MENTAWAI, SUMUTPOS.CO – Pantai Mapadegat, Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara dijadikan venue atau pusat kegiatan Festival Pesona Mentawai (FPM) 19 April hingga 24 April mendatang. Venue atau panggung budaya tersebut, akan didesain menyerupai jaraik atau penanda spiritual suku Mentawai
Kepala Dinas Pariwisata Mentawai Desti Seminora, kemarin (3/4) mengatakan, jaraik biasanya terpasang di setiap akses masuk ke uma atau rumah adat Mentawai. “Jaraik merupakan penanda spiritual bagi masyarakat Mentawai. Dia diyakini menyerap kebaikan. Bentuknya sangat mudah dikenali dengan adanya tengkorak monyet hitam khas Mentawai,” kata Desti.
Estetika jaraik yang harmonis itulah, kata Desti, dijadikan sebagai sendi atau tata letak dan sirkulasi venue atau panggung budaya festival Mentawai. Yakni, dengan membagi sisi kiri sebagai zona kuliner dan sisi kanan sebagai eksibisi dan lomba-lomba. Nantinya, dalam kegiatan FPM tersebut, kata Desti, akan dibentuk berupa stand-stand dalam bentuk melingkar menyerupai jaraik. Kemudian, pada bagian tengah zona, dijadikan sebagai inti atau pusat panggung budaya.
“Nah, di panggung tersebut, akan dijadikan sebagai titik kegiatan budaya dan ritual dalam kegiatan FPM, seperti, ritual permohonan agar terhindar dari roh-roh jahat yang dilakukan oleh sikerei, prosesi perkawinan tradisi, dan prosesi pembuatan tato Mentawai,” kata Desti. Pantai Mapadegat tersebut, akan dikondisikan lebih kurang seluas 2 hektare untuk kepentingan kegiatan FPM.
Masyarakat setempat juga ikut serta mendukung kegiatan tersebut. Di samping itu, kata Desti, juga akan digelar kegiatan lomba panah tradisional Mentawai dan pergelaran tari dan musik tradisional, serta akan dilakukan kegiatan pelepasan penyu dan kegiatan bersih pantai. Selain itu, lanjut Desti, juga akan digelar kegiatan jelajah hutan mangrove dan penanaman cemara laut dan terumbu karang.
