30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Polusi Cahaya: Ketika Bumi Makin Benderang di Malam Hari

Foto: VOA
Benua Eropa pada malam hari tampak dengan menggunakan Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dalam foto yang dirilis NASA, 2 Oktober 2014. Sebuah hasil penelitian menunjukan, lampu murah dan hemat energi, LED, memicu kenaikan polusi cahaya di seluruh dunia.

CAPE CANAVERAL, FLORIDA, SUMUTPOS.CO – Malam hari di seluruh dunia semakin benderang. Dan ini bukan berita baik bagi semua penghuni Bumi, termasuk manusia.

Sebuah laporan Rabu (22/11) menunjukkan polusi cahaya mengancam kegelapan malam hari. Pengamatan satelit selama lima kali Oktober menunjukkan cahaya buatan yang dinyalakan di luar ruangan, naik sebanyak 2 persen setiap tahunnya dari 2012 hingga 2016. Demikian juga dengan cahaya terang di malam hari.

Polusi cahaya ternyata lebih buruk dari itu, menurut para peneliti. Pengukuran para ahli itu, berbarengan dengan semakin banyak penggunaan lampu light-emitting diodes atau lampu LED, yang hemat energi dan biaya.

Hasil observasi, misalnya, mengindikasikan penggunaan pencahayaan untuk malam stabil di Amerika, Belanda, Spanyol dan Italia. Namun polusi cahaya hamper dipastikan meningkat di negara-negara itu karena cahaya lampu biru lampu LED yang sering tidak terdeteksi satelit, kata Christopher Kyba dari GFZ German Research Center for Geosciences dan pengarang utama untuk kajian yang dipublikasikan di Science Advances.

Penggunaan cahaya juga menyebar dan semakin meningkat ke daerah pedalaman. Penemuan ini menumbankan anggapan selama ini bahwa penggunaan pencahayaan bebas energy akan mengurangi penggunaan secara global atau paling tidak secara nasional

“Sejujurnya, saya pernah berpikiran, berasumsi dan berharap dengan penggunaan LED, kita akan berbalik arah. Kesadaran tentang polusi cahaya juga semakin meningkat,” kata Kyba kepada wartawan melalui sambungan telepon dari Postdam, seperti dilaporkan Associated Press.

Dampak polusi cahaya dari pencahayaan buatan terhadap lingkunganjuga penting, menurut para peneliti.

Polusi cahaya bisa mengganggu kualitas tidur manusia, yang berdampak pada kesehatan. Proses migrasi dan reproduksi burung, ikan, amfibi, serangga dan kelelawar juga bisa terganggu. Cahaya terang di malam hari juga bisa membuat tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Kalau anda senang mengamati bintang atau Galaksi Bima Sakti, lupakan saja kegiatan ini, bila trend polusi cahaya terus meningkat.

Foto: VOA
Benua Eropa pada malam hari tampak dengan menggunakan Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dalam foto yang dirilis NASA, 2 Oktober 2014. Sebuah hasil penelitian menunjukan, lampu murah dan hemat energi, LED, memicu kenaikan polusi cahaya di seluruh dunia.

CAPE CANAVERAL, FLORIDA, SUMUTPOS.CO – Malam hari di seluruh dunia semakin benderang. Dan ini bukan berita baik bagi semua penghuni Bumi, termasuk manusia.

Sebuah laporan Rabu (22/11) menunjukkan polusi cahaya mengancam kegelapan malam hari. Pengamatan satelit selama lima kali Oktober menunjukkan cahaya buatan yang dinyalakan di luar ruangan, naik sebanyak 2 persen setiap tahunnya dari 2012 hingga 2016. Demikian juga dengan cahaya terang di malam hari.

Polusi cahaya ternyata lebih buruk dari itu, menurut para peneliti. Pengukuran para ahli itu, berbarengan dengan semakin banyak penggunaan lampu light-emitting diodes atau lampu LED, yang hemat energi dan biaya.

Hasil observasi, misalnya, mengindikasikan penggunaan pencahayaan untuk malam stabil di Amerika, Belanda, Spanyol dan Italia. Namun polusi cahaya hamper dipastikan meningkat di negara-negara itu karena cahaya lampu biru lampu LED yang sering tidak terdeteksi satelit, kata Christopher Kyba dari GFZ German Research Center for Geosciences dan pengarang utama untuk kajian yang dipublikasikan di Science Advances.

Penggunaan cahaya juga menyebar dan semakin meningkat ke daerah pedalaman. Penemuan ini menumbankan anggapan selama ini bahwa penggunaan pencahayaan bebas energy akan mengurangi penggunaan secara global atau paling tidak secara nasional

“Sejujurnya, saya pernah berpikiran, berasumsi dan berharap dengan penggunaan LED, kita akan berbalik arah. Kesadaran tentang polusi cahaya juga semakin meningkat,” kata Kyba kepada wartawan melalui sambungan telepon dari Postdam, seperti dilaporkan Associated Press.

Dampak polusi cahaya dari pencahayaan buatan terhadap lingkunganjuga penting, menurut para peneliti.

Polusi cahaya bisa mengganggu kualitas tidur manusia, yang berdampak pada kesehatan. Proses migrasi dan reproduksi burung, ikan, amfibi, serangga dan kelelawar juga bisa terganggu. Cahaya terang di malam hari juga bisa membuat tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Kalau anda senang mengamati bintang atau Galaksi Bima Sakti, lupakan saja kegiatan ini, bila trend polusi cahaya terus meningkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/