28.9 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Disdiksu Komit Pada Aturan

Ia menambahkan, Dirjen Kemendikbud sudah melakukan pemeriksaan dan mendukung langkah yang dilakukan. Oleh sebab itu, tunggu hasil pertemuan nantinya pada Selasa pekan depan.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar mengatakan, apa yang dilakukan Disdik Sumut sudah benar karena langkah yang dilakukan sesuai aturan. Oleh sebab itu, harus konsisten tetap pada keputusan dari awal.

“Orang tua siswa saja sudah mengaku bahwa anak mereka masuk ke sekolah itu dengan jalur yang tidak resmi. Artinya, tidak melalui PPDB Online. Jadi, dari apa yang dilakukan orang tua sudah jelas salah, kok malah menuduh Dinas Pendidikan (Sumut) cuci tangan,” ujar Abyadi.

Dikatakan dia, seharusnya orang tua sadar dari awal sudah salah, sehingga secepatnya menyadari dan memperbaiki. Jangan malah memperkeruh persoalan.

“Saya sebetulnya berharap agar orang tua dan pihak yang berkepentingan dalam masalah ini jangan PHP (pemberi harapan palsu) kepada anak-anak dan memberi angin surga. Hentikanlah itu semua karena pada akhirnya akan merugikan anak-anak, kan kasihan mereka. Hanya karena ulah provokatif oknum punya kepentingan, anak mereka dikorban. Jangan pula merasa malu lalu bertahan dan ngotot di SMAN 2 Medan,” jelas Abyadi.

Ia menyatakan, jangan jadikan anak alat atau tumbal, tapi ajari mereka dengan kejujuran, bukan kecurangan. Tidak ada kata negosiasi bila itu salah, apalagi melanggar aturan.

“Didiklah mereka dengan cara yang benar, sudah tahu melanggar peraturan malah dikasih angin surga. Kalau juga tetap bertahan, kasihan anak-anak karena sudah rugi atau tertinggal satu tahun. Jadi, mumpung sekarang masih bisa mendaftar ke swasta, maka segeralah,” tandasnya. (ris/ila)

 

Ia menambahkan, Dirjen Kemendikbud sudah melakukan pemeriksaan dan mendukung langkah yang dilakukan. Oleh sebab itu, tunggu hasil pertemuan nantinya pada Selasa pekan depan.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar mengatakan, apa yang dilakukan Disdik Sumut sudah benar karena langkah yang dilakukan sesuai aturan. Oleh sebab itu, harus konsisten tetap pada keputusan dari awal.

“Orang tua siswa saja sudah mengaku bahwa anak mereka masuk ke sekolah itu dengan jalur yang tidak resmi. Artinya, tidak melalui PPDB Online. Jadi, dari apa yang dilakukan orang tua sudah jelas salah, kok malah menuduh Dinas Pendidikan (Sumut) cuci tangan,” ujar Abyadi.

Dikatakan dia, seharusnya orang tua sadar dari awal sudah salah, sehingga secepatnya menyadari dan memperbaiki. Jangan malah memperkeruh persoalan.

“Saya sebetulnya berharap agar orang tua dan pihak yang berkepentingan dalam masalah ini jangan PHP (pemberi harapan palsu) kepada anak-anak dan memberi angin surga. Hentikanlah itu semua karena pada akhirnya akan merugikan anak-anak, kan kasihan mereka. Hanya karena ulah provokatif oknum punya kepentingan, anak mereka dikorban. Jangan pula merasa malu lalu bertahan dan ngotot di SMAN 2 Medan,” jelas Abyadi.

Ia menyatakan, jangan jadikan anak alat atau tumbal, tapi ajari mereka dengan kejujuran, bukan kecurangan. Tidak ada kata negosiasi bila itu salah, apalagi melanggar aturan.

“Didiklah mereka dengan cara yang benar, sudah tahu melanggar peraturan malah dikasih angin surga. Kalau juga tetap bertahan, kasihan anak-anak karena sudah rugi atau tertinggal satu tahun. Jadi, mumpung sekarang masih bisa mendaftar ke swasta, maka segeralah,” tandasnya. (ris/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/