31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Djarot dan Nurhajizah Diperhitungkan

Nurhajizah Marpaung (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat.

SUMUTPOS.CO – Perebutan kursi Senayan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut III, juga tak kalah sengit. Pasalnya, kandidat yang bertarung adalah politikus senior dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh besar di Sumatera Utara. Pendatang baru yang cukup diperhitungkan di dapil ini yakni Djarot Syaiful Hidayat dari PDI Perjuangan dan Nurhajizah Marpaung dari Partai Nasdem.

Masuknya nama Djarot dan Nurhazijah Marpaung, memang cukup mencuri perhatian. Selain jadi kontestan baru yang bertarung ke Senayan dari Dapil Sumut III, keduanya juga pernah mencoba peruntungan sebagai kepala daerah di Sumut. Hanya saja Nurhazijah lebih beruntung, dikarenakan oleh Hanura (partai lamanya), ia diusung menjadi pendamping Erry Nuradi sebagai Wagubsu. Sementara Djarot, sudah dua kali gagal mencoba peruntungan sebagai wakil gubernur dan gubernur. Pertama di DKI Jakarta, dan kedua di Sumut.

Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dadang Darmawan menilai, saat ini parpol lebih cenderung mendulang suara lewat kadernya atau sosok yang memiliki potensi. Oleh sebab itu, dipasang pada dapil-dapil yang dianggap dapat merebut suara pemilih. “Strategi ini saya kira yang digunakan PDIP dan Nasdem dengan memasang kader atau sosok yang berpotensi mendulang suara dari pemilih. Untuk itu, diyakini Djarot dan Nurhajizah cukup berpeluang meraih kursi di DPR RI nantinya,” kata Dadang.

Menurut dia, untuk sosok Djarot belum tentu dapat mengalahkan elektabilitas Junimart Girsang yang kemungkinan nanti diusung PDIP lagi. Menurutnya, dipilihnya Djarot pada dapil tersebut juga untuk mendulang suara partai, sehingga Junimart Girsang bisa tetap lolos. “Pada Dapil Sumut III parpol akan bertarung setidaknya dapat menembus dua kursi. Jadi yang paling berpeluang adalah PDIP dan Nasdem,” imbuhnya.

Sementara Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar menilai, dari kedua figur tersebut, Djarot lebih cenderung diunggulkan ketimbang Nurhajizah. Sebab, Djarot memiliki kans yang cukup besar karena masyarakat pernah memilihnya dalam pertarungan Pilgubsu 2018. “Djarot dengan modal sebagai mantan Cagubsu yang didukung oleh partainya memiliki peluang cukup besar untuk duduk di kursi DPR RI. Bahkan, dia akan menggeser Junimart Girsang di Dapil Sumut III,” kata Shohibul.

Nurhajizah Marpaung (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat.

SUMUTPOS.CO – Perebutan kursi Senayan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut III, juga tak kalah sengit. Pasalnya, kandidat yang bertarung adalah politikus senior dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh besar di Sumatera Utara. Pendatang baru yang cukup diperhitungkan di dapil ini yakni Djarot Syaiful Hidayat dari PDI Perjuangan dan Nurhajizah Marpaung dari Partai Nasdem.

Masuknya nama Djarot dan Nurhazijah Marpaung, memang cukup mencuri perhatian. Selain jadi kontestan baru yang bertarung ke Senayan dari Dapil Sumut III, keduanya juga pernah mencoba peruntungan sebagai kepala daerah di Sumut. Hanya saja Nurhazijah lebih beruntung, dikarenakan oleh Hanura (partai lamanya), ia diusung menjadi pendamping Erry Nuradi sebagai Wagubsu. Sementara Djarot, sudah dua kali gagal mencoba peruntungan sebagai wakil gubernur dan gubernur. Pertama di DKI Jakarta, dan kedua di Sumut.

Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dadang Darmawan menilai, saat ini parpol lebih cenderung mendulang suara lewat kadernya atau sosok yang memiliki potensi. Oleh sebab itu, dipasang pada dapil-dapil yang dianggap dapat merebut suara pemilih. “Strategi ini saya kira yang digunakan PDIP dan Nasdem dengan memasang kader atau sosok yang berpotensi mendulang suara dari pemilih. Untuk itu, diyakini Djarot dan Nurhajizah cukup berpeluang meraih kursi di DPR RI nantinya,” kata Dadang.

Menurut dia, untuk sosok Djarot belum tentu dapat mengalahkan elektabilitas Junimart Girsang yang kemungkinan nanti diusung PDIP lagi. Menurutnya, dipilihnya Djarot pada dapil tersebut juga untuk mendulang suara partai, sehingga Junimart Girsang bisa tetap lolos. “Pada Dapil Sumut III parpol akan bertarung setidaknya dapat menembus dua kursi. Jadi yang paling berpeluang adalah PDIP dan Nasdem,” imbuhnya.

Sementara Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar menilai, dari kedua figur tersebut, Djarot lebih cenderung diunggulkan ketimbang Nurhajizah. Sebab, Djarot memiliki kans yang cukup besar karena masyarakat pernah memilihnya dalam pertarungan Pilgubsu 2018. “Djarot dengan modal sebagai mantan Cagubsu yang didukung oleh partainya memiliki peluang cukup besar untuk duduk di kursi DPR RI. Bahkan, dia akan menggeser Junimart Girsang di Dapil Sumut III,” kata Shohibul.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/