27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Toge, Bandar yang Ingin Menyuap Buwas Kembali Ditangkap

file/SUMUT POS
LAPAS: Petugas Lapas berada di halaman depan Lapas Kelas I Tanjunggusta Medan, beberapa waktu lalu.

Terbongkarnya jaringan Toga dan Thomson Hutabarat ini mengindikasikan Lapas Tanjunggusta ini surga bagi terpidana narkoba. Kepala Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan, Asep Syarifudin mengaku kecolongan atas kasus tersebut.

“Saya selaku pimpinan merasa kecolongan,” kata Asep Syarifudin saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (22/5) siang.

Asep mengakui, Thomson Hutabarat dan Toge langsung diboyong petugas BNN Pusat, Selasa (16/5) pekan lalu. “Sudah dibon (dipinjamkan) ke BNN keduanya, pekan lalu. Kini, mereka masih di Jakarta di Kantor BNN Pusat,” kata Asep.

Meski mengaku kecolongan, namun Asep mengaku kalau dirinya bersama anggota sudah melakukan pengamanan maksimal agar tidak terjadi pengendalian narkoba dari dalam Lapas dengan sering melakukan razia secara acak. “Saya sudah memberikan arahan kepada petugas kita untuk keamanan dan ketertiban dan berkomunikasi dengan keluarga binaan. Kita juga melakukan razia secara acak, dilakukan seminggu dua kali,” jelasnya.

Namun dia mengatakan, meski kerap dilakukan razia. Tapi, para napi lebih lihai menyebunyikan dan mengoperasikan handpone untuk mengendalikan narkoba dari dalam Lapas. “Sudah kita lakukan razia, tapi ada hal-hal macam Toge ini. Jadinya, saya merasa sangat kecolongan,” jelasnya.

Asep mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengamanan maksimal. Untuk saat ini, Lapas Tanjunggusta memiliki mesin X-Ray, Body Scaner dan 6 unit alat pengintai sinyal narkoba. “Dari jam 10 pagi hingga jam 6 sore, kita dibantu Polisi melakukan pengamanan. Malamnya, kita dibantu pengamanan oleh 2 personil TNI. Saya suruh juga Polisi dan TNI melakukan pemeriksaan terhadap petugas sipir kita. Dilakukan pemeriksaan juga,” katanya.

Kedepan, Asep akan mengusulkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara melakukan pemindahan terpidana narkoba dengan hukum berat ke Lapas Nusa Kambangan. “Memang ada rencana saya mengusulkan hukuman seumur hidup dan hukuman mati kasus narkoba dipindahkan ke Nusa Kambangan. Itu nanti saya usulkan ke kantor wilayah Kemenkuham Sumut,” tandasnya. (idr/jpg/gus/adz)

file/SUMUT POS
LAPAS: Petugas Lapas berada di halaman depan Lapas Kelas I Tanjunggusta Medan, beberapa waktu lalu.

Terbongkarnya jaringan Toga dan Thomson Hutabarat ini mengindikasikan Lapas Tanjunggusta ini surga bagi terpidana narkoba. Kepala Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan, Asep Syarifudin mengaku kecolongan atas kasus tersebut.

“Saya selaku pimpinan merasa kecolongan,” kata Asep Syarifudin saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (22/5) siang.

Asep mengakui, Thomson Hutabarat dan Toge langsung diboyong petugas BNN Pusat, Selasa (16/5) pekan lalu. “Sudah dibon (dipinjamkan) ke BNN keduanya, pekan lalu. Kini, mereka masih di Jakarta di Kantor BNN Pusat,” kata Asep.

Meski mengaku kecolongan, namun Asep mengaku kalau dirinya bersama anggota sudah melakukan pengamanan maksimal agar tidak terjadi pengendalian narkoba dari dalam Lapas dengan sering melakukan razia secara acak. “Saya sudah memberikan arahan kepada petugas kita untuk keamanan dan ketertiban dan berkomunikasi dengan keluarga binaan. Kita juga melakukan razia secara acak, dilakukan seminggu dua kali,” jelasnya.

Namun dia mengatakan, meski kerap dilakukan razia. Tapi, para napi lebih lihai menyebunyikan dan mengoperasikan handpone untuk mengendalikan narkoba dari dalam Lapas. “Sudah kita lakukan razia, tapi ada hal-hal macam Toge ini. Jadinya, saya merasa sangat kecolongan,” jelasnya.

Asep mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengamanan maksimal. Untuk saat ini, Lapas Tanjunggusta memiliki mesin X-Ray, Body Scaner dan 6 unit alat pengintai sinyal narkoba. “Dari jam 10 pagi hingga jam 6 sore, kita dibantu Polisi melakukan pengamanan. Malamnya, kita dibantu pengamanan oleh 2 personil TNI. Saya suruh juga Polisi dan TNI melakukan pemeriksaan terhadap petugas sipir kita. Dilakukan pemeriksaan juga,” katanya.

Kedepan, Asep akan mengusulkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara melakukan pemindahan terpidana narkoba dengan hukum berat ke Lapas Nusa Kambangan. “Memang ada rencana saya mengusulkan hukuman seumur hidup dan hukuman mati kasus narkoba dipindahkan ke Nusa Kambangan. Itu nanti saya usulkan ke kantor wilayah Kemenkuham Sumut,” tandasnya. (idr/jpg/gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/