28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Demi Rezeki & Punya Banyak Istri

SUMUTPOS.CO – Tongat (37) termasuk manusia abad digital. Semua barang yang dipakai serba digital, namun kepercayaannya justru masih abad kekunoan. Tradisi ritual mandi kembang sampai semedi di kuburan dilakukan demi melancarkan rezekinya.

Sebagai manusia zaman modern, Tongat mengaku membutuhkan uang saat ini cukup banyak. Apalagi, dia memiliki angan dan cita-cita tinggi. Mulai rumah, istri juga anak. Kini, koleksi istrinya masih dua.

Itu pun Tongat berharap menambah istri baru lagi. Tentunya dengan menambah kantong uangnya terlebih dulu.

“Saya itu meguru ke orang pintar. Dulu, ayah saya itu pengen saya jadi playboy yang bertanggung jawab. Makanya, mau enggak mau saya harus menambah koleksi istri. Sekalian mengayomi para wanita. Iya kan?’ kata Tongat tertawa manis di kantor Pengadilan Agama (PA).

Saat ini, istrinya masih dua. Istri pertamanya dinikahi secara sah dan merupakan warga satu kelurahan dengannya. Istri keduanya adalah istri siri yang tinggal tidak jauh dengan rumahnya.

”Awalnya sih marah-marah, tapi sekarang sudah aman kok. Yang penting kalau punya uang dibagi rata saja,” kata Tongat. Demi memiliki koleksi istri banyak, dia mengaku harus mengikuti ritual mandi kembang dan semedi di kuburan.

Tujuannya satu, Tongat ingin istri-istrinya saling menerima keadaannya. ”Kalau bisa yang akur. Saya juga ingin punya anak banyak. Kayak saya ini anak tunggal tidak enak sama sekali,” kata pengusaha tambak itu.

Untuk mendapatkan keinginannya, Tongat mengaku melakukan ritual khusus. Ritual itu dilakukan dengan satu tujuan yakni pengasihan.

”Usaha saya itu juga harus dijaga sama roh halus. Misalnya saja, ikan kalau enggak dijaga pasti keluar ke tambak orang lain. Jadi harus dijaga biar tetap di tambak kita,” jelasnya.

Ritual itu biasanya dilakuan saat malam Jumat kliwon. Sedangkan untuk bersemedi di kuburan dilakukan keliling kuburan kramat di saat malam bulan purnama.

Saat ini, pria yang juga memiliki puluhan tambak ikan itu masih fokus mengurus bisnis orang tuanya. Ia juga membuka toko mebel. ”Semua ada pegawai yang ngurus. Tapi, saya juga harus kontrol, kalau enggak bisa dicuri nanti sama mereka,” jelasnya. (jpg)

SUMUTPOS.CO – Tongat (37) termasuk manusia abad digital. Semua barang yang dipakai serba digital, namun kepercayaannya justru masih abad kekunoan. Tradisi ritual mandi kembang sampai semedi di kuburan dilakukan demi melancarkan rezekinya.

Sebagai manusia zaman modern, Tongat mengaku membutuhkan uang saat ini cukup banyak. Apalagi, dia memiliki angan dan cita-cita tinggi. Mulai rumah, istri juga anak. Kini, koleksi istrinya masih dua.

Itu pun Tongat berharap menambah istri baru lagi. Tentunya dengan menambah kantong uangnya terlebih dulu.

“Saya itu meguru ke orang pintar. Dulu, ayah saya itu pengen saya jadi playboy yang bertanggung jawab. Makanya, mau enggak mau saya harus menambah koleksi istri. Sekalian mengayomi para wanita. Iya kan?’ kata Tongat tertawa manis di kantor Pengadilan Agama (PA).

Saat ini, istrinya masih dua. Istri pertamanya dinikahi secara sah dan merupakan warga satu kelurahan dengannya. Istri keduanya adalah istri siri yang tinggal tidak jauh dengan rumahnya.

”Awalnya sih marah-marah, tapi sekarang sudah aman kok. Yang penting kalau punya uang dibagi rata saja,” kata Tongat. Demi memiliki koleksi istri banyak, dia mengaku harus mengikuti ritual mandi kembang dan semedi di kuburan.

Tujuannya satu, Tongat ingin istri-istrinya saling menerima keadaannya. ”Kalau bisa yang akur. Saya juga ingin punya anak banyak. Kayak saya ini anak tunggal tidak enak sama sekali,” kata pengusaha tambak itu.

Untuk mendapatkan keinginannya, Tongat mengaku melakukan ritual khusus. Ritual itu dilakukan dengan satu tujuan yakni pengasihan.

”Usaha saya itu juga harus dijaga sama roh halus. Misalnya saja, ikan kalau enggak dijaga pasti keluar ke tambak orang lain. Jadi harus dijaga biar tetap di tambak kita,” jelasnya.

Ritual itu biasanya dilakuan saat malam Jumat kliwon. Sedangkan untuk bersemedi di kuburan dilakukan keliling kuburan kramat di saat malam bulan purnama.

Saat ini, pria yang juga memiliki puluhan tambak ikan itu masih fokus mengurus bisnis orang tuanya. Ia juga membuka toko mebel. ”Semua ada pegawai yang ngurus. Tapi, saya juga harus kontrol, kalau enggak bisa dicuri nanti sama mereka,” jelasnya. (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/