25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Masyarakat Harjosari II Harapkan Bantuan Bercocok Tanam dan Pembangunan Drainase

RESES: Anggota DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution ST saat melakukan reses di Jalan Bajak II, Gang Langsat, Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Senin (21/12)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan berupa legalitas lahan kosong untuk dimanfaatkan sebagai wadah bercocok tanam. Sebab, kawasan tersebut masih memiliki banyak lahan yang bisa dilakukan untuk menanam, baik sayuran dan jenis tanaman lainnya.

Hal itu terungkap saat gelaran Reses I Masa sidang I Tahun Kedua 2020 yang dilakukan anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution ST di Jalan Bajak II, Gang Langsat, Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Senin (21/12) siang.

Turut hadir Camat Medan Amplas Edi Mulia Matondang MAP, Lurah Harjosari II Siska Ayu, Rifdal M, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Monike Hutapea, Penyuluh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Kepala Lingkungan XIII, tokoh masyarakat serta para warga yang hadir.

“Kami berharap ada bantuan pemerintah kota Medan untuk masyarakat yang mau bercocok tanam. Paling tidak lahan yang bisa dimanfaatkan,” ujar Ibu Mila.

Menanggapi hal itu, Dedy Aksyari pun menyambut baik keinginan masyarakat. Sebab menurutnya, banyak program-program pemerintah, terutama di bidang pertanian yang harus dimanfaatkan dan dirasakan masyarakat.

“Banyak program pemerintah, tapi sayangnya masyarakat tidak mau memberdayakannya dan terkadang anggaran di dinas terbuang begitu saja. Sekarang tinggal kemauan masyarakat saja,” ujar Dedy.

Monike Hutapea, Penyuluh Dinas Pertanian dan Perikanan Pemko Medan mengatakan, saat ini ada banyak kelompok Tani di Kelurahan Harjosari II yang layak mendapatkan bantuan, namun terkendala karena tidak memiliki akta notaris lahan yang digunakan.

Mendapati pengakuan perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan tersebut, Dedy Aksyari Nasution mengaku siap membantu untuk pembuatan akta notaris tersebut.

“Jika ada kelompok dan lahannya tersedia, saya siap membantu untuk pembuatan akta notarisnya,” kata Dedy yang disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.

Pada kesempatan itu, masyarakat juga mengeluhkan drainase yang saat ini tidak mampu menampung curah hujan. Masyarakat mengharapkan adanya pembuatan drainase baru ataupun normalisasi drainase.

Menanggapi hal itu, Dedy Aksyari Nasution menyarankan agar persoalan tersebut dapat disampaikan kepada Kecamatan untuk ditampung ke dalam Musrenbang.

Sebelumnya, di hari yang sama, Dedy Aksyari juga menggelar Reses I Masa Sidang I Tahun ke II Tahun Anggaran (TA) 2020 di Jalan SM Raja Gang Pulau Harapan Lingkungan XI – XII Kelurahan Sitirejo I Kecamatan Medan Kota.

Saat itu Dedy mengatakan, ada begitu banyak program Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang bertujuan membantu perekonomian masyarakat, namun tidak menyentuh langsung kepada masyarakat.

Untuk itu, anggita dewan dari Dapil IV yang meliputi Kecamatan Medan Kota, Medan Area, Medan Amplas dan Medan Denai ini menawarkan sejumlah program kepada masyarakat guna menunjang kehidupan sehari-hari sebagai dampak Covid&19. Salah satunya dengan membuat tanaman bawang dan cabe dihalaman rumah.

Tidak hanya itu, dalam reses tersebut, Dedy Aksyari juga menawarkan kepada masyarakat program bedah rumah dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR).

Sebab katanya Dinas PKPPR Kota Medan punya program bedah rumah bagi yang tidak layak huni untuk segera diperkirakan dengan tetap berpedoman kepada ketentuan yang berlaku, antara lain rumah dan sertifikat tanahnya harus milik sendiri.

“Jadi saya hadir di sini untuk memberitahukan kepada masyarakat, bahwa banyak program pemerintah yang bisa didimanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat di masa pandemi covid 19, sehingga program Itu jadi sia-sia karena tidak bisa dipakai oleh masyarakat,” ungkapnya.

Dalam reses yang dihadiri
sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas PKPPR, Dinas Pertanian dan Perikanan, serta ratusan masyarakat lainnya itu, Dedy Aksyari juga banyak menerima keluhan dan masukan dari masyarakat yang disebutnya sebagai masukan yang sangat baik untuk ditindaklanjuti. (map)

RESES: Anggota DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution ST saat melakukan reses di Jalan Bajak II, Gang Langsat, Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Senin (21/12)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan berupa legalitas lahan kosong untuk dimanfaatkan sebagai wadah bercocok tanam. Sebab, kawasan tersebut masih memiliki banyak lahan yang bisa dilakukan untuk menanam, baik sayuran dan jenis tanaman lainnya.

Hal itu terungkap saat gelaran Reses I Masa sidang I Tahun Kedua 2020 yang dilakukan anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution ST di Jalan Bajak II, Gang Langsat, Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Senin (21/12) siang.

Turut hadir Camat Medan Amplas Edi Mulia Matondang MAP, Lurah Harjosari II Siska Ayu, Rifdal M, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Monike Hutapea, Penyuluh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Kepala Lingkungan XIII, tokoh masyarakat serta para warga yang hadir.

“Kami berharap ada bantuan pemerintah kota Medan untuk masyarakat yang mau bercocok tanam. Paling tidak lahan yang bisa dimanfaatkan,” ujar Ibu Mila.

Menanggapi hal itu, Dedy Aksyari pun menyambut baik keinginan masyarakat. Sebab menurutnya, banyak program-program pemerintah, terutama di bidang pertanian yang harus dimanfaatkan dan dirasakan masyarakat.

“Banyak program pemerintah, tapi sayangnya masyarakat tidak mau memberdayakannya dan terkadang anggaran di dinas terbuang begitu saja. Sekarang tinggal kemauan masyarakat saja,” ujar Dedy.

Monike Hutapea, Penyuluh Dinas Pertanian dan Perikanan Pemko Medan mengatakan, saat ini ada banyak kelompok Tani di Kelurahan Harjosari II yang layak mendapatkan bantuan, namun terkendala karena tidak memiliki akta notaris lahan yang digunakan.

Mendapati pengakuan perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan tersebut, Dedy Aksyari Nasution mengaku siap membantu untuk pembuatan akta notaris tersebut.

“Jika ada kelompok dan lahannya tersedia, saya siap membantu untuk pembuatan akta notarisnya,” kata Dedy yang disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.

Pada kesempatan itu, masyarakat juga mengeluhkan drainase yang saat ini tidak mampu menampung curah hujan. Masyarakat mengharapkan adanya pembuatan drainase baru ataupun normalisasi drainase.

Menanggapi hal itu, Dedy Aksyari Nasution menyarankan agar persoalan tersebut dapat disampaikan kepada Kecamatan untuk ditampung ke dalam Musrenbang.

Sebelumnya, di hari yang sama, Dedy Aksyari juga menggelar Reses I Masa Sidang I Tahun ke II Tahun Anggaran (TA) 2020 di Jalan SM Raja Gang Pulau Harapan Lingkungan XI – XII Kelurahan Sitirejo I Kecamatan Medan Kota.

Saat itu Dedy mengatakan, ada begitu banyak program Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang bertujuan membantu perekonomian masyarakat, namun tidak menyentuh langsung kepada masyarakat.

Untuk itu, anggita dewan dari Dapil IV yang meliputi Kecamatan Medan Kota, Medan Area, Medan Amplas dan Medan Denai ini menawarkan sejumlah program kepada masyarakat guna menunjang kehidupan sehari-hari sebagai dampak Covid&19. Salah satunya dengan membuat tanaman bawang dan cabe dihalaman rumah.

Tidak hanya itu, dalam reses tersebut, Dedy Aksyari juga menawarkan kepada masyarakat program bedah rumah dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR).

Sebab katanya Dinas PKPPR Kota Medan punya program bedah rumah bagi yang tidak layak huni untuk segera diperkirakan dengan tetap berpedoman kepada ketentuan yang berlaku, antara lain rumah dan sertifikat tanahnya harus milik sendiri.

“Jadi saya hadir di sini untuk memberitahukan kepada masyarakat, bahwa banyak program pemerintah yang bisa didimanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat di masa pandemi covid 19, sehingga program Itu jadi sia-sia karena tidak bisa dipakai oleh masyarakat,” ungkapnya.

Dalam reses yang dihadiri
sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas PKPPR, Dinas Pertanian dan Perikanan, serta ratusan masyarakat lainnya itu, Dedy Aksyari juga banyak menerima keluhan dan masukan dari masyarakat yang disebutnya sebagai masukan yang sangat baik untuk ditindaklanjuti. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/