29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kapolri: Melawan, Berakhir di Kamar Jenazah

Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Polisi menunjukkan jenazah tersangka saat rilis kasus narkoba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus narkoba jaringan internasional dengan mengamankan lima tersangka satu diantaranya tewas ditembak petugas karena melawan, serta barang bukti berupa sabu seberat 8,8 gram, ekstasi 1.942 butir, H5 21.900 butir, satu senjata api revolver dan satu senjata airsoft gun yang digunakan para pelaku.

Selain itu dua senjata api jenis revolver dan airsoft gun diamankan. Senpi tersebut digunakan untuk berjaga diri dan melukai petugas kepolisian. Jaringan narkoba tersebut dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Brian mempunyai peran penting dalam jaringan tersebut. Warga Jalan Baru Jaya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, itu merupakan tangan kanan bos sindikat narkoba tersebut yang saat ini berada di dalam Lapas. “Keduanya saling kenal  ketika Brian berstatus narapidana,” ucap dia.

Identitas bandar tersebut telah diketahui. Pihaknya telah berkoordinasi terhadap pihak lapas yang bersangkutan untuk mencari gembong narkoba tersebut. Iriawan menjelaska?n penangkapan berawal dari hasil laporan yang diberikan dari informan kepolisian, Senin (9/1). Ada transaksi narkoba yang kerap terjadi Jalan Hayam Wuruk 127, Taman Sari, Jakarta Barat. Alamat tersebut merupakan kediaman Sia Ferry Tjahayadi. Kemudian pihaknya bergegas ke lokasi yang dimaksud. Di lokasi penggerebekan, Ferry ditangkap saat sedang merapikan narkoba. Kemudian pengembangan dilakukan. Ferry mengaku bisnis haram itu tidak dilakukan seorang diri. Dia memberikan informasi nama Brian dan Aminudin.

Undercover buy dilakukan. Pihaknya memerintahkan Ferry untuk menyuruh Brian dan Aminudin datang ke kediamannya. Dengan alasan ada pembeli yang ingin melakukan transaksi narkoba dalam jumlah banyak. “Kami menyamar sebagai pembeli itu. Transaksi melalui Ferry,” tambah dia.

Keduanya pun menuruti permintaan Ferry. Brian menemui Ferry, Rabu (11/1). Dia datang seorang diri dengan membawa narkoba berjenis sabu – sabu dan H5. Tidak buang-buang waktu penangkapan dilakukan.

Iriawan menjelaskan, perburuan terhadap gembong narkoba di Malaysia masih dilakukan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia. Identitas pelaku tersebut telah disampaikan ke pihak Malaysia. Sambil menunggu kabar baik dari Kepolisian Malaysia, pencarian pelaku lain di Indonesia terus dilakukan. (ian/jpg/adz)

Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Polisi menunjukkan jenazah tersangka saat rilis kasus narkoba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus narkoba jaringan internasional dengan mengamankan lima tersangka satu diantaranya tewas ditembak petugas karena melawan, serta barang bukti berupa sabu seberat 8,8 gram, ekstasi 1.942 butir, H5 21.900 butir, satu senjata api revolver dan satu senjata airsoft gun yang digunakan para pelaku.

Selain itu dua senjata api jenis revolver dan airsoft gun diamankan. Senpi tersebut digunakan untuk berjaga diri dan melukai petugas kepolisian. Jaringan narkoba tersebut dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Brian mempunyai peran penting dalam jaringan tersebut. Warga Jalan Baru Jaya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, itu merupakan tangan kanan bos sindikat narkoba tersebut yang saat ini berada di dalam Lapas. “Keduanya saling kenal  ketika Brian berstatus narapidana,” ucap dia.

Identitas bandar tersebut telah diketahui. Pihaknya telah berkoordinasi terhadap pihak lapas yang bersangkutan untuk mencari gembong narkoba tersebut. Iriawan menjelaska?n penangkapan berawal dari hasil laporan yang diberikan dari informan kepolisian, Senin (9/1). Ada transaksi narkoba yang kerap terjadi Jalan Hayam Wuruk 127, Taman Sari, Jakarta Barat. Alamat tersebut merupakan kediaman Sia Ferry Tjahayadi. Kemudian pihaknya bergegas ke lokasi yang dimaksud. Di lokasi penggerebekan, Ferry ditangkap saat sedang merapikan narkoba. Kemudian pengembangan dilakukan. Ferry mengaku bisnis haram itu tidak dilakukan seorang diri. Dia memberikan informasi nama Brian dan Aminudin.

Undercover buy dilakukan. Pihaknya memerintahkan Ferry untuk menyuruh Brian dan Aminudin datang ke kediamannya. Dengan alasan ada pembeli yang ingin melakukan transaksi narkoba dalam jumlah banyak. “Kami menyamar sebagai pembeli itu. Transaksi melalui Ferry,” tambah dia.

Keduanya pun menuruti permintaan Ferry. Brian menemui Ferry, Rabu (11/1). Dia datang seorang diri dengan membawa narkoba berjenis sabu – sabu dan H5. Tidak buang-buang waktu penangkapan dilakukan.

Iriawan menjelaskan, perburuan terhadap gembong narkoba di Malaysia masih dilakukan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia. Identitas pelaku tersebut telah disampaikan ke pihak Malaysia. Sambil menunggu kabar baik dari Kepolisian Malaysia, pencarian pelaku lain di Indonesia terus dilakukan. (ian/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/