25 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Wartawan Tidak Kebal Covid-19, Lindungi Diri Saat Meliput

Para pembicara dalam dalam webinar ‘Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat Dari Pandemi Covid-19’, yang digelar BBC Media Action dan Dewan Pers, Jumat (6/11/2020).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari, mengingatkan wartawan untuk mengutamakan perlindungan diri dan keselamatan diri, saat melaksanakan tugas meliput di tengah pandemi Covid-19.

“Keselamatan itu yang paling utama. Wartawan tidak kebal Covid-19. Karena itu persiapkan dulu diri keselamatan dan sehat baru meliput. Jangan memaksakan diri meliput, sementara belum terlindungi diri dari resiko Covid-19. Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Atal S Depari, dalam webinar ‘Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat Dari Pandemi Covid-19’, yang digelar BBC Media Action dan Dewan Pers, Jumat (6/11/2020).

Atal juga mengharapkan perusahaan pers dapat memenuhi perlindungan wartawan saat ditugaskan meliput. Karena dampak lanjutan pandemi Covid-19 mengintai berbagai lapisan masyarakat, termasuk wartawan.

Atal juga menyatakan, wartawan yang direkrut FJPP (Fellowship Jurnalis Perubahan Perilaku) berkompeten, karena sudah melewati Uji Kompetensi Wartawan. Karena itu, wartawan harus tetap mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, sekaligus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam prilaku sehat.

“Anda menjadi duta perubahan perilaku. Anda bukan hanya menulis, namun juga harus bisa menyampaikan pesan langsung. Ketika masyarakat sudah tidak yakin kepada pemerintah, jurnalislah yang harus memberikan informasi yang mengedukasi tentang bahaya Covid-19. Sampaikan terus menerus tentang protokol kesehatan,” pintanya.

Senada, Jamalul Insan, anggota Komisioner Dewan Pers, wartawan harus menjembatani kepentingan–kepentingan masyarakat. Dan bersama-sama bergerak menuju perilaku sehat demi memutus rantai Covid-19. “Wartawan harus bisa membaca data. Tidak mesi menyatakan Covid berbahaya. Cukup dengan menyajikan data, itu sudah mengingatkan masyarakat,” ungkpanya.

Sementara itu, Kasubdit Sosialisasi Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr. Ir Dwi Listyawardani, mengatakan masyarakat mesti diingatkan terus-menerus untuk menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,  serta menjauhi kerumunan.

“Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Ingat, dengan disiplin, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat,” katanya.

Untuk itu, ia meminta wartawan ikut terus menerus mengingatkan masyarakat agar disiplin 3 M, lewat pemberitaan.

Direktur Profesional Tenaga Media RSPAD, Dwi Puspito Rini, berharap masyarakat bersikap kooperatif dalam hal penanggulangan covid-19. “Selalu lah menganggap orang sekitar kita sebagai orang tanpa gejala (OTG). Dengan demikian, kita tetap tertib pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun sesering mungkin,” terangnya. (mea)

Para pembicara dalam dalam webinar ‘Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat Dari Pandemi Covid-19’, yang digelar BBC Media Action dan Dewan Pers, Jumat (6/11/2020).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari, mengingatkan wartawan untuk mengutamakan perlindungan diri dan keselamatan diri, saat melaksanakan tugas meliput di tengah pandemi Covid-19.

“Keselamatan itu yang paling utama. Wartawan tidak kebal Covid-19. Karena itu persiapkan dulu diri keselamatan dan sehat baru meliput. Jangan memaksakan diri meliput, sementara belum terlindungi diri dari resiko Covid-19. Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Atal S Depari, dalam webinar ‘Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat Dari Pandemi Covid-19’, yang digelar BBC Media Action dan Dewan Pers, Jumat (6/11/2020).

Atal juga mengharapkan perusahaan pers dapat memenuhi perlindungan wartawan saat ditugaskan meliput. Karena dampak lanjutan pandemi Covid-19 mengintai berbagai lapisan masyarakat, termasuk wartawan.

Atal juga menyatakan, wartawan yang direkrut FJPP (Fellowship Jurnalis Perubahan Perilaku) berkompeten, karena sudah melewati Uji Kompetensi Wartawan. Karena itu, wartawan harus tetap mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, sekaligus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam prilaku sehat.

“Anda menjadi duta perubahan perilaku. Anda bukan hanya menulis, namun juga harus bisa menyampaikan pesan langsung. Ketika masyarakat sudah tidak yakin kepada pemerintah, jurnalislah yang harus memberikan informasi yang mengedukasi tentang bahaya Covid-19. Sampaikan terus menerus tentang protokol kesehatan,” pintanya.

Senada, Jamalul Insan, anggota Komisioner Dewan Pers, wartawan harus menjembatani kepentingan–kepentingan masyarakat. Dan bersama-sama bergerak menuju perilaku sehat demi memutus rantai Covid-19. “Wartawan harus bisa membaca data. Tidak mesi menyatakan Covid berbahaya. Cukup dengan menyajikan data, itu sudah mengingatkan masyarakat,” ungkpanya.

Sementara itu, Kasubdit Sosialisasi Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr. Ir Dwi Listyawardani, mengatakan masyarakat mesti diingatkan terus-menerus untuk menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,  serta menjauhi kerumunan.

“Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Ingat, dengan disiplin, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat,” katanya.

Untuk itu, ia meminta wartawan ikut terus menerus mengingatkan masyarakat agar disiplin 3 M, lewat pemberitaan.

Direktur Profesional Tenaga Media RSPAD, Dwi Puspito Rini, berharap masyarakat bersikap kooperatif dalam hal penanggulangan covid-19. “Selalu lah menganggap orang sekitar kita sebagai orang tanpa gejala (OTG). Dengan demikian, kita tetap tertib pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun sesering mungkin,” terangnya. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/