31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Banjir Medan Surut, Pengungsi Pulang

Foto: Riadi/PM Seorang warga melihat lokasi bekas banjir di Jalan Sei Deli, Kel-Beringin, Kec-Medan Selayang. Setelah banjir surut, warga pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Foto: Riadi/PM
Seorang warga melihat lokasi bekas banjir di Jalan Sei Deli, Kel-Beringin, Kec-Medan Selayang. Setelah banjir surut, warga pengungsi kembali ke rumah masing-masing.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda 7 kecamatan di Kota Medan berangsur surut, Selasa (20/10). Warga pun mulai meninggalkan posko pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing. Namun, sebagian warga lainnya memilih tetap dipengungsian karena khawatir adanya banjir susulan.

Mereka yang kembali ke rumahnya membersihkan lumpur dan kotoran yang berserakan di dalam maupun pekarangan rumah. Pasalnya, jika tak langsung dibersihkan maka endapan lumpur akan mengeras. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, dari kawasan Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, puluhan warga bergotong royong sejak pagi hingga siang membersihkan rumahnya. Bahkan, petugas Dinas Kebersihan Kota Medan yang dilibatkan turun membantu dengan mengangkat lumpur.

Padahal banjir masih mengancam, apalagi hujan deras masih akan mengguyur Kota Medan hingga hari ini. Hal ini sesuai dengan keterangan Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Kualanamu Mega Sirait. Menurut Mega, sampai hari ini hujan deras masih dalam intensitas tinggi. “Hujan disertai angin kencang masih akan mengguyur Medan hingga hari ini. Hal ini terjadi karena gangguan cuaca perairan utara Provinsi Aceh, dan angin topan di Filipina,” katanya.

Salah seorang warga Gang Mandor No. 1 Kelurahan Beringin, Medan Selayang berdalih harus kembali ke rumah untuk mengangkat lumpur dan kotoran sisa-sisa banjir. Selain menimbulkan bau tak sedap, lumpur dan kotoran itu harus cepat dibersihkan agar tak berdampak jadi penyakit. Dikatakannya, akibat banjir tersebut sejumlah barang elektroniknya rusak. Begitu juga sepeda motornya yang terendam air dengan ketinggian hingga 2 meter.

“Kalau airnya mulai surut sejak jam 10 malam (22.00 WIB). Volume air Sungai Babura juga sudah tidak meluap lagi,” ujar David yang tengah sibuk membersihkan lumpur pada sepeda motornya. Tak jauh beda dengan David, dikatakan Ina tetangganya. Wanita setengah baya ini mengeluhkan lumpur yang melekat di rumahnya dan sejumlah barang elektronik rusak. “Beginilah akibat banjir, rumah penuh lumpur dan barang rusak,” ucapnya.

Sementara itu, dari tempat berbeda di kawasan Desa Simalingkar, Pancur Batu, Deli Serdang, selain barang elektronik, beberapa rumah warga mengalami kerusakan akibat banjir. Kerusakan terjadi pada dinding rumah. Bahkan, ada juga tembok yang roboh. Karena itu, warga pun membersihkan puing-puing tembok yang berantakan. Sebelumnya, sejak Minggu (18/10) tengah malam hingga Senin (19/10), Kota Medan dikepung banjir. Sebanyak 7 kecamatan digenangi air yang disebabkan hujan deras dan meluapnya aliran Sungai Babura.

Tujuh kecamatan yang diterjang banjir tersebut, diantaranya Medan Baru, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Marelan, Medan Polonia, Medan Selayang, dan Medan Tuntungan. Tak hanya di Medan, banjir juga melanda Kabupaten Deli Serdang, yakni di kawasan Desa Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu.

Keseluruhan kawasan yang dilanda banjir merupakan daerah aliran Sungai Babura. Ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter. Bahkan, ada juga sampai 3 meter.

Foto: Riadi/PM Seorang warga melihat lokasi bekas banjir di Jalan Sei Deli, Kel-Beringin, Kec-Medan Selayang. Setelah banjir surut, warga pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Foto: Riadi/PM
Seorang warga melihat lokasi bekas banjir di Jalan Sei Deli, Kel-Beringin, Kec-Medan Selayang. Setelah banjir surut, warga pengungsi kembali ke rumah masing-masing.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda 7 kecamatan di Kota Medan berangsur surut, Selasa (20/10). Warga pun mulai meninggalkan posko pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing. Namun, sebagian warga lainnya memilih tetap dipengungsian karena khawatir adanya banjir susulan.

Mereka yang kembali ke rumahnya membersihkan lumpur dan kotoran yang berserakan di dalam maupun pekarangan rumah. Pasalnya, jika tak langsung dibersihkan maka endapan lumpur akan mengeras. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, dari kawasan Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, puluhan warga bergotong royong sejak pagi hingga siang membersihkan rumahnya. Bahkan, petugas Dinas Kebersihan Kota Medan yang dilibatkan turun membantu dengan mengangkat lumpur.

Padahal banjir masih mengancam, apalagi hujan deras masih akan mengguyur Kota Medan hingga hari ini. Hal ini sesuai dengan keterangan Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Kualanamu Mega Sirait. Menurut Mega, sampai hari ini hujan deras masih dalam intensitas tinggi. “Hujan disertai angin kencang masih akan mengguyur Medan hingga hari ini. Hal ini terjadi karena gangguan cuaca perairan utara Provinsi Aceh, dan angin topan di Filipina,” katanya.

Salah seorang warga Gang Mandor No. 1 Kelurahan Beringin, Medan Selayang berdalih harus kembali ke rumah untuk mengangkat lumpur dan kotoran sisa-sisa banjir. Selain menimbulkan bau tak sedap, lumpur dan kotoran itu harus cepat dibersihkan agar tak berdampak jadi penyakit. Dikatakannya, akibat banjir tersebut sejumlah barang elektroniknya rusak. Begitu juga sepeda motornya yang terendam air dengan ketinggian hingga 2 meter.

“Kalau airnya mulai surut sejak jam 10 malam (22.00 WIB). Volume air Sungai Babura juga sudah tidak meluap lagi,” ujar David yang tengah sibuk membersihkan lumpur pada sepeda motornya. Tak jauh beda dengan David, dikatakan Ina tetangganya. Wanita setengah baya ini mengeluhkan lumpur yang melekat di rumahnya dan sejumlah barang elektronik rusak. “Beginilah akibat banjir, rumah penuh lumpur dan barang rusak,” ucapnya.

Sementara itu, dari tempat berbeda di kawasan Desa Simalingkar, Pancur Batu, Deli Serdang, selain barang elektronik, beberapa rumah warga mengalami kerusakan akibat banjir. Kerusakan terjadi pada dinding rumah. Bahkan, ada juga tembok yang roboh. Karena itu, warga pun membersihkan puing-puing tembok yang berantakan. Sebelumnya, sejak Minggu (18/10) tengah malam hingga Senin (19/10), Kota Medan dikepung banjir. Sebanyak 7 kecamatan digenangi air yang disebabkan hujan deras dan meluapnya aliran Sungai Babura.

Tujuh kecamatan yang diterjang banjir tersebut, diantaranya Medan Baru, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Marelan, Medan Polonia, Medan Selayang, dan Medan Tuntungan. Tak hanya di Medan, banjir juga melanda Kabupaten Deli Serdang, yakni di kawasan Desa Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu.

Keseluruhan kawasan yang dilanda banjir merupakan daerah aliran Sungai Babura. Ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter. Bahkan, ada juga sampai 3 meter.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/