29 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Penderita Covid di Sumut Tersisa 4.627 Orang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus menunjukkan perbaikannya. Tercatat, dari hasil yang diperoleh, jumlah kasus aktif yang ada terus mengalami penurunan seiring meningkatnya kasus sembuh dan turunnya penambahan kasus konfirmasi positif.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan melalui data Kemenkes RI melalui BNPB, jumlah kasus aktif Covid-19 di Sumut pada Rabu (15/9) ini mengalami penurunan hingga 2.525 poinn

Artinya jumlah penderita Covid-19 di Provinsi Sumut berkurang signifikan dari hari sebelumnya yakni sebesar 7.152 menjadi tinggal 4.627 orang.

Angka itu didapatkan dari penambahan kasus baru positif yang hanya sebesar 250 orang, sehingga totalnya naik dari 102.185 menjadi 102.435 orang. Kemudian untuk angka kesembuhan bertambah 2.725, sehingga totalnya naik dari 92.397 menjadi 95.122 orang.

Kemudian, untuk kasus kematian didapatkan penambahan 50 orang, sehingga totalnya naik dari 2.636 menjadi 2.686 orang. Untuk dari data tersebut maka diketahui bahwasanya kasus aktif Covid-19 Sumut kini tinggal 4.627 orang.

BOR Turun

Sementara, tingkat okupansi tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit di Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami penurunan. Sebelumnya sempat menyentuh di angka 40 persen lebih, kini turun di kisaran 20 persen.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumut dr Nelly Fitriani mengungkapkan, berdasarkan data isian tempat tidur Covid-19 rumah sakit yang melaporkan, tingkat utilisasi tempat tidur Covid-19 di Sumut sebesar 27,59 persen. Sedangkan tempat tidur isolasi 18,28 persen.

“Selama dua minggu terakhir, BOR Covid-19 Sumut terus mengalami penurunan setiap harinya. Pada awal bulan ini, ICU Covid-19 sempat di angka 43,92 persen. Namun, saat ini turun menjadi 27,59 persen. Begitu juga dengan isolasi Covid-19, pada awal bulan ini mencapai 34,24 persen. Tetapi, kini turun di angka 18,28 persen,” ungkap Nelly, Rabu (15/9).

Nelly menyebutkan, penurunan juga terjadi terhadap BOR Covid-19 Kota Medan. Sebelumnya berkisar 50 hingga 40 persen, kini hanya sekitar 30 hingga 20 persen. “Untuk Kota Medan, saat ini tempat tidur ICU Covid-19 sebesar 31,23 persen dan tempat tidur isolasi 24,62 persen. Sebelumnya, pada awal bulan ini ICU Covid-19 sempat mencapai 53,16 persen dan isolasi 43,82 persen,” sebutnya.

Lebih lanjut Nelly menyampaikan, berdasarkan peta risiko BOR Covid-19 rumah sakit di Sumut, saat ini kondisinya masih ‘kuning’ (hati-hati) dan ‘hijau’ (dipantau). Selain itu, terdapat juga kondisi yang masih ‘merah’ (darurat). “Kondisi kuning dan hijau ada di 31 kabupaten/kota, sedangkan merah hanya 2 kabupaten/kota,” tukasnya.

Berdasarkan data yang dilaporkan rumah sakit secara online itu juga, saat ini di RSUP Haji Adam Malik tersedia 62 bed ICU Covid-19 dan 12 bed terpakai serta isolasi 216 bed dan 53 bed terpakai. Kemudian, RSUD dr Pirngadi Medan tersedia 9 bed ICU dan 4 terpakai serta 139 bed isolasi dan 18 terpakai.

Jokowi: Tetap Waspada

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mensyukuri capaian positif Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari data yang menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19. Meskipun demikian, pemerintah selalu waspada terhadap tekanan yang selalu muncul.

“Kasus Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kita sangat optimistis tetapi kita juga tetap harus selalu waspada,” ujarnya secara virtual, Rabu (15/9).

Menurutnya, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Hal itu menjadi salah satu capaian positif.

Jokowi memaparkan, kasus harian di Indonesia terus mengalami penurunan, dari puncaknya pada 15 Juli lalu dengan 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021. Bahkan, penurunan yang signifikan tersebut jauh melebihi negara-negara tetangga di ASEAN.

Tingkat keterisian rumah sakit juga turun, dimana keterisian tempat tidur atau BOR nasional Indonesia ada di angka 13,8 persen. BOR Wisma Atlet yang dulu sempat di angka 92 persen saat ini sudah turun menjadi 7 persen.

Ia memaparkan, per 12 September 2021 angka positivity rate harian berada di 2,64 persen. Angka tersebut lebih baik dari dunia di angka 8,34 persen. Sementara, angka kesembuhan Indonesia mencapai 94,03 persen, di atas rata-rata dunia yang hanya 89,59 persen.

Sedangkan terkait vaksinasi, jumlah orang yang divaksinasi sudah mencapai 72,76 juta orang atau 34,94 persen. Jika dilihat dosis yang sudah disuntikkan berada di angka 42,2 persen. Meskipun demikian, protokol kesehatan Covid-19 harus tetap diterapkan. “Kita akan terus meningkatkan vaksinasi, kecepatan vaksinasi, tetapi kita harus selalu waspada, kita harus selalu disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai masker,” pungkasnya. (ris/jpc)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus menunjukkan perbaikannya. Tercatat, dari hasil yang diperoleh, jumlah kasus aktif yang ada terus mengalami penurunan seiring meningkatnya kasus sembuh dan turunnya penambahan kasus konfirmasi positif.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan melalui data Kemenkes RI melalui BNPB, jumlah kasus aktif Covid-19 di Sumut pada Rabu (15/9) ini mengalami penurunan hingga 2.525 poinn

Artinya jumlah penderita Covid-19 di Provinsi Sumut berkurang signifikan dari hari sebelumnya yakni sebesar 7.152 menjadi tinggal 4.627 orang.

Angka itu didapatkan dari penambahan kasus baru positif yang hanya sebesar 250 orang, sehingga totalnya naik dari 102.185 menjadi 102.435 orang. Kemudian untuk angka kesembuhan bertambah 2.725, sehingga totalnya naik dari 92.397 menjadi 95.122 orang.

Kemudian, untuk kasus kematian didapatkan penambahan 50 orang, sehingga totalnya naik dari 2.636 menjadi 2.686 orang. Untuk dari data tersebut maka diketahui bahwasanya kasus aktif Covid-19 Sumut kini tinggal 4.627 orang.

BOR Turun

Sementara, tingkat okupansi tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit di Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami penurunan. Sebelumnya sempat menyentuh di angka 40 persen lebih, kini turun di kisaran 20 persen.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumut dr Nelly Fitriani mengungkapkan, berdasarkan data isian tempat tidur Covid-19 rumah sakit yang melaporkan, tingkat utilisasi tempat tidur Covid-19 di Sumut sebesar 27,59 persen. Sedangkan tempat tidur isolasi 18,28 persen.

“Selama dua minggu terakhir, BOR Covid-19 Sumut terus mengalami penurunan setiap harinya. Pada awal bulan ini, ICU Covid-19 sempat di angka 43,92 persen. Namun, saat ini turun menjadi 27,59 persen. Begitu juga dengan isolasi Covid-19, pada awal bulan ini mencapai 34,24 persen. Tetapi, kini turun di angka 18,28 persen,” ungkap Nelly, Rabu (15/9).

Nelly menyebutkan, penurunan juga terjadi terhadap BOR Covid-19 Kota Medan. Sebelumnya berkisar 50 hingga 40 persen, kini hanya sekitar 30 hingga 20 persen. “Untuk Kota Medan, saat ini tempat tidur ICU Covid-19 sebesar 31,23 persen dan tempat tidur isolasi 24,62 persen. Sebelumnya, pada awal bulan ini ICU Covid-19 sempat mencapai 53,16 persen dan isolasi 43,82 persen,” sebutnya.

Lebih lanjut Nelly menyampaikan, berdasarkan peta risiko BOR Covid-19 rumah sakit di Sumut, saat ini kondisinya masih ‘kuning’ (hati-hati) dan ‘hijau’ (dipantau). Selain itu, terdapat juga kondisi yang masih ‘merah’ (darurat). “Kondisi kuning dan hijau ada di 31 kabupaten/kota, sedangkan merah hanya 2 kabupaten/kota,” tukasnya.

Berdasarkan data yang dilaporkan rumah sakit secara online itu juga, saat ini di RSUP Haji Adam Malik tersedia 62 bed ICU Covid-19 dan 12 bed terpakai serta isolasi 216 bed dan 53 bed terpakai. Kemudian, RSUD dr Pirngadi Medan tersedia 9 bed ICU dan 4 terpakai serta 139 bed isolasi dan 18 terpakai.

Jokowi: Tetap Waspada

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mensyukuri capaian positif Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari data yang menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19. Meskipun demikian, pemerintah selalu waspada terhadap tekanan yang selalu muncul.

“Kasus Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kita sangat optimistis tetapi kita juga tetap harus selalu waspada,” ujarnya secara virtual, Rabu (15/9).

Menurutnya, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Hal itu menjadi salah satu capaian positif.

Jokowi memaparkan, kasus harian di Indonesia terus mengalami penurunan, dari puncaknya pada 15 Juli lalu dengan 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021. Bahkan, penurunan yang signifikan tersebut jauh melebihi negara-negara tetangga di ASEAN.

Tingkat keterisian rumah sakit juga turun, dimana keterisian tempat tidur atau BOR nasional Indonesia ada di angka 13,8 persen. BOR Wisma Atlet yang dulu sempat di angka 92 persen saat ini sudah turun menjadi 7 persen.

Ia memaparkan, per 12 September 2021 angka positivity rate harian berada di 2,64 persen. Angka tersebut lebih baik dari dunia di angka 8,34 persen. Sementara, angka kesembuhan Indonesia mencapai 94,03 persen, di atas rata-rata dunia yang hanya 89,59 persen.

Sedangkan terkait vaksinasi, jumlah orang yang divaksinasi sudah mencapai 72,76 juta orang atau 34,94 persen. Jika dilihat dosis yang sudah disuntikkan berada di angka 42,2 persen. Meskipun demikian, protokol kesehatan Covid-19 harus tetap diterapkan. “Kita akan terus meningkatkan vaksinasi, kecepatan vaksinasi, tetapi kita harus selalu waspada, kita harus selalu disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai masker,” pungkasnya. (ris/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/