30 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Didominasi Pelari Kenya, Toraja Marathon 2017 Berlangsung Sukses

Peserta Toraja Maraton tahun lalu. Tahun ini, para peserta bakal menyaksikan Pesona Budaya dan Adat Lokal.

Pelari asal Benua Afrika ini ternyata tidak hanya mengusai nomor marathon. Pada half marathon putra, Kenya kembali mendominasi setelah Spephen Mungthia Nkubitu menjadi yang tercepat dengan waktu 01:12:26 disusul Charles Munyua dengan waktu 01:13:08 dan John Muiruri Mburu dengan waktu 01:15:41.

Begitu juga di half marathon putri, pelari Kenya Chythia Chelangat Towett dengan waktu 01:28:46 disusul Isabela Jemungor dengan waktu 01:33:08 dan Valentine Jepkemoi dengan catatan waktu 01:40:51.

Pada kejuaraan yang kedua kali digelar ini animo peserta cukup tinggi meski untuk nomor marathon tidak begitu banyak pesertanya. Namun, persaingan pada kejuaraan yang didukung penuh Kementerian Pariwisata ini cukup ketat meski sesama pelari Kenya.

Peserta Toraja Marathon 2017 ini selama menghadapi perlombaan dihadapkan dengan lokasi-lokasi pariwisata yang berada di Kabupaten Toraja Utara maupun Tana Toraja. Lokasi wisata yang dilalui di antaranya Suaya, Tampang Allo, Bebo, dan rumah tongkonan yang tidak jauh dari lokasi pemakaman batu, Kete Kesu.

Setelah melalui rute yang telah dipersiapkan, seluruh peserta baik untuk nomor marathon, half marathon, 10K, 5K hingga kategori pelajar finis di Makale yang merupakan ibukota Kabupaten Tana Toraja. Hanya saja untuk pemberian hadiah dilakukan di Toraja Heritage Hotel, Toraja Utara.

Lomba ini juga memberikan nilai tambah bagi para peserta karena sepanjang perlombaan akan melintasi rentetan keindahan alam, mulai dari sawah, pemukiman adat, hingga pemakaman kuno, dan perkebunan kopi.

“Ketika pertama kali ikut tahun lalu, saya langsung jatuh cinta denganToraja Marathon. Ini marathon yang unik dan terbaik. Selain keindahan alam, saya menikmati keramahan penduduk yang menyambut kami sepanjang lomba. Itulah alasan saya ikut Toraja Marathon kembali,” ujar Dennis, warga Prancis salah satu peserta Toraja Marathon di kategori halfmarathon.

Natascha Oking, istri vokalis group band Slank, Akhadi Wira Satriaji atau akrab disapa Kaka, juga nampak ikut berlari. Natascha Oking ikut berlari pada kategori 21K (21 kilometer). Toraja Marathon sebenarnya bukan ajang pertama bagi istri Kaka Slank ini. Sebelumnya, Natasha sudah beberapa kali mengikuti lomba lari jarak jauh di beberapa daerah di Indonesia. Natasha bahkan pernah menjuarai lomba Tambora Ultra 25K, yang digelar di Dompu, NTB, April lalu.

Indar Sahesti, yang mewakili Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai, kegiatan Toraja Marathon 2017 ini sukses mendatangkan sejumlah pelari bukan hanya tingkat nasional, tetapi juga pelari dari luar negeri. Dampaknya kata dia, akan memberikan dan menyatakan bagaimana indahnya Toraja dengan pesona wisatanya.

Indar mengatakan, peran semua pihak harus terlibat. Selain perhatian dari pusat yaitu Kemenpar, dua pemerintah Pemkab Tator dan Torut, juga partisipasi konkret dari Pemprov Sulsel. Ia berharap kegiatan itu kembali dilaksanakan dengan mendatangkan pelari dalam jumlah banyak dari luar negeri.

“Mereka yang datang ini bukanya hanya mengenal Toraja tetapi juga Sulsel secara keseluruhan. Ada dampak yang baik, karena itu kita berharap kegiatan ini kembali dilakukan tahun depan,” ujar Indar. (rel)

Peserta Toraja Maraton tahun lalu. Tahun ini, para peserta bakal menyaksikan Pesona Budaya dan Adat Lokal.

Pelari asal Benua Afrika ini ternyata tidak hanya mengusai nomor marathon. Pada half marathon putra, Kenya kembali mendominasi setelah Spephen Mungthia Nkubitu menjadi yang tercepat dengan waktu 01:12:26 disusul Charles Munyua dengan waktu 01:13:08 dan John Muiruri Mburu dengan waktu 01:15:41.

Begitu juga di half marathon putri, pelari Kenya Chythia Chelangat Towett dengan waktu 01:28:46 disusul Isabela Jemungor dengan waktu 01:33:08 dan Valentine Jepkemoi dengan catatan waktu 01:40:51.

Pada kejuaraan yang kedua kali digelar ini animo peserta cukup tinggi meski untuk nomor marathon tidak begitu banyak pesertanya. Namun, persaingan pada kejuaraan yang didukung penuh Kementerian Pariwisata ini cukup ketat meski sesama pelari Kenya.

Peserta Toraja Marathon 2017 ini selama menghadapi perlombaan dihadapkan dengan lokasi-lokasi pariwisata yang berada di Kabupaten Toraja Utara maupun Tana Toraja. Lokasi wisata yang dilalui di antaranya Suaya, Tampang Allo, Bebo, dan rumah tongkonan yang tidak jauh dari lokasi pemakaman batu, Kete Kesu.

Setelah melalui rute yang telah dipersiapkan, seluruh peserta baik untuk nomor marathon, half marathon, 10K, 5K hingga kategori pelajar finis di Makale yang merupakan ibukota Kabupaten Tana Toraja. Hanya saja untuk pemberian hadiah dilakukan di Toraja Heritage Hotel, Toraja Utara.

Lomba ini juga memberikan nilai tambah bagi para peserta karena sepanjang perlombaan akan melintasi rentetan keindahan alam, mulai dari sawah, pemukiman adat, hingga pemakaman kuno, dan perkebunan kopi.

“Ketika pertama kali ikut tahun lalu, saya langsung jatuh cinta denganToraja Marathon. Ini marathon yang unik dan terbaik. Selain keindahan alam, saya menikmati keramahan penduduk yang menyambut kami sepanjang lomba. Itulah alasan saya ikut Toraja Marathon kembali,” ujar Dennis, warga Prancis salah satu peserta Toraja Marathon di kategori halfmarathon.

Natascha Oking, istri vokalis group band Slank, Akhadi Wira Satriaji atau akrab disapa Kaka, juga nampak ikut berlari. Natascha Oking ikut berlari pada kategori 21K (21 kilometer). Toraja Marathon sebenarnya bukan ajang pertama bagi istri Kaka Slank ini. Sebelumnya, Natasha sudah beberapa kali mengikuti lomba lari jarak jauh di beberapa daerah di Indonesia. Natasha bahkan pernah menjuarai lomba Tambora Ultra 25K, yang digelar di Dompu, NTB, April lalu.

Indar Sahesti, yang mewakili Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai, kegiatan Toraja Marathon 2017 ini sukses mendatangkan sejumlah pelari bukan hanya tingkat nasional, tetapi juga pelari dari luar negeri. Dampaknya kata dia, akan memberikan dan menyatakan bagaimana indahnya Toraja dengan pesona wisatanya.

Indar mengatakan, peran semua pihak harus terlibat. Selain perhatian dari pusat yaitu Kemenpar, dua pemerintah Pemkab Tator dan Torut, juga partisipasi konkret dari Pemprov Sulsel. Ia berharap kegiatan itu kembali dilaksanakan dengan mendatangkan pelari dalam jumlah banyak dari luar negeri.

“Mereka yang datang ini bukanya hanya mengenal Toraja tetapi juga Sulsel secara keseluruhan. Ada dampak yang baik, karena itu kita berharap kegiatan ini kembali dilakukan tahun depan,” ujar Indar. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/