Warga pengungsi tengah mengisi kertas formulir dan menghitung uang bantuan yang diserahkan staf BPBD Karo, Kamis (20/8).
KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Setelah 2 bulan menunggu, ratusan warga pengungsi dari Desa Kota Tonggal, Kec. Namanteran (114 KK) dan Desa Gamber, Kec. Simpang Empat (204 KK), akhirnya bantuan dana sewa rumah dan lahan.
Bantuan diserahkan di pendopo rumah dinas Bupati Karo, Kamis (20/8). Penyerahan bantuan melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karo. Rinciannya, Rp3,6 juta untuk sewa rumah setahun dan Rp2 juta untuk sewa perladangan.
Meski menerima dana bantuan, Hanapentra Beru Sitepu (pengungsi asal Desa Gamber) tetap mengaku sedih. Sebab menurutnya, bantuan dana tersebut sama sekali tidak mampu mengurangi bebannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
“Uang ini kami pakai untuk menyewa rumah dan lahan pertanian di Desa Perteguhan. Suamiku sudah janda dan harus menghidupi tiga anak,” kesahnya.
Berbeda dengan Hanapentra, Samuel Ginting (warga asal Desa Gamber) justru mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah. “Uang bantuan ini akan saya gunakan untuk sewa rumah dan ladang di Desa Ujung Sampun. Karena sejak 2 tahun terakhir, saya dan istri serta satu anak kami, sudah tinggal dan berladang di sana,” ujar pria paruh baya ini.
Terpisah, Suharta Sembiring, ST (Kepala Bidang Rekontruksi dan Rehabilitasi) BPBD Karo mengatakan, penyaluran dana bantuan sewa rumah dan ladang berlangsung selama 4 hari (Selasa hingga Jumat).
Disebutkan, bantuan hanya diberikan kepada warga di 7 desa yang masuk dalam zona merah. Ketujuh desa merupakan wilayah yang akan direlokasi nantinya.
“Untuk Desa Tonggal yang semula 113 KK, kita tambah 1, jadi 114 KK. Sedang Desa Gamber, dari 181 KK, kita tambah 23 KK, jadi 204 KK,” tukas Suharta Sembiring didampingi personel Polresta Tanah Karo. (cr-5/ras)
