25 C
Medan
Friday, October 11, 2024
spot_img

10 Tahun Menabung dari Hasil Babat Rumput

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Warsinah, calhaj kloter 5 Labuhan Batu, berangkat haji berkat menabung.

SUMUTPOS.CO – Sepanjang ada niat, kerja keras, dan doa, keinginan untuk menunaikan ibadah haji bukan sesuatu yang sulit digapai. Seperti Warsinah (80), calon haji dari Labuhanbatu, akhirnya bisa berangkat haji, berkat kegigihannya menabung selama 10 tahun.

Di usianya yang menginjak senja dan tangannya tak kuat lagi untuk melakukan aktivitas pekerjaan, niat Warsinah untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima tak surut. Kini ia berangkat ke Tanah Suci tergabung dalam Kloter 5 bersama jamaah calhaj dari Labuhanbatu.

Kepada Sumut Pos, ibu dari tujuh orang anak ini menuturkan, di usia tuanya dia masih mampu untuk menafkahi dirinya sendiri dengan bekerja sebagai tukang babat rumput di kebun milik orang di Ajamu, Rantauprapat. Dari hasil upah yang dia terima, sedikit demi sedikit uangnya ditabung untuk berangkat haji.

“Nenek cuma tukang babat rumput. Upah yang nenek terima cuma Rp500 ribu sebulan, jadi nenek sisihkan Rp200 ribu tiap bulan,” ungkap Warsinah, yang ditemui di Asrama Haji Embarkasi Medan, Kamis (26/7).

Niat yang kuat itulah yang kemudian mendorongnya mendaftarkan diri pada tahun 2011. Kata Warsinah, rupiah demi rupiah yang dia kumpulkan selama 10 tahun itu, sudah cukup untuk memberangkatkannya berhaji. Walau kadangkala katanya, anaknya turut juga membantu. “Namanya sudah niat. Kadang anak nenek mau juga bantu-bantu. Termasuk mendaftarkan haji semuanya anak nenek yang ngurus,” katanya.

Warsinah mengaku, dalam berangkat haji ini dirinya hanya seorang diri tanpa ditemani keluarganya. Namun katanya, dirinya sedikit terhibur lantaran tetangganya juga turut berangkat haji. “Ini jiran nenek juga ikut haji. Apalagi kan ada petugasnya juga, jadi kalau kenapa-kenapa tinggal bilang,” katanya.

Kesempatan inipun tidak akan disia-siakannya. Bahkan, di usia senjanya ini, Warsinah telah siap menanggung segala resikonya. “Saya sudah siap apapun yang terjadi di sana,” ucapnya mantap, tanpa rasa takut dari wajahnya.

Dia hanya berharap sebagai umat Muslim, hanya menjalankan kewajibannya untuk menunaikan haji. Dengan begitu katanya, telah sempurnalah ibadahnya. “Semoga menjadi haji yang mabrur nanti,” harapnya.

Warsinah sendiri mengaku tidak terlalu mempersoalkan kondisi kesehatannya. Katanya, petugas kesehatan telah memberikan obat untuk dikonsumsinya selama di Tanah Suci. “Cuma batuk saja, tapi nggak apa-apa kok, sudah diberi obat sama petugas kesehatan tadi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, kloter 5 Labuhanbatu, akan berangkat pada Jumat (27/7) pukul 00.00 WIB, melalui Bandara Kualanamu. (man)

 

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Warsinah, calhaj kloter 5 Labuhan Batu, berangkat haji berkat menabung.

SUMUTPOS.CO – Sepanjang ada niat, kerja keras, dan doa, keinginan untuk menunaikan ibadah haji bukan sesuatu yang sulit digapai. Seperti Warsinah (80), calon haji dari Labuhanbatu, akhirnya bisa berangkat haji, berkat kegigihannya menabung selama 10 tahun.

Di usianya yang menginjak senja dan tangannya tak kuat lagi untuk melakukan aktivitas pekerjaan, niat Warsinah untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima tak surut. Kini ia berangkat ke Tanah Suci tergabung dalam Kloter 5 bersama jamaah calhaj dari Labuhanbatu.

Kepada Sumut Pos, ibu dari tujuh orang anak ini menuturkan, di usia tuanya dia masih mampu untuk menafkahi dirinya sendiri dengan bekerja sebagai tukang babat rumput di kebun milik orang di Ajamu, Rantauprapat. Dari hasil upah yang dia terima, sedikit demi sedikit uangnya ditabung untuk berangkat haji.

“Nenek cuma tukang babat rumput. Upah yang nenek terima cuma Rp500 ribu sebulan, jadi nenek sisihkan Rp200 ribu tiap bulan,” ungkap Warsinah, yang ditemui di Asrama Haji Embarkasi Medan, Kamis (26/7).

Niat yang kuat itulah yang kemudian mendorongnya mendaftarkan diri pada tahun 2011. Kata Warsinah, rupiah demi rupiah yang dia kumpulkan selama 10 tahun itu, sudah cukup untuk memberangkatkannya berhaji. Walau kadangkala katanya, anaknya turut juga membantu. “Namanya sudah niat. Kadang anak nenek mau juga bantu-bantu. Termasuk mendaftarkan haji semuanya anak nenek yang ngurus,” katanya.

Warsinah mengaku, dalam berangkat haji ini dirinya hanya seorang diri tanpa ditemani keluarganya. Namun katanya, dirinya sedikit terhibur lantaran tetangganya juga turut berangkat haji. “Ini jiran nenek juga ikut haji. Apalagi kan ada petugasnya juga, jadi kalau kenapa-kenapa tinggal bilang,” katanya.

Kesempatan inipun tidak akan disia-siakannya. Bahkan, di usia senjanya ini, Warsinah telah siap menanggung segala resikonya. “Saya sudah siap apapun yang terjadi di sana,” ucapnya mantap, tanpa rasa takut dari wajahnya.

Dia hanya berharap sebagai umat Muslim, hanya menjalankan kewajibannya untuk menunaikan haji. Dengan begitu katanya, telah sempurnalah ibadahnya. “Semoga menjadi haji yang mabrur nanti,” harapnya.

Warsinah sendiri mengaku tidak terlalu mempersoalkan kondisi kesehatannya. Katanya, petugas kesehatan telah memberikan obat untuk dikonsumsinya selama di Tanah Suci. “Cuma batuk saja, tapi nggak apa-apa kok, sudah diberi obat sama petugas kesehatan tadi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, kloter 5 Labuhanbatu, akan berangkat pada Jumat (27/7) pukul 00.00 WIB, melalui Bandara Kualanamu. (man)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/