26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Revitalisasi TPA Tahun Depan

File/SUMUT POS
Pemulung memungut sampah plastik di Tempat Pembuangan akhir (TPA) Terjun, Kecamatan Medan Marelan, beberapa waktu lalu.  Pemko Medan berencana melakukan revitalisasi TPA tahun depan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Volume sampah masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Pemko Medan. Karenanya di 2018, Pemko diyakini bakal konsern dengan masalah tersebut. Disamping memperbaiki infrastruktur tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Terjun, Medan Marelan, Pemko pun berencana aktivasi TPA Namobintang di Medan Tuntungan, serta penambahan armada sampah.

Menurut Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, jika Pemko masih mengandalkan TPA Terjun sebagai lokasi akhir pembuangan sampah. Hal itu tentu tidak akan efektif dalam penanganan volume sampah yang kian tinggi. “Ke depan juga akan ada pembagian zonasi atau wilayah pengangkutan sampah ke kedua TPA tersebut. Sehingga sampah-sampah dari kelurahan maupun lingkungan, cepat diangkut menuju tempat pembuangan akhir,” katanya kepada Sumut Pos, Rabu (20/12).

Politisi PDIP ini bilang, melalui pelimpahan kewenangan penanganan sampah ke kecamatan, maka penanganan sampah-sampah di lingkungan dan kelurahan dapat cepat teratasi. Dirinya mengharapkan peran serta kepala lingkungan dan lurah yang dibantu buser kecamatan serta P3SU kecamatan, untuk saling bahu membahu menuntaskan tumpukkan sampah yang selama ini terjadi.

Akhyar mengakui, Pemko juga akan fokus pembenahan tempat pembuangan sampah (TPS) di 2018. Pihaknya masih mengalami keterbatasan sehingga memengaruhi fungsi pengangkutan sampah. “Hal ini disebabkan moda transportasi yang sangat terbatas dan perlu diremajakan. Namun secara bertahap, Pemko Medan mulai melakukan peremajaan pada 2017 dengan membeli kenderaan bermotor becak sampah, pengadaan road sweeper, skid loader, refuse compactor termasuk tong-tong sampah yang kami sebarkan kepada masyarakat, berupa tong sampah terpilih dan tong sampah komunal,” paparnya.

Dikatakannya, tujuan pemberian penyaluran wadah sampah kepada masyarakat agar tercipta partisipasi masyarakat untuk ikut  bertanggungjawab terhadap masalah sampah. “Sampai kini kita belum punya TPS resmi, namun pada 2018 salah satunya juga fokus terhadap pembenahan TPS di masing-masing wilayah Kota Medan dengan pengadaan lahan,” katanya.

Kepala DKP Kota Medan M Husni pernah menyampaikan bahwa sekarang Medan praktis tinggal mempunyai TPA Terjun, di Jalan Paluh Nibung, Medan Marelan.  Pengoptimalan TPA ini harus segera dilakukan agar penataan sampah dan limbah di Medan menjadi lebih baik.

Ia juga mengakui bahwa pihaknya akan mengaktivasi TPA Namobintang, di Kecamatan Medan Tuntungan supaya pengangkutan sampah dari kelurahan cepat dilakukan sampai ke TPA. “Untuk TPA Terjun, sebenarnya perlu perluasan kawasan mengingat sisa tanah di sana itukan sudah habis. Makanya kita ingin revitalisasi penataannya di semua sektor. Terutama yang terkait dengan fungsi TPA,” katanya.

Disamping penataan akses jalan, Husni menerangkan fungsi lain seperti kendali drainase, aksesibilitas sampai dengan penataan kawasan sedang dikaji oleh pihaknya. Ia menambahkan, pihaknya juga saat ini sedang melakukan pemetaan di mana nanti revitalisasi diupayakan tidak jauh dari lokasi itu. (prn/ila)

 

File/SUMUT POS
Pemulung memungut sampah plastik di Tempat Pembuangan akhir (TPA) Terjun, Kecamatan Medan Marelan, beberapa waktu lalu.  Pemko Medan berencana melakukan revitalisasi TPA tahun depan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Volume sampah masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Pemko Medan. Karenanya di 2018, Pemko diyakini bakal konsern dengan masalah tersebut. Disamping memperbaiki infrastruktur tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Terjun, Medan Marelan, Pemko pun berencana aktivasi TPA Namobintang di Medan Tuntungan, serta penambahan armada sampah.

Menurut Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, jika Pemko masih mengandalkan TPA Terjun sebagai lokasi akhir pembuangan sampah. Hal itu tentu tidak akan efektif dalam penanganan volume sampah yang kian tinggi. “Ke depan juga akan ada pembagian zonasi atau wilayah pengangkutan sampah ke kedua TPA tersebut. Sehingga sampah-sampah dari kelurahan maupun lingkungan, cepat diangkut menuju tempat pembuangan akhir,” katanya kepada Sumut Pos, Rabu (20/12).

Politisi PDIP ini bilang, melalui pelimpahan kewenangan penanganan sampah ke kecamatan, maka penanganan sampah-sampah di lingkungan dan kelurahan dapat cepat teratasi. Dirinya mengharapkan peran serta kepala lingkungan dan lurah yang dibantu buser kecamatan serta P3SU kecamatan, untuk saling bahu membahu menuntaskan tumpukkan sampah yang selama ini terjadi.

Akhyar mengakui, Pemko juga akan fokus pembenahan tempat pembuangan sampah (TPS) di 2018. Pihaknya masih mengalami keterbatasan sehingga memengaruhi fungsi pengangkutan sampah. “Hal ini disebabkan moda transportasi yang sangat terbatas dan perlu diremajakan. Namun secara bertahap, Pemko Medan mulai melakukan peremajaan pada 2017 dengan membeli kenderaan bermotor becak sampah, pengadaan road sweeper, skid loader, refuse compactor termasuk tong-tong sampah yang kami sebarkan kepada masyarakat, berupa tong sampah terpilih dan tong sampah komunal,” paparnya.

Dikatakannya, tujuan pemberian penyaluran wadah sampah kepada masyarakat agar tercipta partisipasi masyarakat untuk ikut  bertanggungjawab terhadap masalah sampah. “Sampai kini kita belum punya TPS resmi, namun pada 2018 salah satunya juga fokus terhadap pembenahan TPS di masing-masing wilayah Kota Medan dengan pengadaan lahan,” katanya.

Kepala DKP Kota Medan M Husni pernah menyampaikan bahwa sekarang Medan praktis tinggal mempunyai TPA Terjun, di Jalan Paluh Nibung, Medan Marelan.  Pengoptimalan TPA ini harus segera dilakukan agar penataan sampah dan limbah di Medan menjadi lebih baik.

Ia juga mengakui bahwa pihaknya akan mengaktivasi TPA Namobintang, di Kecamatan Medan Tuntungan supaya pengangkutan sampah dari kelurahan cepat dilakukan sampai ke TPA. “Untuk TPA Terjun, sebenarnya perlu perluasan kawasan mengingat sisa tanah di sana itukan sudah habis. Makanya kita ingin revitalisasi penataannya di semua sektor. Terutama yang terkait dengan fungsi TPA,” katanya.

Disamping penataan akses jalan, Husni menerangkan fungsi lain seperti kendali drainase, aksesibilitas sampai dengan penataan kawasan sedang dikaji oleh pihaknya. Ia menambahkan, pihaknya juga saat ini sedang melakukan pemetaan di mana nanti revitalisasi diupayakan tidak jauh dari lokasi itu. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/