25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Cuaca Panas, Jamaah Haji Rentan Dehidrasi

“Yang terpenting sekali lagi jangan sampai tidak ada asupan makan baik pada pagi hari, siang hari dan malam hari. Aktivitas ibadah termasuk pergi dan pulang dari penginapan dan ke Masjid akan menghabiskan enersi kita oleh karena itu harus diimbangi makan yang cukup. Apabila asupan makan kita tidak baik tentunya secara umum hal ini juga akan mempengaruhi daya tahan tubuh kita,” ulasnya.

Makanan yang dikonsumsi juga harus bersih dan relatif baru. Jangan jatah makan yang seharusnya harus segera dimakan tertunda dimakannya.

Biasanya pemberian makanan yang resmi dari catering penyelenggara ibadah haji disertai keterangan berapa jam makanan tersebut dapat dikonsumsi dan kapan tidak dapat dikonsumsi lagi. Hindari pembelian makanan dan minuman dari tempat yang tidak resmi misalnya dari pinggir-pinggir jalan yang biasanya juga dijual oleh saudara kita yang sudah lama menetap lama di sana, yang memanfaatkan waktu musim haji untuk mencari tambahan dengan berjualan makanan dan minuman khas Indonesia. “Yang tentunya harus kita perhatikan kebersihan serta kualitas dari makanan tersebut.”
Kepada para jamaah haji juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera berhubungan dengan petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter apabila timbul masalah dengan kesehatan. Hal ini penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut.

Perlu diingat karena kontak satu jamaah dengan jamaah lain cukup dekat maka jika ada salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada yang lain. Oleh karena, Dokter Ari menyarankan, sesama jamaah untuk selalu mengingatkan apabila ada anggota kelompoknya yang sakit untuk menghubungi petugas kesehatan yang memang seharusnya ada di kloter tersebut dan siap untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji.

Bagi para jamaah yang akan berangkat, diminta terus untuk menjaga kesehatan dan tetap melakukan olah raga rutin, mengenai ibadah haji yang akan dilakukan nantinya sebagian besar mengandalkan fisik dan mental.

Bagi calon jamaah haji yang menderita penyakit kronis jangan lupa untuk juga membawa obat-obat yang memang harus dikonsumsi rutin dan obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah. (sam/adz)

“Yang terpenting sekali lagi jangan sampai tidak ada asupan makan baik pada pagi hari, siang hari dan malam hari. Aktivitas ibadah termasuk pergi dan pulang dari penginapan dan ke Masjid akan menghabiskan enersi kita oleh karena itu harus diimbangi makan yang cukup. Apabila asupan makan kita tidak baik tentunya secara umum hal ini juga akan mempengaruhi daya tahan tubuh kita,” ulasnya.

Makanan yang dikonsumsi juga harus bersih dan relatif baru. Jangan jatah makan yang seharusnya harus segera dimakan tertunda dimakannya.

Biasanya pemberian makanan yang resmi dari catering penyelenggara ibadah haji disertai keterangan berapa jam makanan tersebut dapat dikonsumsi dan kapan tidak dapat dikonsumsi lagi. Hindari pembelian makanan dan minuman dari tempat yang tidak resmi misalnya dari pinggir-pinggir jalan yang biasanya juga dijual oleh saudara kita yang sudah lama menetap lama di sana, yang memanfaatkan waktu musim haji untuk mencari tambahan dengan berjualan makanan dan minuman khas Indonesia. “Yang tentunya harus kita perhatikan kebersihan serta kualitas dari makanan tersebut.”
Kepada para jamaah haji juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera berhubungan dengan petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter apabila timbul masalah dengan kesehatan. Hal ini penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut.

Perlu diingat karena kontak satu jamaah dengan jamaah lain cukup dekat maka jika ada salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada yang lain. Oleh karena, Dokter Ari menyarankan, sesama jamaah untuk selalu mengingatkan apabila ada anggota kelompoknya yang sakit untuk menghubungi petugas kesehatan yang memang seharusnya ada di kloter tersebut dan siap untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji.

Bagi para jamaah yang akan berangkat, diminta terus untuk menjaga kesehatan dan tetap melakukan olah raga rutin, mengenai ibadah haji yang akan dilakukan nantinya sebagian besar mengandalkan fisik dan mental.

Bagi calon jamaah haji yang menderita penyakit kronis jangan lupa untuk juga membawa obat-obat yang memang harus dikonsumsi rutin dan obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah. (sam/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/