26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sri Bintang Tolak Jawab Pertanyaan Penyidik

Sri Bintang Pamungkas.
Sri Bintang Pamungkas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Suasana halaman depan Markas Korps (Mako) Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, kemarin ramai oleh pewarta. Mereka menunggu hasil penyidikan 10 orang yang diamankan Tim Penyidik Polda Metro Jaya. Berdasar pantauan Jawa Pos (grup Sumut Pos), petugas tidak mengizinkan pewarta untuk mengambil gambar dari proses penyidikan.

Kemudian, tepat pukul 19.20 Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Krist Ibnu keluar dari halaman dalam Mako Brimob. Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap kesepuluh orang itu sedang break (istirahat).

“Barusan tim penyidik memberi waktu istirahat untuk ibadah,” paparnya.

Dia mengatakan dirinya belum mengetahui pemeriksaan kapan berakhir. Krist menginformasikan bahwa para tersangka diperiksa di ruang yang berbeda-beda. “Kalau Bu Ratna diperiksa di Detasemen D,” jelasnya.

“Kalau kata Pak Kivlan, penyidik sudah kasih sekitar 5 pertanyaan,” imbuhnya.

Krist menyebutkan, dirinya bersama 49 anggota ACTA siap membantu kesepuluh orang tersebut. Dia mengatakan, di ACTA ada 50 pengacara yang tergabung sebagai anggota. Termasuk Yusril, sebagai pembina ACTA.

“Kami bakal menunggu sampek proses pemeriksaan usai,” ujarnya.

Namun, dia berharap tim penyidik bisa memberikan waktu kepada kesepuluh orang itu untuk pulang bila pemeriksaan selesai. Menurut dia, pertimbangannya adalah kesehatan. “Mereka sudah sepuh semua, kecuali Ahmad Dhani. Kami (ACTA, Red) jamin mereka kooperatif kok jadi tidak perlu khawatir apabila lari,” papar dia.

Dia mengaku dirinya telah menyiapkan beberapa rencana bila kesepuluh orang itu tidak diperbolehkan pulang alias ditahan. “Rencana praperadilan pasti ada. Tapi, kami masih kaji dulu dan tidak mau tergesa-gesa,” tutur dia. Ketika ditanya apa yang akan dikaji, Krist menuturkan ada banyak. Dan, salah satunya terkait prosedur penangkapan. Menurutnya, proses penangkapan oleh penyidik terlihat seperti menangkap teroris. “Padahal penyidik menghadapi anak bangsa yang pernah berjasa bagi negeri ini,” tegasnya.

Misalnya, klaim dia, Kivlan Zein. Dia mengatakan, jasa Kivlan bagi bangsa ini sangat besar. Yakni, pernah membebaskan warga negara Indonesia yang sempat disandera Abu Sayyaf. “Jadi, rasa cinta tanah air Pak Kivlan ke Indonesia itu sudah kuat. Tuduhan makar ke beliau sangat aneh,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang Kuasa Hukum Sri Bintang Pamungkas, Akhmad Leksono menyebutkan bahwa penegak hukum harus berpikir yang benar. Jangan sedikit-sedikit makar. “Pak Bintang tidak pernah makar sedikit pun. Dia hanya mengkritisi pemerintah, udah itu aja,” ujarnya.

Berdasar pantauannya saat mendampingi Sri Bintang, dia mengatakan bahwa Sri Bintang enggan menjawab pertanyaan dari penyidik. Sebab, menurutnya Sri Bintang masih menganggap penangkapan padanya terkesan aneh. “Ada sekitar 5 pertanyaan dan belum dijawab. Masih pertanyaan dasar, belum pertanyaan inti permasalahan sih,” katanya.

Kemudian, dia menyebutkan pihak keluarga memberikan dukungan penuh kepada Sri Bintang. Akhmad menyebutkan, istri Sri Bintang, Ernalia Sri telah datang ke Mako Korps Brimob. “Tadi datang sekitar pukul 14.00,” ucapnya. (sam/jpg/adz)

Sri Bintang Pamungkas.
Sri Bintang Pamungkas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Suasana halaman depan Markas Korps (Mako) Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, kemarin ramai oleh pewarta. Mereka menunggu hasil penyidikan 10 orang yang diamankan Tim Penyidik Polda Metro Jaya. Berdasar pantauan Jawa Pos (grup Sumut Pos), petugas tidak mengizinkan pewarta untuk mengambil gambar dari proses penyidikan.

Kemudian, tepat pukul 19.20 Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Krist Ibnu keluar dari halaman dalam Mako Brimob. Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap kesepuluh orang itu sedang break (istirahat).

“Barusan tim penyidik memberi waktu istirahat untuk ibadah,” paparnya.

Dia mengatakan dirinya belum mengetahui pemeriksaan kapan berakhir. Krist menginformasikan bahwa para tersangka diperiksa di ruang yang berbeda-beda. “Kalau Bu Ratna diperiksa di Detasemen D,” jelasnya.

“Kalau kata Pak Kivlan, penyidik sudah kasih sekitar 5 pertanyaan,” imbuhnya.

Krist menyebutkan, dirinya bersama 49 anggota ACTA siap membantu kesepuluh orang tersebut. Dia mengatakan, di ACTA ada 50 pengacara yang tergabung sebagai anggota. Termasuk Yusril, sebagai pembina ACTA.

“Kami bakal menunggu sampek proses pemeriksaan usai,” ujarnya.

Namun, dia berharap tim penyidik bisa memberikan waktu kepada kesepuluh orang itu untuk pulang bila pemeriksaan selesai. Menurut dia, pertimbangannya adalah kesehatan. “Mereka sudah sepuh semua, kecuali Ahmad Dhani. Kami (ACTA, Red) jamin mereka kooperatif kok jadi tidak perlu khawatir apabila lari,” papar dia.

Dia mengaku dirinya telah menyiapkan beberapa rencana bila kesepuluh orang itu tidak diperbolehkan pulang alias ditahan. “Rencana praperadilan pasti ada. Tapi, kami masih kaji dulu dan tidak mau tergesa-gesa,” tutur dia. Ketika ditanya apa yang akan dikaji, Krist menuturkan ada banyak. Dan, salah satunya terkait prosedur penangkapan. Menurutnya, proses penangkapan oleh penyidik terlihat seperti menangkap teroris. “Padahal penyidik menghadapi anak bangsa yang pernah berjasa bagi negeri ini,” tegasnya.

Misalnya, klaim dia, Kivlan Zein. Dia mengatakan, jasa Kivlan bagi bangsa ini sangat besar. Yakni, pernah membebaskan warga negara Indonesia yang sempat disandera Abu Sayyaf. “Jadi, rasa cinta tanah air Pak Kivlan ke Indonesia itu sudah kuat. Tuduhan makar ke beliau sangat aneh,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang Kuasa Hukum Sri Bintang Pamungkas, Akhmad Leksono menyebutkan bahwa penegak hukum harus berpikir yang benar. Jangan sedikit-sedikit makar. “Pak Bintang tidak pernah makar sedikit pun. Dia hanya mengkritisi pemerintah, udah itu aja,” ujarnya.

Berdasar pantauannya saat mendampingi Sri Bintang, dia mengatakan bahwa Sri Bintang enggan menjawab pertanyaan dari penyidik. Sebab, menurutnya Sri Bintang masih menganggap penangkapan padanya terkesan aneh. “Ada sekitar 5 pertanyaan dan belum dijawab. Masih pertanyaan dasar, belum pertanyaan inti permasalahan sih,” katanya.

Kemudian, dia menyebutkan pihak keluarga memberikan dukungan penuh kepada Sri Bintang. Akhmad menyebutkan, istri Sri Bintang, Ernalia Sri telah datang ke Mako Korps Brimob. “Tadi datang sekitar pukul 14.00,” ucapnya. (sam/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/