34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Besok Jamaah Bergeser ke Arafah

Dari sisi kesehatan, PPIH juga mendapat tambahan ambulans dari Muassasah. Jumlahnya 27 unit. Tujuh ambulans dijadikan mobil jenazah, sementara 20 unit lainnya untuk evakuasi jamaah yang mendadak sakit. ”Muassasah hanya membantu unit-unit ambulans. Tenaga teknisnya harus kita sediakan sendiri,” ujar Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono kemarin.

Hari ini, tim kesehatan juga akan memastikan kondisi 10 bus safari wukuf bagi jamaah yang tidak bisa menjalani prosesi Arafah secara mandiri.  Enam bus bisa membawa jamaah dalam kondisi duduk, sementara empat bus bisa membawa jamaah dalam kondisi berbaring.

”Dengan kondisi bus yang sudah dimodifikasi, saya perkirakan kapasitasnya sekitar 160 jamaah saja,” ujarnya. Menurut Anung, kapasitas itu masih berpotensi kurang mengingat jumlah jamaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mencapai 99 orang. Ditambah jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi yang mencapai 58 orang, total jamaah yang berpotensi harus menjalani safari wukuf bisa mencapai 156 orang.

”Tapi kita belum bisa memastikan jumlah jamaah yang akan ikut safari wukuf dengan cara duduk atau pun tidur. Kalau yang harus dibawa dengan tidur sangat banyak, ya kapasitasnya kurang,” ujar Anung.

KKHI sebenarnya memiliki enam ambulans yang memiliki stiker lisensi untuk masuk Arafah pada saat wukuf. Ambulans itu juga akan disiagakan jika sewaktu-waktu kapasitas 10 bus safari wukuf tidak cukup untuk mengangkut jamaah.

PPIH juga mengimbau jamaah membawa makanan saat berangkat ke Arfah. Sebab, sebagian besar di antara mereka akan tiba sebelum siang hari. Padahal jatah katering makanan baru diberikan malam hari. (fat/jpg)

Dari sisi kesehatan, PPIH juga mendapat tambahan ambulans dari Muassasah. Jumlahnya 27 unit. Tujuh ambulans dijadikan mobil jenazah, sementara 20 unit lainnya untuk evakuasi jamaah yang mendadak sakit. ”Muassasah hanya membantu unit-unit ambulans. Tenaga teknisnya harus kita sediakan sendiri,” ujar Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono kemarin.

Hari ini, tim kesehatan juga akan memastikan kondisi 10 bus safari wukuf bagi jamaah yang tidak bisa menjalani prosesi Arafah secara mandiri.  Enam bus bisa membawa jamaah dalam kondisi duduk, sementara empat bus bisa membawa jamaah dalam kondisi berbaring.

”Dengan kondisi bus yang sudah dimodifikasi, saya perkirakan kapasitasnya sekitar 160 jamaah saja,” ujarnya. Menurut Anung, kapasitas itu masih berpotensi kurang mengingat jumlah jamaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mencapai 99 orang. Ditambah jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi yang mencapai 58 orang, total jamaah yang berpotensi harus menjalani safari wukuf bisa mencapai 156 orang.

”Tapi kita belum bisa memastikan jumlah jamaah yang akan ikut safari wukuf dengan cara duduk atau pun tidur. Kalau yang harus dibawa dengan tidur sangat banyak, ya kapasitasnya kurang,” ujar Anung.

KKHI sebenarnya memiliki enam ambulans yang memiliki stiker lisensi untuk masuk Arafah pada saat wukuf. Ambulans itu juga akan disiagakan jika sewaktu-waktu kapasitas 10 bus safari wukuf tidak cukup untuk mengangkut jamaah.

PPIH juga mengimbau jamaah membawa makanan saat berangkat ke Arfah. Sebab, sebagian besar di antara mereka akan tiba sebelum siang hari. Padahal jatah katering makanan baru diberikan malam hari. (fat/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/