26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Atasi Banjir di Medan, Sungai Sikambing Segera Dikeruk

Pemko Tak Punya Formula Kongkrit

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan dinilai tak punya formula atau cara kongkrit untuk mengatasi persoalan banjir.

Menurut Anggota DPRD Medan Ilhamsyah, meskipun saat ini Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum telah berupaya melakukan normalisasi drainase, namun tetap saja terjadi genangan di sejumlah titik.

“Kota Medan ini seperti kuali yang dikelilingi oleh beberapa sungai, sehingga jika datang air dari hulu maka langsung menerima dampaknya. Oleh sebab itu, Pemko harus memiliki solusi yang nyata bukan hanya sekedar melakukan normalisasi drainase saja,” ujar Ilhamsyah, kemarin.

Diutarakan dia, dalam mengatasi banjir ini seharusnya Medan memiliki waduk. Jadi, setiap limpahan air hulu datang bisa ditampung dalam waduk tersebut. “Solusi lainnya, koordinasi dengan BWS (Balai Wilayah Sungai Sumatera II) untuk terus dilakukan pengerukan sungai. Namun, jangan hanya sekedar koordinasi tanpa ada realisasi,” kata Anggota Komisi IV DPRD Medan.

Ilhamsyah menuturkan, akibat dari kiriman air hulu maka pendangkalan drainase juga cukup tinggi. “Makanya, Pemko harus punya formula yang konkrit dan segera dilakukan. Kalau tidak, mau sampai kapan banjir terus terjadi,” paparnya.

Anggota Komisi IV DPRD Medan lainnya, Daniel Pinem mengatakan, kondisi Kota Medan harusnya dipelajari benar-benar agar bisa dicari solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi. “Geografis Kota Medan harus diperhatikan. Kemudian masalah drainase dan sungai juga berperan penting dalam permasalahan banjir di Medan,” ucapnya.

Dengan kondisi sekarang, sebut anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini, hendaknya BWS Sumatera II melakukan pengerukan terhadap sungai yang ada di wilayah Medan. Kemudian, di beberapa titik hendaknya juga menjadi perhatian karena selalu menjadi langganan banjir. “Geografis Medan ini di beberapa tempat seperti kuali, jadi perlu ada penanganan khusus agar air tidak tergenang di wilayah itu,” tuturnya.

Daniel Pinem mengatakan, permasalahan drainase yang tidak tertata dengan baik harus dicari solusi untuk penanganannya. Pemko Medan harus mencari cara bagaimana air dapat dialirkan dari hulu menuju hilir. Kemudian saluran yang ada harus dipelihara dengan baik dan bagian yang tumpat segera diperbaiki.

“Kalau bisa, di Kota Medan ini hendaknya dibuat setidaknya dua waduk sebagai antisipasi banjir dan tempat penampungan air. Sehingga, selain bisa menjadi tempat penampungan air di kala hujan deras, juga sebagai tempat penyimpanan air bagi warga Kota Medan,” tegasnya. (prn/ris/ila)

Pemko Tak Punya Formula Kongkrit

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan dinilai tak punya formula atau cara kongkrit untuk mengatasi persoalan banjir.

Menurut Anggota DPRD Medan Ilhamsyah, meskipun saat ini Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum telah berupaya melakukan normalisasi drainase, namun tetap saja terjadi genangan di sejumlah titik.

“Kota Medan ini seperti kuali yang dikelilingi oleh beberapa sungai, sehingga jika datang air dari hulu maka langsung menerima dampaknya. Oleh sebab itu, Pemko harus memiliki solusi yang nyata bukan hanya sekedar melakukan normalisasi drainase saja,” ujar Ilhamsyah, kemarin.

Diutarakan dia, dalam mengatasi banjir ini seharusnya Medan memiliki waduk. Jadi, setiap limpahan air hulu datang bisa ditampung dalam waduk tersebut. “Solusi lainnya, koordinasi dengan BWS (Balai Wilayah Sungai Sumatera II) untuk terus dilakukan pengerukan sungai. Namun, jangan hanya sekedar koordinasi tanpa ada realisasi,” kata Anggota Komisi IV DPRD Medan.

Ilhamsyah menuturkan, akibat dari kiriman air hulu maka pendangkalan drainase juga cukup tinggi. “Makanya, Pemko harus punya formula yang konkrit dan segera dilakukan. Kalau tidak, mau sampai kapan banjir terus terjadi,” paparnya.

Anggota Komisi IV DPRD Medan lainnya, Daniel Pinem mengatakan, kondisi Kota Medan harusnya dipelajari benar-benar agar bisa dicari solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi. “Geografis Kota Medan harus diperhatikan. Kemudian masalah drainase dan sungai juga berperan penting dalam permasalahan banjir di Medan,” ucapnya.

Dengan kondisi sekarang, sebut anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini, hendaknya BWS Sumatera II melakukan pengerukan terhadap sungai yang ada di wilayah Medan. Kemudian, di beberapa titik hendaknya juga menjadi perhatian karena selalu menjadi langganan banjir. “Geografis Medan ini di beberapa tempat seperti kuali, jadi perlu ada penanganan khusus agar air tidak tergenang di wilayah itu,” tuturnya.

Daniel Pinem mengatakan, permasalahan drainase yang tidak tertata dengan baik harus dicari solusi untuk penanganannya. Pemko Medan harus mencari cara bagaimana air dapat dialirkan dari hulu menuju hilir. Kemudian saluran yang ada harus dipelihara dengan baik dan bagian yang tumpat segera diperbaiki.

“Kalau bisa, di Kota Medan ini hendaknya dibuat setidaknya dua waduk sebagai antisipasi banjir dan tempat penampungan air. Sehingga, selain bisa menjadi tempat penampungan air di kala hujan deras, juga sebagai tempat penyimpanan air bagi warga Kota Medan,” tegasnya. (prn/ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/