28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sebelum Diresmikan Tol Binjai-Medan-Tebing Masih Gratis

“Di mana teknis perencanaan detail dan pembangunan fisiknya, dilaksanakan unit organisasi teknis di Kementerian PUPR,” jelas Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rido Matari Ichwan dalam Rapat Pembahasan Detail Program Integrasi Pengembangan Kawasan Provinsi Sumatera Utara di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (18/5).

Rido mengungkapkan, pada 2017, demi mengembangkan konektivitas di Sumatera Utara, sedang dibangun beberapa jalan potensial. Di antaranya jalan nasional di Metropolitan Medan, jalan nasional wilayah I Sumatera Utara, jalan nasional wilayah II provinsi Sumatera Utara serta jalan bebas Hambatan Medan-Kualanamu.

“Pada 2018 akan ada pembangunan underpass Katamso, Toll Road Development Project of Medan Kualanamu Csu01, Pembangunan jalan akses Bandara Sibisa Aji Bata dan pembangunan jembatan Tano Ponggol,” terangnya.

Dalam rapat tersebut diputuskan proyek pembangunan tersebut akan melibatkan investor. Pasalnya, kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dinilai masih belum memadai.

Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ditetapkan sebagai koordinator pengembangan konektivitas di Sumatera Utara. Sebab, pelaksanaan percepatan pengembangan konektivitas dinilai perlu dilakukan dalam satu koordinasi.

Segala pembangunan infrastruktur ini dinilai penting untuk menunjang konektivitas di Sumatera Utara. Apalagi Sumatera Utara telah ada beberapa perencanaan sejumlah kawasan tematik, seperti Kawasan Industri (KI) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun dan Batubara.

Selain itu, ada juga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toba meliputi Kabupaten Dairi, Karo, Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Samosir.

“Ada juga kawasan Metropolitan Mebidangro yakni Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Sedang dan Karo,” imbuh dia.

Sampai saat ini PUPR telah menggarap proyek strategis konektivitas pada 2015-2017 di Sumater Utara, antara lain pembangunan Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, Feasibility Study (studi kelayakan) dan Detail Engineering Design (DED) Jalan Tol Tebing Tinggi–Siantar-Parapat.

Begitu juga paket preservasi dan pelebaran Jalan Tebing Tinggi- P. Siantar-Parapat (Jalan Lingkar Luar Parapat), Preservasi dan Pelebaran Jalan Lingkar Pulau Samosir. Begitu juga rekonstruksi Jalan Bandara Silangit–Muara, Pembangunan Jembatan Tano Ponggol di Kabupaten Samosir serta jalan Akses Bandara Sibisa untuk ruas Aek Natolu–Sibisa sepanjang 2,5 km. (bal/sur/bbs/adz)

“Di mana teknis perencanaan detail dan pembangunan fisiknya, dilaksanakan unit organisasi teknis di Kementerian PUPR,” jelas Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rido Matari Ichwan dalam Rapat Pembahasan Detail Program Integrasi Pengembangan Kawasan Provinsi Sumatera Utara di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (18/5).

Rido mengungkapkan, pada 2017, demi mengembangkan konektivitas di Sumatera Utara, sedang dibangun beberapa jalan potensial. Di antaranya jalan nasional di Metropolitan Medan, jalan nasional wilayah I Sumatera Utara, jalan nasional wilayah II provinsi Sumatera Utara serta jalan bebas Hambatan Medan-Kualanamu.

“Pada 2018 akan ada pembangunan underpass Katamso, Toll Road Development Project of Medan Kualanamu Csu01, Pembangunan jalan akses Bandara Sibisa Aji Bata dan pembangunan jembatan Tano Ponggol,” terangnya.

Dalam rapat tersebut diputuskan proyek pembangunan tersebut akan melibatkan investor. Pasalnya, kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dinilai masih belum memadai.

Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ditetapkan sebagai koordinator pengembangan konektivitas di Sumatera Utara. Sebab, pelaksanaan percepatan pengembangan konektivitas dinilai perlu dilakukan dalam satu koordinasi.

Segala pembangunan infrastruktur ini dinilai penting untuk menunjang konektivitas di Sumatera Utara. Apalagi Sumatera Utara telah ada beberapa perencanaan sejumlah kawasan tematik, seperti Kawasan Industri (KI) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun dan Batubara.

Selain itu, ada juga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toba meliputi Kabupaten Dairi, Karo, Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Samosir.

“Ada juga kawasan Metropolitan Mebidangro yakni Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Sedang dan Karo,” imbuh dia.

Sampai saat ini PUPR telah menggarap proyek strategis konektivitas pada 2015-2017 di Sumater Utara, antara lain pembangunan Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, Feasibility Study (studi kelayakan) dan Detail Engineering Design (DED) Jalan Tol Tebing Tinggi–Siantar-Parapat.

Begitu juga paket preservasi dan pelebaran Jalan Tebing Tinggi- P. Siantar-Parapat (Jalan Lingkar Luar Parapat), Preservasi dan Pelebaran Jalan Lingkar Pulau Samosir. Begitu juga rekonstruksi Jalan Bandara Silangit–Muara, Pembangunan Jembatan Tano Ponggol di Kabupaten Samosir serta jalan Akses Bandara Sibisa untuk ruas Aek Natolu–Sibisa sepanjang 2,5 km. (bal/sur/bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/