Usai membeli mie dari simpang, AL langsung menemui OH yang sudah menunggu. Dengan mengendarai sepeda motor, korban kemudian membonceng tersangka mengarah ke Jalan Baru. Setibanya di sana sekira pukul 23.00 WIB, di sekitar kawasan sunyi dan gelap, korban memarkirkan sepeda motornya di sebuah tanah kosong. Kemudian, dari bawah bangku sepeda motor korban mengeluarkan mantel hujan dan berjalan dengan pelaku ke arah semak-semak.
“Seperti orang yang mau kencan, keduanya duduk dengan beralaskan mantel di semak-semak yang gelap,” jelasnya. Saat itulah, tersangka mencekik leher korban dari belakang. Korban yang sudah tidak berdaya kemudian dibaringkan dengan posisi tengkurap di tanah. Kemudian, dari belakang, dengan posisi mengangkangi punggung korban, pelaku menjambak rambut korban lalu mengeluarkan sebilah pisau dapur yang sebelumnya sudah ia persiapkan.
Detik berikutnya, pelaku menggorok leher korban hingga nyaris putus. Tak sampai di situ, pelaku juga menikamkan pisau tersebut sebanyak dua kali ke tangan kanan korban yang mencoba memberi perlawanan. “Posisinya kayak yang mau bermesraan, korban membelakangi tersangka. Dari belakang tersangka kemudian mencekik korban dan kemudian setelah lemas dibaringkan di tanah dan digorok dari belakang,” terang Misnan.
Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN Tersangka saat memperagakan aksinya mencekik leher korban, yang diperankan oleh personil Polres Tapteng, Kamis (19/2/2015).
Usai menggorok leher korban, lanjut dia, tersangka yang mengira korban sudah tewas, pilih kabur dengan membawa sepeda motor dan HP korban. Sementara korban, beberapa saat kemudian sadar dari pingsannya dan melepas pisau yang masih tertancap di lehernya. Dan dengan kondisi berlumuran darah, korban berjalan ke pinggir jalan guna meminta pertolongan.
“Dikiranya mungkin korban sudah meninggal, ternyata belum. Dan setelah pelaku lari membawa sepeda motor dan HP. Untung ada warga sekitar yang melihat lalu menolongnya dengan membawa ke rumah sakit,” bebernya.
Usai membeli mie dari simpang, AL langsung menemui OH yang sudah menunggu. Dengan mengendarai sepeda motor, korban kemudian membonceng tersangka mengarah ke Jalan Baru. Setibanya di sana sekira pukul 23.00 WIB, di sekitar kawasan sunyi dan gelap, korban memarkirkan sepeda motornya di sebuah tanah kosong. Kemudian, dari bawah bangku sepeda motor korban mengeluarkan mantel hujan dan berjalan dengan pelaku ke arah semak-semak.
“Seperti orang yang mau kencan, keduanya duduk dengan beralaskan mantel di semak-semak yang gelap,” jelasnya. Saat itulah, tersangka mencekik leher korban dari belakang. Korban yang sudah tidak berdaya kemudian dibaringkan dengan posisi tengkurap di tanah. Kemudian, dari belakang, dengan posisi mengangkangi punggung korban, pelaku menjambak rambut korban lalu mengeluarkan sebilah pisau dapur yang sebelumnya sudah ia persiapkan.
Detik berikutnya, pelaku menggorok leher korban hingga nyaris putus. Tak sampai di situ, pelaku juga menikamkan pisau tersebut sebanyak dua kali ke tangan kanan korban yang mencoba memberi perlawanan. “Posisinya kayak yang mau bermesraan, korban membelakangi tersangka. Dari belakang tersangka kemudian mencekik korban dan kemudian setelah lemas dibaringkan di tanah dan digorok dari belakang,” terang Misnan.
Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN Tersangka saat memperagakan aksinya mencekik leher korban, yang diperankan oleh personil Polres Tapteng, Kamis (19/2/2015).
Usai menggorok leher korban, lanjut dia, tersangka yang mengira korban sudah tewas, pilih kabur dengan membawa sepeda motor dan HP korban. Sementara korban, beberapa saat kemudian sadar dari pingsannya dan melepas pisau yang masih tertancap di lehernya. Dan dengan kondisi berlumuran darah, korban berjalan ke pinggir jalan guna meminta pertolongan.
“Dikiranya mungkin korban sudah meninggal, ternyata belum. Dan setelah pelaku lari membawa sepeda motor dan HP. Untung ada warga sekitar yang melihat lalu menolongnya dengan membawa ke rumah sakit,” bebernya.