26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

PT Global Gemilang-Pokja ULP Dituding Kongkalikong

Menurutnya kedua peserta tender yang kalah tersebut ada kongkalikong, sebab ada kesalahan dokumen JA Production dan PT. MAM. “Berarti yang buat tender mereka itu satu orang. Lihat saja di website, dari situkan terlihat apa saja kesalahan mereka. Jadi jangan bilang ada persekongkolan segala macam, dokumen yang membuktikan semua,” tukasnya.

  1. Global Gemilang juga mengklaim bahwa dokumen mereka paling baik diantara peserta tender lainnya, sehingga berhasil keluar sebagai pemenang. “Kalau Anda tidak percaya, silahkan tanya langsung sama pokja,” sebutnya.

Namun Said tampak sedikit gugup menjawab, saat disinggung soal nama PT yang mereka gunakan hanya sekadar ‘ganti baju’, sebab IP address yang dipakai sama seperti PT pada tahun lalu. “Oh enggak. Saya baru dapat 2013 apa 2014. Tahun lalu saya gak tahu (pemenang tendernya). Mungkin tahun lalu yang menang PT Trans gitulah, gak ngertilah. Kami kalah tahun lalu tetapi berbesar hati,” ujarnya.

Lantas apa nama PT yang dipakai tahun lalu saat ikut sebagai peserta tender? “Samalah namanya (Global Gemilang, Red), eh tahun lalu entah ikut entah enggak. Tapi saya rasa, waduh saya gak ingatlah,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Perlengkapan Layanan Pengadaan Setdako Medan, Agus Suriyono mengatakan semua proses melalui sistem dan bisa dilihat oleh seluruh peserta tender. Dan kalau peserta ada yang keberatan soal hasilnya, sebut Agus, peserta bisa sanggah lalu disampaikan dalam sistem. “Proses sanggahkan ada tiga hari. Seluruh pertanyaan peserta akan dijawab oleh pokja,” katanya.

Menurut Agus sangat kecil kemungkinan kongkalikong antara pokja dan peserta tender. “Saya pikir semua peserta juga tahu proses itu. Termasuk apakah ada penawaran lebih murah, akan dicek kembali dokumennya. Persyaratannya dipenuhi apa tidak,” katanya.

Mengenai proses sanggah yang terlambat dikirimkan oleh pokja kepada peserta tender yang kalah, Agus menjelaskan berdasarkan penilaian pokja melihat dokumen yang sama dengan jawaban ada kongkalikong, tidak dibenarkan.

Agus menyebut, khusus pemenang tender berarti kualifikasi dokumennya dinyatakan lengkap. “Kenapa dia bisa menang? Karena dia memenuhi standar dokumen yang diajukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” ujarnya menambahkan, pokja tidak harus menghubungi pihak yang kalah karena semua melalui sistem.

Agus juga mempertanyakan, darimana dugaan pemakaian IP Address yang sama PT. Global Gemilang dengan pemenang tender Ramadhan Fair tahun lalu. “Kalau soal itu kami tidak bisa campuri. Karena semua berdasarkan dokumen yang masuk dan sistem. Kami tidak melihat siapa orangnya. Dokumen yang naik dalam sistem, itu yang diproses. Lagipula siapa yang bisa tahu IP Address” pungkasnya. (prn/ila)

 

Menurutnya kedua peserta tender yang kalah tersebut ada kongkalikong, sebab ada kesalahan dokumen JA Production dan PT. MAM. “Berarti yang buat tender mereka itu satu orang. Lihat saja di website, dari situkan terlihat apa saja kesalahan mereka. Jadi jangan bilang ada persekongkolan segala macam, dokumen yang membuktikan semua,” tukasnya.

  1. Global Gemilang juga mengklaim bahwa dokumen mereka paling baik diantara peserta tender lainnya, sehingga berhasil keluar sebagai pemenang. “Kalau Anda tidak percaya, silahkan tanya langsung sama pokja,” sebutnya.

Namun Said tampak sedikit gugup menjawab, saat disinggung soal nama PT yang mereka gunakan hanya sekadar ‘ganti baju’, sebab IP address yang dipakai sama seperti PT pada tahun lalu. “Oh enggak. Saya baru dapat 2013 apa 2014. Tahun lalu saya gak tahu (pemenang tendernya). Mungkin tahun lalu yang menang PT Trans gitulah, gak ngertilah. Kami kalah tahun lalu tetapi berbesar hati,” ujarnya.

Lantas apa nama PT yang dipakai tahun lalu saat ikut sebagai peserta tender? “Samalah namanya (Global Gemilang, Red), eh tahun lalu entah ikut entah enggak. Tapi saya rasa, waduh saya gak ingatlah,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Perlengkapan Layanan Pengadaan Setdako Medan, Agus Suriyono mengatakan semua proses melalui sistem dan bisa dilihat oleh seluruh peserta tender. Dan kalau peserta ada yang keberatan soal hasilnya, sebut Agus, peserta bisa sanggah lalu disampaikan dalam sistem. “Proses sanggahkan ada tiga hari. Seluruh pertanyaan peserta akan dijawab oleh pokja,” katanya.

Menurut Agus sangat kecil kemungkinan kongkalikong antara pokja dan peserta tender. “Saya pikir semua peserta juga tahu proses itu. Termasuk apakah ada penawaran lebih murah, akan dicek kembali dokumennya. Persyaratannya dipenuhi apa tidak,” katanya.

Mengenai proses sanggah yang terlambat dikirimkan oleh pokja kepada peserta tender yang kalah, Agus menjelaskan berdasarkan penilaian pokja melihat dokumen yang sama dengan jawaban ada kongkalikong, tidak dibenarkan.

Agus menyebut, khusus pemenang tender berarti kualifikasi dokumennya dinyatakan lengkap. “Kenapa dia bisa menang? Karena dia memenuhi standar dokumen yang diajukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” ujarnya menambahkan, pokja tidak harus menghubungi pihak yang kalah karena semua melalui sistem.

Agus juga mempertanyakan, darimana dugaan pemakaian IP Address yang sama PT. Global Gemilang dengan pemenang tender Ramadhan Fair tahun lalu. “Kalau soal itu kami tidak bisa campuri. Karena semua berdasarkan dokumen yang masuk dan sistem. Kami tidak melihat siapa orangnya. Dokumen yang naik dalam sistem, itu yang diproses. Lagipula siapa yang bisa tahu IP Address” pungkasnya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/