner, lahan 4,4 ha untuk pembangunan hotel atau restouran di kawasan Gunung Padang,” jelas Mahyeldi mendapat tepuk tangan meriah dari Pemred RPG se- Sumatera usai presentasi. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/