31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Opsi Basarnas: Tarik atau Angkat Kapal

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Aktifitas di di Dermaga Tiga Ras, Sabtu (23/6)

Namun, bagaimana cara mengangkatnya, sejauh ini pemerintah belum memiliki opsi yang mumpuni. Kedalaman obyek yang diindikasikan sebagai kapal yang mencapai 490 meter, sangat sulit untuk dijangkau. Harus menggunakan robot dimana Indonesia tidak memiliki teknologi untuk itu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menuturkan, mengangkat KM Sinar Bangun menjadi penting, lantaran bisa berpengaruh besar terhadap upaya pencarian korban hilang. ”Jika kapal itu bisa diangkat, yang kami tunggu bisa temukan jenazah-jenazah itu,” ujar Budi.

Selain itu, pengangkatan kapal juga bisa membantu proses investigasi oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Budi mengungkapkan, sejauh ini instansinya sudah menyusun rencana perbaikan yang akan dilakukan, pasca KM Sinar Bangun karam. Upaya itu dijalankan bersama instansi lain. Termasuk Polri dan KNKT. Mulai yang ada kaitannya dengan sarana. ”Artinya apakah kapal-kapal yang beroperasi di sana, apakah sesuai standar dan ketentuan-ketentuan yang merupakan syarat umum,” ungkapnya.

Kemudian operator juga turut disasar. Menurut Budi, itu juga penting sebab ada ketentuan yang dibuat untuk mengatur operator. ”Termasuk kompetensi nakhoda,” ucap dia. Selanjutnya, Kemenhub juga mendalami SOP yang sudah ada dalam ketentuan. ”Dan bagaimana itu dilaksanakan,” tambahnya. Semua itu perlu dilakukan guna memastikan tidak terjadi lagi kecelakaan serupa dialami KM Sinar Bangun.

Terakhir Budi menjelaskan, instansinya juga akan mengevaluasi fungsi kegiatan di level provinsi juga kabupaten dan kota. Khususnya terkait dengan pengawasan operasional kapal penumpang. ”Sekali pun operasional dilakukan oleh daerah, pengawasan oleh pusat,” terang dia. Dengan begitu diharapkan seluruh operasional kapal penumpang di Indonesia memenuhi aturan dan ketentuan. (gus/adi/esa/syn/ang/gid)

 

 

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Aktifitas di di Dermaga Tiga Ras, Sabtu (23/6)

Namun, bagaimana cara mengangkatnya, sejauh ini pemerintah belum memiliki opsi yang mumpuni. Kedalaman obyek yang diindikasikan sebagai kapal yang mencapai 490 meter, sangat sulit untuk dijangkau. Harus menggunakan robot dimana Indonesia tidak memiliki teknologi untuk itu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menuturkan, mengangkat KM Sinar Bangun menjadi penting, lantaran bisa berpengaruh besar terhadap upaya pencarian korban hilang. ”Jika kapal itu bisa diangkat, yang kami tunggu bisa temukan jenazah-jenazah itu,” ujar Budi.

Selain itu, pengangkatan kapal juga bisa membantu proses investigasi oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Budi mengungkapkan, sejauh ini instansinya sudah menyusun rencana perbaikan yang akan dilakukan, pasca KM Sinar Bangun karam. Upaya itu dijalankan bersama instansi lain. Termasuk Polri dan KNKT. Mulai yang ada kaitannya dengan sarana. ”Artinya apakah kapal-kapal yang beroperasi di sana, apakah sesuai standar dan ketentuan-ketentuan yang merupakan syarat umum,” ungkapnya.

Kemudian operator juga turut disasar. Menurut Budi, itu juga penting sebab ada ketentuan yang dibuat untuk mengatur operator. ”Termasuk kompetensi nakhoda,” ucap dia. Selanjutnya, Kemenhub juga mendalami SOP yang sudah ada dalam ketentuan. ”Dan bagaimana itu dilaksanakan,” tambahnya. Semua itu perlu dilakukan guna memastikan tidak terjadi lagi kecelakaan serupa dialami KM Sinar Bangun.

Terakhir Budi menjelaskan, instansinya juga akan mengevaluasi fungsi kegiatan di level provinsi juga kabupaten dan kota. Khususnya terkait dengan pengawasan operasional kapal penumpang. ”Sekali pun operasional dilakukan oleh daerah, pengawasan oleh pusat,” terang dia. Dengan begitu diharapkan seluruh operasional kapal penumpang di Indonesia memenuhi aturan dan ketentuan. (gus/adi/esa/syn/ang/gid)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/