Sementara itu, para penyelidik di Malaysia melanjutkan upaya menemukan pesawat Malaysia Airlines yang sudah hilang lebih dari sepekan.
Mereka mengatakan telah mengubungi lebih dari 20 negara mulai dari Australia hingga Kazakhstan untuk meminta pertolongan dan melihat data radar dan satelit negara-negara tersebut.
Data tersebut dibutuhkan untuk melihat apakah ada rekam jejak dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang.
Para penyelidik meyakini seseorang mengubah haluan pesawat secara sengaja.
Seorang pihak penerbangan Kazakhstan mengatakan kepada BBC pesawat tidak mungkin bisa tiba di Kazakhstan tanpa terdeteksi oleh sistem pertahanan anti-pesawat di beberapa negara yang harus dilalui. (NET)
Fariq Abdul Hamid dan Zaharie Ahmad Shah
SUMUTPOS.CO – Keluarga dan kerabat dari kedua pilot pesawat Malaysia Airlines yang hilang membela mereka, setelah diselidiki oleh polisi.
Mereka mengungkap ketidak percayaan akan kemungkinan kapten Zaharie Ahmad Shah dan Fariq Abdul Hamid terlibat dalam hilangnya pesawat tersebut.
Peter Chong, kawan sang kapten, mengatakan berdasarkan kepribadian Zaharie, ia tidak mungkin sengaja merubah haluan pesawat.
“Saya tidak percaya, kecuali sudah terbukti ia terlibat langsung terhadap hilangnya Klik MH370.
Kepribadiannya tidak mengarah kepada hal-hal seperti itu.
“Seandainya kita pergi dengan pesawat dan kita dapat memilh pilotnya, kapten Zaharie adalah pilihan pertama saya,” kata Chong.
Ia juga menjelaskan, ia tidak percaya temannya tersebut memiliki keinginan bunuh diri.
Sementara itu, para penyelidik di Malaysia melanjutkan upaya menemukan pesawat Malaysia Airlines yang sudah hilang lebih dari sepekan.
Mereka mengatakan telah mengubungi lebih dari 20 negara mulai dari Australia hingga Kazakhstan untuk meminta pertolongan dan melihat data radar dan satelit negara-negara tersebut.
Data tersebut dibutuhkan untuk melihat apakah ada rekam jejak dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang.
Para penyelidik meyakini seseorang mengubah haluan pesawat secara sengaja.
Seorang pihak penerbangan Kazakhstan mengatakan kepada BBC pesawat tidak mungkin bisa tiba di Kazakhstan tanpa terdeteksi oleh sistem pertahanan anti-pesawat di beberapa negara yang harus dilalui. (NET)
